Politik
Benhur Watubun : Hidupkan Kembali “Roh” PDIP
DINAMIKAMALUKU.COM, AMBON-Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP adalah partai yang menjunjung ideologi, semangat, dan etos kerja yang tinggi. Namun, belakangan ini mulai pupus karena para kader partai berlambang Banteng Kekar Moncong Putih itu tidak dikonsolidasi secara baik.
Karenanya, setelah keputusan DPP PDIP menunjuk Benhur George Watubun sebagai Sekretaris DPD PDIP Provinsi Maluku, menggantikan Edwin Adrian Huwae, kerja-kerja politik para kader partai besutan Megawati Soekarno Putri itu mulai digalakkan.
“Jadi di Kantor DPD PDIP Maluku itu terus terbuka dan kita kerja 24 jam. Sudah ada instruksi dari Ketua DPD PDIP Maluku. Jadi kantor dihidupkan kembali. Piket dihidupkan. Lalu kita bekerja secara baik dan memastikan, seluruh aktivitas organisasi itu hidup dan berjalan,”Kata Watubun, kepada DINAMIKAMALUKU.COM, Kamis (9/12/2021).
Dia mengaku, jabatan Sekretaris harus memback up administrasi partai secara baik, sehingga konsolidasi partai terus berjalan. “Sekretaris tidak boleh lama dan dicari-cari oleh fungsionaris. Apalagi kalau tanda tangan satu surat itu dijalan yang penting bagian sekretariat pastikan saya harus tanda tangan. Dijalan juga tidak apa-apa yang penting kita kooridnasi dan memperlancar semua hal,”terangnya.
Karenanya, Ketua Fraksi PDIP DPRD Provinsi Maluku ini memastikan, sebagai Sekretaris dirinya kerja dibawah konstitusi partai, anggaran dasar, dan anggaran rumah tangga partai dihidupkan.” Jika saya bekerja tidak sesuai konstitusi partai, maka saya pasti akan diberi sanksi. Tapi berikan waktu saya bekerja. Dan garis kerja saya adalah rel konstitusi partai yang harus ditegakan. Ini yang saya tegaskan langsung karena itu, pimpinan partai harus selalu berada di Kantor. Sesibuk apapun sore harus berada di kantor. Ini agar surat-surat yang ditandatangani harus dlilakukan,”paparnya.
Menurut wakil rakyat dari daerah pemilihan Kota Tual, Maluku Tenggara, dan Kepulauan Aru itu,
kerja-kerja politik itu dimana saja surat mesti ditandatangani. “Tapi kita pastikan mekanisme organisasi itu tetap jalan. Kalau ada surat menyurat saya ijin Pak Ketua. Paling tidak kita komunikasi. Kalau ada surat teknis masing-masing bidang yang punya kaitan menandatangani. Kalau prinsip Pak Ketua harus datang lalu tanda tangan,”sebutnya..
Ketika disinggung kerja-kerja politik selama ini tidak jalan, Watubun yang akrab disapa BGW enggan komentar. Namun dia menegaskan. “Saya tidak bilang begitu, tapi seperti itu. Kegelisahan fungsionaris seperti itu. Jadi kita terus berupaya agar roh partai itu ada, sehingga secara dinamis dia berjalan secara baik. Supaya orang mengkritik diluar silakan dia mengkritik karena menjadi vitamin yang bagus untuk kita. Tapi periksa diri dulu baru kritik. Intinya roh perjuangan itu selalu ada. Dan tidak boleh berkhianat,”ingatnya.
Untuk itu, Watubun yang di juluki “Singa Podium” mengingatkan, ketika DPP PDIP mengeluarkan keputusan kader partai harus tegak lurus untuk mengamankan. “Ketika DPP mengeluarkan keputusan jangan lagi lari ke yang lain. Jangan Seperti di Kabupaten Kepulauan Tanimbar tempo hari dan di nama-nama. Dan itu kerja yang menghianati partai. Partai ini telah memberikan makan kepada kita dan kita mengabdi. Disitulah maknanya menjadi petugas partai seperti itu,”pungkasnya.(DM-01)