Connect with us

Pendidikan

Matt Marasabessy Janji Gratiskan Biaya Sekolah & Kuliah Anak Kariuw

Published

on

MASOHI, DM.COM,-Selain hidup susah di kamp pengungsian di Negeri Aboru, kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, anak-anak Negeri Kariuw, korban konflik antar warga Kariuw dan Pelau, sulit ke sekolah menuntut ilmu.

Ini karena keterbatasan biaya, sehingga mereka sering susah payah jalan kaki ke sekolah yang jaraknya sekitar 8 kilo meter. Akibatnya, mereka tidak maksimal belajar disekolah.

Untuk itu, Penjabat Bupati Maluku Tengah, DR Muhamat Marasabessy, SP, ST, M.Tech menyanggupi membiayai siswa dan siswi Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) serta mahasiswa asal Negeri Kariuw, Kecamatan Pulau Haruku.

“Kita tanggung semua pembiayaan dari SD, SMP sampai kuliah diperguruan tinggi, khusus bagi anak-anak Kariuw,”kata Marasabessy bersama isteri Bella Marasabessy menjenguk Rona Tupalessy, anak penderita tumor yang baru saja dioperasi di guest house gedung PKK Masohi, Sabtu (8/10/2022).

Pernyataan Marasabessy yang juga Kadis PUPR Provinsi Maluku itu, sekaligus menyikapi keluhan Penjabat Raja Kariuw, Semuel Rajawane, soal anak Kariuw sulit ke sekolah karena jauh dan tidak punya biaya.”Saya koordinasi dengan Kadis Pendidikan Malteng, agar anak-anal Kariuw, naik kelas semua,”terang Marasabessy yang juga koordinator Balai-Balai Kementerian PUPR di Provinsi Maluku itu.

Soal kekurangan pangan, yang dikeluhkan Penjabat Raja Kariuw, Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Pattimura ini mengaku, pihaknya siap membantu.”Kita akan bantu setiap bulan. Kita akan turun ke Kariuw, setelah tim terbentuk. Saya sudah koordinasi dengan Pak Kapolresta Ambon dan Pulau-pulau Lease,”terang Marasabessy akrab disapa Pak Matt.

Sebelumnya, Penjabat Raja Kariuw mengaku, anak-anak Kariuw sekolah di SMP dan SMA sangat jauh. “Mereka kalau ke sekolah jalan kaki sekitar 8 kilo meter. Mereka tidak punya uang untuk naik mobil atau ojek. Kalau tes mereka sampai di sekolah sudah selesai. Kalau SD kita sudah tarik ke kamp pengungsian,”terangnya.

Tak hanya itu, dia mengaku, kesiapan pangan atau kebutuhan pokok warga Kariuw di kamp pengungsian di Negeri Aboru sudah habis. “Kami minta bantuan dari Pak Penjabat Bupati. Kami saat ini hanya bagi beras 2 kilo gram dan minyak tanah 2 liter kepada warga,”kata Rajawane.

Hadir pada kesempatan itu, sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten Malteng, dan Ketua Klasis GPM Masohi, Pdt Adriana Lohy, tim khusus Pj Bupati, Phil Latumaerissa dan Barce Titioka, Penjabat Negeri Kariuw, Samuel J.S Rajawane, Ketua Majelis Jemaat GPM Kariuw, Pdt Nel Hukom, S.Si, orang tua Rona Tupalessy, serta para tenaga medis.(DM-01)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *