Connect with us

Ragam

Dukungan Tanpa Sepengetahuan Warga, Bawaslu SBT Segera Panggil Vanath-Mahu

Published

on

AMBON-Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Seram Bagian Timur, dalam waktu dekat memanggil Rohani Vanath-Ramli Mahu, setelah bakal calon perseorangan ini catut nama warga kota Bula, dalam dukungan E-KTP

Ketua Bawaslu SBT, Suparjo Rustam Rumakamar, membenarkan laporan Aswat. Dia mengatakan setelah menerima laporan dugaan manipulasi dukungan balon perseorangan, pihaknya baru melakukan pemeriksan pelapor dan saksi. “Kita belum masuk pembahasan tahap satu dan dua. Baru periksa saksi dan pelapor,”kata Rumakamar, ketika dihubungi dinamikamaluku.com, Kamis (13/8).

Setelah periksa pelapor dan saksi, kata dia, pihaknya memanggil terlapor, yakni Vanath-Mahu.”Kita panggil terlapor. Jadi pasangan calon harus menghadiri panggilan kami sesuai laporan pelapor untuk dimintai keterangan atau klarifikasi,”tegasnya.

Sebelumnya, sejumlah warga kota Bula, ibukota Seram Bagian Timur (SBT) mengamuk setelah nama mereka dicatut dalam dukungan E-KTP kepada, Rohani Vanath-Ramli Mahu, bakal pasangan calon bupati dan wakil bupati SBT, dari jalur perseorangan. Mereka kemudian mendatangi Bawaslu SBT, untuk mengadukan Vanath-Mahu, Rabu (12/8)

Informasi yang dinamikamaluku.com Kamis (13/8) warga mengamuk dan protes ketika petugas KPU SBT, hendak melakukan verifikasi faktual perbaikan dukungan pasangan Vanath-Mahu, kepada sejumlah warga di kota Bula, Selasa (11/8). Mereka kaget ketika petugas PPS mendatangi rumah mereka. “Mereka langsung protes dan mengamuk karena selama ini tidak menyerahkan E-KTP sebagai bentuk dukungan kepada Vanath- Mahu. Yang lapor ke Bawaslu SBT itu Aswat Rumfot,”kata salah satu warga kota Bula, kepada dinamikamaluku.com,Kamis (13/8)

Terpisah, salah satu warga kota Bula, Aswat Rumfot, ketika dihunungi Kabar Timur, via telepon selulernya, tidak aktif atau berada diluar jangkauan. Namun, dia, mengatakan, Aswat baru mengetahui kalau namanya ikut dicatut dalam daftar dukungan kepada Vanath-Mahu. Dia mengetahui namanya ikut dicatut setelah KPU dan tim penghubung mendatangi rumahnya untuk melakukan verifikasi vaktual.“ Dia (Aswat) protes karena ada namanya dalam daftar dukungan, kepada Vanath-Mahu. Padahal, Aswat tidak pernah menyerahkan KTP saya,” ujar Aswat.

Merasa dirugikan atas kejadian tersebut, Aswat kemudian mendatangi Bawaslu SBT untuk melaporkan atas dugaan pencatutan identias E-KTP kepada pasangan calon perseorangan tersebut.

Selain pencatutan identitas, Aswat juga memberi laporan terkait pemalsuan dokumen. Dia merasa dirugikan atas tindakan tersebut. Sebab tanda tangannya juga dipalsukan form Model B. 1-KWK perseorangan. “Padahal dia tak pernah memberikan dukungan kepada pasangan tersebut,” terangnya.(DM-01)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *