Hukum
Kuasa Hukum Tersangka SPPD Fiktif : Tak Benar PF “Biang Kerok,” Semua Sudah Dibantah


AMBON,DM.COM,-Pengakuan sejumlah saksi yang dihadirkan pada persidangan di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (PN Tipikor) Ambon, terkait dugaan Tipikor SPPD fiktif di BPKAD Kabupaten Kepulauan Tanimbar, tidak satupun menyebut mantan Bupati KKT, Petrus Fatlolon “biang kerok” skandal korupsi yang diperkirakan negara dirugikan Rp 6,6 miliar.
“Tidak ada satupun saksi menyebut Pak Fatlolon biang kerok. Itu tidak benar. Itu hoax,”tandas kuasa hukum 6 tersangka dugaan tindak pidana korupsi SPPD fiktif di BPKAD KKT, Kornelis Serin, SH, MH, kepada DINAMIKAMALUKU.COM, Selasa (5/12/2023).
Pengacara muda ini mengaku, dirinya hadir dipersidangan pemeriksaan saksi. “Catatan saya itu tidak ada nama PF (sapaan Fatlolon) disebut namanya, tapi tidak dalam substansi perkara yang disayangkan. Terhadap perkara ini sudah jelas disebutkan aliran dana disebut saudara Jonas Batlajery mantan Kepala BPKADKKT, bahwa itu kebijakan dirinya membagikan uang dan itu jadi tangungjawabnya,”jelasnya.
Namun, kesal dia, saksi Albian Towely dan terdakwa Yonas Batlajery, mengaku menyerahkan uang senilai Rp 450 juta, sejumlah oknum anggota DPRD KKT dibantah atau disangkal oleh wakil rakyat ketika hadir memberikan kesaksian di persidangan, Senin (4/12/2023). Begitu, juga aliran dana Rp 350 juta mengalir ke oknum BPK, Sulistyo sudah diakui olehnya.”Memang sejumlah anggota dewan bantah menerima. Tapi, oknum anggota BPK khan mengakui kalau menerima uang sebanyak Rp 350 juta,”bebernya.
Atas dasar itu, dia mengaku, sesuai perintah hakim dana yang sudah dibagikan kepada sejumlah pegawai BPKAD KKT dan oknum BPK agar segera dikembalikan.
“Nah, tidak ada nama Pak PF disebutkan dipersidangan. Kalau Wakil Ketua DPRD KKT, Ricky Jawerissa menyebut nama Pak PF tidak dalam subtansi perkara yang disidangkan. Dan sudah dibantah oleh Jonas. Jonas katakan bahwa saya yang bertangungjawab dan hanya melaporkan ke Sekda. Jadi sebatas itu saja,”tegasnya
Soal, ada yang mengaitkan nama PF, Serin menilai, ada pihak tertentu yang sengaja mengaitkan nama PF, sehingga menyebutnya biang kerok.”Saya menilai ada kesengajaan media tertentu agar menjatuhkan kredibilita Pak PF. Kita maklum ini tahun politik kalau sengaja mengaitkan nama Pak PF. Padahal itu tidak benar sama sekali,”tandasnya.(DM-01)