Ragam
Dominasi Golkar “Rajai” Kursi Pimpinan DPRD Maluku “Tumbang,” Umasugy Dinilai Gagal
AMBON,DM.COM,-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Maluku, telah merampungkan rekapitulasi penghitungan suara pemilu legislatif dan Presiden 2024 di kabupaten/kota. Partai politik (Parpol) tingkat provinsi telah mengetahui perolehan suara yang dikonversikan ke perolehan kursi.
Namun, dari perolehan kursi DPRD Provinsi Maluku periode 2024-2029, dari Partai Golkar, misalnya justeru menurun dan jauh dari harapan. Partai besutan Airlangga Hartarto itu, hanya meraih 4 kursi. Kader Golkar yang terpilih kembali, yakni Richard Rahakbauw dari daerah pemilihan (dapil) Kota Ambon, Anos Yeremias dari dapil KKT-MBD, Yunus Serang dari dapil Malra, Kota Tual, dan Aru, serta Rasyid Latuconsina dari dapil Maluku Tengah.
Padahal, pemilu legislatif 2019 lalu, partai berlambang pohon beringin berciri khas warna kuning itu meraih 6 kursi, bahkan di dapil Buru dan Bursel Partai Golkar, meraih 2 kursi. Saat itu, Gadis Umasugy terpilih meraih 20 ribu suara lebih, sehingga Gadis yang juga anak dari Ramli Umasugy mantan Bupati Buru serta Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Maluku itu bersama almarhum Murniati Hentihu berhasil duduk di DPRD Provinsi Maluku, namun Gadis pada pemilu 2024 kali ini tidak berhasil lolos sebagai anggota DPRD Provinsi Maluku.
Raihan 4 kursi itu, Partai Golkar, pada perpolitikan Maluku sejak orde baru hingga sekarang, biasanya merajai kursi pimpinan dewan dan bahkan beberapa kader terbaiknya pernah menduduki kursi Ketua DPRD Provinsi Maluku, karena menang pemilu legislatif beberapa kali, akhirnya tumbang. Padahal, Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Maluku, Ramli Umasugy dihadapan DPP Partai Golkar, berjanji bakal merebut 9 kursi DPRD Provinsi Maluku di semua dapil.
Namun, janji Umasugy jauh dari harapan. Sebab, sesuai perolehan kursi dan suara, dipastikan Ketua DPRD Provinsi Maluku direbut PDIP, kursi Wakil Ketua I direbut Partai Gerindra, kursi Wakil Ketua II direbut NasDem, dan Wakil Ketua III direbut PKS. Sementara Golkar berada pada perolehan suara dan kursi pada peringkat 5.
Salah satu pegiat demokrasi, Sally Porsiana menilai, suara Partai Golkar menurun, karena figur yang diusung tidak mengakar di tengah masyarakat.”Akibatnya, kader Golkar, kalah bersaing dengan kader partai lainya,”kata Porsiana, kepada DINAMIKAMALUKU.COM, Senin (18/3/2024).
Padahal, ingat dia, sejumlah dapil adalah lumbung suara partai Golkar. Bahkan, ada kader Golkar memimpin didaerah itu. Dia menyebut Bupati Seram Bagian Timur, Mukti Keliobas. Namun, tidak mampu melakukan konsolidasi pemenangan untuk kader Golkar merebut kursi DPRD Maluku di dapil SBT.”Ini yang perlu dievaluasi total oleh Partai Golkar,”harapnya.
Dia juga menilai, suara dan kursi partai terus mengalami penurunan, menandakan kepemimpinan Ramli Umasugy gagal total.”Saya setuju kalau kader Golkar yang kembali lolos merebut kursi anggota DPRD Maluku, sudah teruji dan memiliki basis kuat, sehingga mereka cocok menduduki kursi Ketua DPD Partai Golkar Maluku. Kalau Umasugy, tentu perlu dievaluasi,”tandasnya.(DM-01)