Parlemen
Tapal Batas Jadi Pemicu Bentrok Antar Warga, Watubun : Segera Diselesaikan !!


AMBON,DM.COM,-DPRD Provinsi Maluku, meminta kepada Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, agar segera menyelesaikan persoalan apal batas antar desa atau negeri di Maluku. Ini dilakukan agar memanilisir konflik antar warga kedepan.
“Pimpinan dan anggota menyesali pertikaian tersebut dan tentu kita menyampaikan rasa belasungkawa atas jatuhnya korban jiwa dalam pertikaian tersebut,” ujar Ketua DPRD Maluku Benhur G Watubun ketika memimpin rapat paripurna penyampaian LKPJ tahun anggaran 2024 digedung tersebut Senin (14/4/2025)
Watubun yang juga Ketua DPD PDIP Maluku ini, mendorong pemerintah Daerah untuk menyelesaikan persoalan batas tanah yang sering memicu pertikaian dengan baik, didukung oleh lembaga politik itu.
Tak hanya itu, untuk Pangdam dan Kapolda Maluku untuk mengatensiksn pos- pos keamanan di bangun dengan pendekatan persuasif dilakukan untuk daerah-daerah yang rawan konflik tentu ini menjadi pemicu dan informasi sebelum penanganan itu harus didahului sebelum terjadi konflik.
Selain itu, peredaran miras dan penyebaran narkoba keberadaan bandar narkoba, saya minta ketegasan dari Kapolda Maluku untuk mengusut tuntas masalah ini. Karena ini salah satu pemicu selain miras yang beredar di masyarakat.
“Masalah bandar narkoba ini sudah kami ingatkan untuk harus diperhatikan dan yang membekengi juga harus di proses, sehingga jangan sampai kartel- kartel kecil ini berkeliaran di Maluku secara ilegal dan membodohi masyarakat dari yang pejabat sampai masyarakat buasa dimintakan untuk menjadi perhatian kita semua,”ingagnya.
“Tentunya dengan mengedepankan proses kepentingan masyarakat dan menjaga stabilitas keamanan. Dengan berbagai langkah ini, DPRD Maluku berharap terciptanya kembali situasi aman, damai, dan kondusif demi kesejahteraan masyarakat,”pungkasnya.
Sekedar diketahui, Bentrok antar warga kerab terjadi di sejumlah wilayah beberapa hari belakangan ini. Bentrok yang terjadi karena kesalahpahaman antar warga. Namun, kebanyakan terkait masalah batas antar desa.
Namun, aparat keamanan, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Maluku dan Kabupaten baru bergerak meredam dan mendamaikan warga ketika bentrok sudah terjadi. Akibatnya, ada warga meninggal dunia dan mengalami luka-luka serius.
Bentrok antar warga, yakni antara warga Tial dan Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Senin (31/3/2025). Bentrok antar pemuda terjadi di negeri Kufar dan Kilgau Watubau, Kecamatan Tutuktolu, Kabupaten Seram Bagian Timur, 1 April 2025. Terakhir bentrok antar warga juga terjadi di Rumahloat dan Sawai, Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah, Kamis (3/4/2025). (DM-04)
