Kesehatan
Unpatti Siap Buka Prodi Pendidikan Dokter Spesialis, Fokus Dokter dari 3T

AMBON, DM.COM,-Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Pattimura (Unpatti)terus mematangkan persiapan pembukaan program studi (Prodi) pendidikan dokter spesialis.
Ini dilakukan sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Maluku.
Hal ini disampaikan oleh Dekan Fakultas Kedokteran Unpatti, dr. Farah Christina Noya, M.HPEd., Ph.D, saat melakukan audiensi bersama Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa dan Rektor Unpatti, Prof Dr Fredy Leiwakabessy di ruang kerja Dekan Fakultas Kedokteran, Rabu (1/10/2025)
Sesuai keterangan tertulis yang diterima DINAMIKAMALUKU.COM, Jumat (3/10/2025) dr. Noya mengatakan, Unpatti telah berkoordinasi dengan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (Unhas) sebagai pendamping. Hasil penilaian sementara menunjukkan bahwa Unpatti dinilai telah siap membuka program studi spesialis, baik dari sisi sumber daya manusia maupun kesiapan akademik.
“Secara umum, assessment dari FK Unhas menegaskan bahwa kami sudah siap, terutama untuk pembukaan program studi spesialis penyakit dalam, bedah, dan obstetri-ginekologi. Saat ini kami tengah menyelesaikan dokumen pengusulan yang akan diunggah melalui sistem Siaga paling lambat 28 Oktober 2025. Kami juga memfokuskan pada pemenuhan administrasi, workshop kurikulum, hingga kelengkapan dosen dengan kualifikasi spesialis,” jelasnya.
Fakultas Kedokteran Unpatti menargetkan awal 2026 sebagai waktu penerimaan batch pertama residen, dengan prioritas pada program spesialis bedah. Peserta diutamakan berasal dari kalangan dokter daerah Tertinggal Terdepan dan Terluat (3T) di Maluku dengan dukungan beasiswa dari pemerintah daerah.
Lebih lanjut, dr. Noya menegaskan, pentingnya peran RSUD dr. M. Haulussy dan rumah sakit daerah lainnya sebagai wahana pendidikan. “Kami mengharapkan dukungan Pemda baik dari segi peralatan, sarana, maupun SDM agar rumah sakit daerah dapat berfungsi optimal sebagai pusat pendidikan dokter dan dokter spesialis,” tambahnya.
Selain program nasional, Unpatti juga menjalin kerja sama internasional dengan Rural Doctors Network (RDN) New South Wales, Australia. Program ini sudah dituangkan dalam MoU dan ditindaklanjuti dengan rencana pengajuan proposal ke Kedutaan Besar Australia. Gubernur Maluku memberikan letter of support sebagai bentuk dukungan terhadap proyek tersebut.
“Kolaborasi dengan RDN sejalan dengan visi pemerintah daerah dalam meningkatkan layanan kesehatan di Maluku dan pemenuhan tenaga Kesehatan terutama dokter dan dokter spesialis di Maluku. Kami sangat berterima kasih atas dukungan yang diberikan oleh Gubernur Maluku” tutup dr. Noya.
Sementara itu, Rektor Universitas Pattimura, Prof. Dr. Fredy Leiwakabessy, M.Pd, menegaskan komitmen universitas pattimura untuk mendukung program strategis nasional percepatan pendidikan dokter spesialis yang diinisiasi pemerintah dalam rangka mewujudkan Astacita Presiden Prabowo.
Prof. Leiwakabessy menyampaikan bahwa Universitas Pattimura melalui Fakultas Kedokteran mendapat mandat untuk membuka program pendidikan dokter spesialis bekerja sama dengan Universitas Hasanuddin (Unhas).
“Kami telah melaksanakan rapat koordinasi bersama pihak Fakultas Kedokteran Unhas, dan menyampaikan kepada Gubernur Maluku mengenai kesiapan Unpatti dalam pembukaan program pendidikan dokter spesialis. Hal ini termasuk pembenahan rumah sakit mitra serta penyiapan rekrutmen mahasiswa, terutama untuk mendukung pemenuhan kebutuhan dokter di daerah 3T,” jelas Prof. Leiwakabessy.
Selain itu, Universitas Pattimura juga menjalin kerja sama dengan Rural Doctor Network Australia untuk peningkatan layanan kesehatan. Proyek ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas pelayanan medis sekaligus mendukung pengembangan pendidikan kedokteran.
Dalam audiensi dengan Gubernur Maluku, Rektor juga menyampaikan bahwa kondisi Klinik Universitas Pattimura yang dibangun melalui dana aspirasi hingga saat ini belum selesai. Oleh karena itu, diharapkan pembangunan klinik tersebut dapat menjadi perhatian pemerintah daerah agar fasilitas tersebut dapat difungsikan secara optimal.
Menanggapi hal ini, Gubernur Maluku menyatakan dukungan penuh terhadap program yang digagas Universitas Pattimura. “ Program studi pendidikan dokter spesialis sejalan dengan visi Gubenur Maluku yakni pengembangan pendidikan dan kesehatan di daerah, sehingga pemerintah daerah siap berkoordinasi dan memfasilitasi kebutuhan universitas,” ujar Prof. Leiwakabessy.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa sinergi antara Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi menjadi landasan penting untuk menyukseskan program percepatan pendidikan dokter spesialis, dengan Unpatti sebagai salah satu perguruan tinggi yang dipercaya untuk melaksanakannya.(DM-04)
