Connect with us

Pendidikan

Terima Anggota BPK RI, Rektor Akui Minat Masuk Unpatti Terus Meningkat

Published

on

AMBON,DM.COM,-Universitas Pattimura (Unpatti) menerima kunjungan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI). Kunjungan itu untuk menggelar Shering Session antara kedua lembaga tersebut.Pertemuan dipusatkan di ruang rapat Rektor Unpatti, Sabtu (29/11/2025).

Kegiatan ini bertujuan untuk membahas secara bersama tata kelola keuangan serta program-program yang selaras dengan visi dan misi Universitas Pattimura, sekaligus memperkuat sistem tata kelola dan akuntabilitas pengelolaan keuangan di lingkungan universitas.

Pada kesempatan itu, Rektor Unpatti Prof. Dr. Fredy Leiwakabessy, M.Pd memaparkan perkembangan institusi tersebut. Dia menyampaikan gambaran menyeluruh mengenai kondisi Universitas Pattimura, baik dari aspek akademik, keuangan, sumber daya manusia, maupun proyeksi pembangunan dalam beberapa tahun ke depan.

Rektor menegaskan, Unpatti bergerak dalam kerangka visi “Unggul Bersinar Menuju World Class University” yang menjadi arah pembangunan institusi pada periode 2023–2027. Upaya akselerasi pembangunan, menurut Rektor, dilakukan melalui penyelesaian berbagai persoalan internal secara sistematis, penguatan kapasitas kelembagaan, serta optimalisasi inovasi dan produktivitas di seluruh unit.

Rektor juga menjelaskan bahwa minat calon mahasiswa terhadap Unpatti dalam lima tahun terakhir menunjukkan peningkatan yang signifikan.

” Pada tahun 2025, tercatat lebih dari sembilan belas ribu pendaftar, di mana hanya sekitar enam ribu lebih yang dapat diterima melalui jalur Seleksi Prestasi, Seleksi Nasional Berbasis Tes, dan Seleksi Mandiri,”kata Rektor, sebagaimana keterangan tertulis yang diterima DINAMIKAMALUKU.COM, Rabu (3/12/2025).

Rektor mengakui, total mahasiswa terdaftar pada tahun yang sama mencapai 35.278 orang, dan yang aktif mengikuti perkuliahan berjumlah 27.999 mahasiswa. “Sebagian mahasiswa yang belum aktif, menurut Rektor, terkendala oleh faktor ekonomi dan sosial,”terangnya.

Dalam aspek akademik, Rektor memaparkan bahwa pada tahun 2025 Unpatti telah meluluskan 4.915 mahasiswa dengan IPK rata-rata 3,28 dan persentase lulusan berpredikat cumlaude mencapai sekitar sepuluh persen. “Sementara itu, Unpatti saat ini mengelola 111 program studi sarjana, tiga program profesi, 20 program magister, dan delapan program doktoral,”sebutnya.

Selain itu, lanjut Rektor, sejumlah program vokasi baru juga tengah diusulkan, terutama yang mendukung fokus keilmuan Unpatti di bidang kemaritiman, seperti Teknologi Rekayasa Bangunan Kapal, Teknologi Dasar Pendidikan Kapal, serta Manajemen Pelabuhan dan Logistik.

Pada aspek keuangan, Rektor mengungkapkan bahwa hingga Oktober 2025 kampus mencatat realisasi pendapatan sebesar Rp 199 miliar rupiah, yang sebagian besar bersumber dari Uang Kuliah Tunggal (UKT).

“Kontribusi unit usaha kampus juga memberikan tambahan pendapatan sebesar Rp 5,6 miliar rupiah,”jelasnya.

Sementara itu, pemantauan serapan anggaran menunjukkan bahwa sebagian besar fakultas telah mencapai tingkat serapan mendekati 80 persen, sementara beberapa unit masih berada di bawah target sehingga memerlukan perhatian khusus.

“Dari sisi sumber daya manusia, Universitas Pattimura saat ini memiliki sekitar 1.300 dosen. Rektor menekankan bahwa peningkatan skor maturitas kelembagaan dari 1,19 pada tahun 2022 menjadi 2,77 pada 2025 merupakan bukti bahwa pendampingan dan penguatan tata kelola berjalan dengan baik,”papar Rektor.

Namun demikian, sebut Rektor, masih terdapat 88 dosen yang belum memenuhi penilaian kinerja, sehingga memerlukan pembinaan lanjutan.” Sejumlah capaian akademik dan prestasi mahasiswa juga turut dipaparkan, menunjukkan bahwa kualitas akademik Unpatti terus meningkat setiap tahun,”tandasnya.

Lebih lanjut, Rektor menyampaikan sejumlah program strategis yang telah direncanakan dan sebagian sudah dipresentasikan kepada kementerian serta lembaga terkait. Program tersebut meliputi pengembangan sport center, pembangunan rumah sakit pendidikan dan dental care, peremajaan jalan serta jembatan dalam kawasan kampus.

“Penguatan infrastruktur pendidikan daerah penunjang Rumah Sakit Pendidikan juga menjadi salah satu prioritas,”tegasnya.

Selain itu, Rektor menegaskan bahwa kampus menargetkan peningkatan akreditasi unggul dan internasional dengan dukungan pendanaan yang sudah dialokasikan setiap tahun.

Untuk itu, Rektor menyampaikan harapan agar melalui pertemuan ini Universitas Pattimura dapat memperoleh arahan, masukan, serta dukungan percepatan pembangunan dari Badan Pengelola Keuangan Negara.

Rektor menegaskan komitmen Unpatti untuk terus berkembang sebagai institusi pendidikan tinggi yang unggul, berdaya saing, dan berkontribusi bagi kemajuan Maluku dan Indonesia.

Anggota VI BPK RI, Selaku Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara Drs. Fathan Subchi, M.A.P., CIISA, ChFA, CSFA, QIA, CfrA dalam sambutanya menegaskan bahwa perhatian terhadap perguruan tinggi, khususnya di wilayah timur Indonesia, perlu diperbesar mengingat masih adanya disparitas pembangunan yang harus segera diatasi.

Dia mengatakan, kontribusi Ambon dan Maluku secara keseluruhan sangat besar bagi Indonesia, baik dari aspek sumber daya, maritim, maupun potensi akademik. Ia menekankan pentingnya kehadiran pemerintah pusat untuk memperkuat dukungan pendanaan, terutama pada sektor pendidikan tinggi.

“Investasi di perguruan tinggi adalah investasi paling mulia, karena membentuk sumber daya manusia yang cerdas, profesional, dan berdaya saing,” ujarnya.

Dalam diskusi bersama pimpinan universitas, berbagai isu strategis dibahas, antara lain optimalisasi aset, dukungan pendanaan operasional, serta tantangan rendahnya kemampuan sebagian mahasiswa dalam membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT).

Fathan menyoroti tingginya jumlah mahasiswa yang kesulitan memenuhi kewajiban pembayaran, yang menurut laporan mencapai lebih dari 7.000 mahasiswa. Dia menilai bahwa kondisi ini membutuhkan intervensi kebijakan agar akses pendidikan tetap terjaga.

Selain itu, Fathan juga mengkritisi masih rendahnya alokasi pendanaan dari pusat, terutama terkait Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) dan selisih antara BKT (Biaya Kuliah Tunggal) dan UKT yang belum dapat sepenuhnya disubsidi negara.

Ia mencontohkan bahwa apabila rata-rata mahasiswa Unpatti mendapat subsidi ideal, potensi dukungan pendanaan dapat mencapai ratusan miliar rupiah per tahun, sebuah angka yang sangat membantu keberlangsungan layanan pendidikan dan pengembangan universitas.

Tidak hanya menyoroti pendanaan, Fathan juga memberikan perhatian pada peran perguruan tinggi sebagai pusat keilmuan dan pusat rujukan pembangunan daerah. Ia mendorong agar Unpatti terus memperkuat kapasitas riset, kemaritiman, logistik, serta sektor-sektor strategis lainnya yang relevan dengan kebutuhan pembangunan Maluku dan kawasan timur Indonesia.

Disampaikan pula bahwa pemerintah daerah dan berbagai institusi masih sangat membutuhkan keahlian akademisi Unpatti dalam penyusunan kebijakan, permodelan ekonomi, dan pendampingan pembangunan.

Kunjungan ini turut dihadiri jajaran BPK RI dan BPK Perwakilan Maluku, serta Para Pimpinan Dilingkungan Universitas Pattimura. (DM-04)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *