Ragam
Warga Tomra Protes Proyek Talud Roboh, Ini Kata BWS

DINAMIKAMALUKU.COM, AMBON-Warga Desa Tomra, Kecamatan Letti, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) protes pembangunan talud pantai di daerah itu yang roboh. Pasalnya, batu talud yang roboh di hancurkan oleh alat berat kemudian dipakai kembali membangun talud tersebut.
Warga juga mencurigai pembangunan talud sebelumnya yang dibangun Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku, sekitar 2008 lalu, tiba-tiba dilakukan pemeliharaan.”Kenapa pakai lagi batu bekas talud roboh untuk bangun lagi. Talud ini mesti dibangun baru bukan pemeliharaan karena semuanya sudah roboh dan dibangun kurang 10 tahun lalu. Apalagi tidak ada papan proyeknya,”kata warga ketika menghubungi DINAMIKAMALUKU.COM, Sabtu (18/6/2022).
Mereka berharap, patahan talud yang roboh tidak lagi dihancurkan, tapi dibiarkan untuk menahan deburan ombak di musim gelombang.”Ini program mubasir namanya. Biarkan patahan talud agar ikut menahan gelombang. Ini agar talud yang dibangun baru terlindung dari gempuran gelombang,”harap mereka.
Terpisah, Kabag Operasi dan Pemeliharan BWS Maluku, Din Tuasikal membenarkan batu talud roboh dipakai bangun talud sebelumnya yang roboh.”Memang betul kita pakai batu bekas talud lama.
Jadi ini bukan kontrak baru. Jadi memang bangun baru anggaran terbatas. Kita hanya lakukan pemeliharaan jadi kita pakai batu yang ada,”kata Tuasikal, ketika menghubungi DINAMIKAMALUKU.COM, Sabtu (18/6/2022).
Dia juga membenarkan warga setempat mempertanyakan papan proyek. Namun, ingat dia, karena pemeliharaan dan swakelola tidak pakai papan proyek.” Talud yang pernah kita kerjakan dilakukan pemeliharaan. Itu harapan Kepala BWS kepada kami sebagai garda terdepan lakukan pemeliharaan bagi infrastruktur yang rusak. Jadi itu swakelola padat karya yang melibatkan masyarakat setempat,”jelasnya.
Tuasikal juga menambahkan, pihaknya berencana bangun kubus beton untuk menahan ombak.”Kita sudah rencanakan bangun kurus beton. Jadi tidak masalah kita pakai batu bekas talud lama. Jadi tidak masalah,”pungkasnya.(DM-02)
