Connect with us

Pendidikan

8 Guru SMAN 17 MBD “Lari” Tugas, Orang Tua Murid Ancam Demo

Published

on

AMBON, DM. COM,-Aparatur Sipil Negara atau ASN, menyatakan siap ditempatkan dimana saja untuk bertugas. Namun, ptakteknya sejumlah aparatur pemerintah tidak mau ditempatkan di daerah yang jauh. Akibatnya, sebagian dari mereka malas menjalankan tugas, bahkan malas berkantor.

Ini terjadi di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 17 Maluku Barat Daya (MBD). Sekolah yang berpusat di Kecamatan Dawelor dan Dawera itu, sebanyak 8 guru yang ditugaskan disekolah itu dilaporkan oleh orang tua Murid, mereka malasnya menjalankan tugas hingga berbulan-bulan.”Usia NKRI sudah 77 tahun. Tapi potret pendidikan di Dawelor dan Dawera, tidak maksimal karena para guru selama ini malas berkantor. Mereka meninggalkan tempat tugas berbulan-bulan,”kata Ketua Komisi SMAN 17 MBD, Barce Awewra dan salah satu orang tua murid SMAN 17 MBD, Daud Wutwensa, kepada DINAMIKAMALUKU.COM, Rabu (24/8/2022).

Mereka menuding, Dinas Pendidikan Provinsi Maluku, membiarkan mereka “lari” dari tempat tugas.”Dinas Pendidikan Provinsi Maluku, hanya berdiam diri melihat permasalahan yang terjadi di SMAN MBD 17 Dawelor-Dawera. Kami para orang tua murid sangat kecewa atas perilaku yang tidak bertanggung jawab yang telah di pertontonkan bapak dan ibu guru Guru SMA Negeri 17 MBD yang malas menjalankan tugasnya,”kesal mereka.

Mereka mengaku, oknum 8 guru tersebut sudah berbulan-bulan tidak hadir di sekolah untuk mengajar. Bahkan sampai saat ini mereka tidak ada di tempat tugas. “Dimanakah peran Dinas Pendidikan Provinsi Maluku. Kami minta perhatian bapak Gubernur Maluku. Begitu DPRD Provinsi Maluku dalam melihat masalah ini. Dimanakah Keadilan saat ini, karena kami sama sekali tidak mendapat keadilan dalam dunia pendidikan,”tegas mereka.

Padahal, ingat mereka, dunia pendidikan sangat penting untuk membina kepribadian manusia sesuai
dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaanya. “Pemberdayaan manusia melalui pendidikan patut diberikan kepada seluruh masyarakat Indonesia. Pendidikan bukan sekedar merupakan kewajiban sebagaimana wacana yang didengungkan oleh pemerintah, tetapi adalah hak yang harus diberikan oleh negara kepada rakyatnya. Ada salah satu asas yang menyangkuttentang keadilan dalam pemerataan pendidikan di Indonesia,”papar mereka.

Namun, ditegaskan, jika para guru tersebut tidak kenai sanksi atau kembali menjalankan tugas, orang tua murid SMA Neg 17 MBD bersama siswa-siswi melakukan demonstrasi di sekolah.” Kami kecewa masa depan anak-anak kami terancam. Untuk itu, jangan salahkan kami apabilah demonstrasi ini kami laksanakan dalam waktu dekat,”ancam mereka.

Sebab, mereka menilai, ada keistimewaan kasus yang di lakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Maluku kepada 8 guru tersebut.”Padahal, seharusnya mereka sadar bawah dari SMA Negeri 17 MBD inilah yang membuat mereka menjadi ASN. Tapi, mereka tidak tau berterima kasih kepada negeri kami sendiri,”sebutnya.

Diduga kuat, Dinas Pendidikan Provinsi Maluku, ikut “bermain” dengan 8 guru tersebut. Sebab, selama ini tidak ada sanksi tegas kepada mereka.”Kami tunggu. Dalam waktu dekat mereka tidak diarahkan kembali bertugas, kami akan melakukan aksi besar-besaran,”pungkas mereka.(DM-02)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *