Politik
Ada Upaya Jatuhkan Kredibilitas dan Elektabikitas Gubernur

DINAMIKAMALUKU.COM, AMBON-Keinginan kuat Gubernur Maluku, Murad Ismail, bangun daerah ini, kearah yang lebih baik mesti didukung semua komponen masyarakat. Namun, ada upaya menjatuhkan kredibilitas dan elektabilitas orang pertama di Maluku itu.
Ketua Gerakan Kalesang Negeri Sebelas September Murad Ismail, Mus Mualim mengajak, semua komponen masyatakat didaerah ini mendukung program pembangunan yang digalakan pemerintah provinsi Maluku, dibawah kendali gubernur.”Kepemimpinan Pak Murad, saat ini gencar bangun infrastruktur untuk membuka keterisolasian guna peningkatan ekonomi masyarakat. Tentu upaya kerja keras itu harus didukung semua pihak,”harap Mualim, kepada DINAMIKAMALUKU.COM, Rabu (30/12).
Dia mencontohkan, meski ditengah pandemi Covid-19, gubernur bersama jajaranya berhasil mendapat pinjaman dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) (Persero) senilai Rp 700 miliar. “Dana sebanyak itu tidak semua provinsi dapat. Ini karena Pak Gubernur punya akses di tingkat nasional dan internasional. Apalagi, tidak ada bunga. Nah, kita harus apresiasi karena beliau punya jaringan luar biasa,”ingatnya.
Apalagi, ingat dia, peruntukan dana pinjaman itu untuk bangun infrastruktur dan danai program lainya untuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Maluku.”Sekarang proses pembangunan sudah jalan. Meski sebagian besar APBD di recofusing untuk penanganan pandemi Covid-19, tapi program pembangunan infrastruktur tetap jalan dan menggeliat,”tandasnya.
Dia justeru menilai, ada upaya dari lawan politik untuk menjatuhkan kredibilitas dan elektabilitas mantan Kakor Brimob Polri itu.”Jadi ada nuansa politiknya sangat kuat. Memang ada upaya jatuhkan kredibilitas dan elektabilitas beliau,”tuding dia.
Namun, dia mengitkan, mantan Kapolda Maluku itu, bersama jajaranya khususnya di Dinas PUPR Maluku, terus bergerak membangun daerah ini kearah yang lebig baik. “Program pembangunan terus digalakan. Selain didanai APBD sejumlah pembanguann infrastruktur dari dana pinjaman sudah jalan di kabupaten dan kota. Sesuai informasi yang kami dapat progres pembangunan dari dana pinjaman berkisar 70 persen sampai 90 persen,”pungkasnya.(DM-01)
