Connect with us

Ekonomi

“Ambon New Port” Membawa Berkah, Wagub : Warga harus Dukung

Published

on

DINAMIKAMALUKU.COM, AMBON-
Kehadiran Ambon New Port, sangat berdampak positif bagi masyarakat Desa Waai, Kabupaten Maluku Tengah. Sebab, pembangunan infrastruktur untuk mendukung Lumbung Ikan Nasional (LIN) membawa berkah bagi masyarakat setempat.

Selain 900 hektar lahan warga di ganti rugi, rumah warga yang direlokasi dibangun kembali, dibarengi dengan pembangunan jalan, air bersih dan infrastruktur penunjang lainya.”Selain serap ratusan hingga ribuan tenaga kerja, berbagai sektor terbuka, sehingga berdampak positif bagi peningkatan ekonomi masyarakat, “kata Wakil Gubernur Maluku, Barnabas Orno, didampingi Kadis PUPR Maluku, Kadis Perikanan dan Kelautan Maluku, Sekretaris Dinas Perhubungan Maluku, dan Tim Teknis Dinas PUPR Maluku, saat bertemu pemerintah desa Waai di balai desa setempat, Kamis (1/7/2021)

Orang nomor dua di Maluku ini mengaku, dirinya dilibatkan Gubernur Maluku, Murad Ismail, untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat setempat terkait pembebasan lahan termasuk dampak positif program pemerintah pusat dengan nilai investasi Rp 6 trilyun lebih kepada masyarakat.”Masyarakat Waai harus bersyukur. Warga di Kabupaten lain demo ingin pembangunan didaerah mereka. Warga Waai harus dukung, ini berkah bagi warga,”ingatnya.

Kadis PUPR Maluku, DR Muhamat Marasabessy, ST. M. Tech menambahkan, jika pembangunan Ambon New Port, beroperasi, pihaknya bangun instalasi air bersih dengan produksi besar, bagi kebutuhan kapal lokal, nasional, dan internasional yang sangat di pelabuhan.” Ini pelabuhan berskala internasional. Kita sediakan air 69 Liter per detik untuk kebutuhan kapal dan kepentingan Ambon New Port. Kita juga tampung air seperti di bendungan. Nah kita sediakan air 154 liter per detik. Musim kemarau warga Waai, tidak kesulitan air bersih,”kata Pak Mat, sapaan Marasabessy.

Tak hanya itu, lanjut mantan pejabat di Kementerian PUPR Maluku itu, pihaknya juga berencana bangun jalan di desa itu, setelah bangun koordinasi dengan pemerintah pusat.”Kita akan bangun jalan di sini. Kita akan desain tergantung keinginan warga,”terangnya.

Untuk itu, mantan Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku ini meyakini warga setempat sangat mendukung program pemerintah pusat untuk mengelola potensi perikanan didaerah ini.”Saya pernah bangun rumah warga di Waai. Warga Waai sangat mendukung program pemerintah termasuk dukung program pemerintah pusat,”tuturnya.

Salah satu tim teknis Dinas PUPR Maluku, Mus Mualim mengatakan, program pemerintah pusat sangat berdampak positif bagi masyarakat setempat.”Ada dampak ekonomi dan sosial. Ini program yang berdampak positif bagi warga Waai. Ini berkat bagi warga Waai. Sudah pasti dengan program ini masyarakat Waai diberdayakan diberbagai sektor,”kata Mualim.

Kades Waai, Derek Bakarbessy menjelaskan, pemerintah desa sudah sosialisasi kepada warga Waai terkait pembangunan Ambon New Port.”Pada prinsipnya kami mendukung program pemerintah pusat. Masyarakat tidak persoalkan lahan mereka diganti rugi,”kata Bakarbessy.

Bahkan, lanjut dia, pihaknya bakal bangun kesepakatan dengan Pemerintah agar warga Waai dilibatkan dalam program nasional itu.”Kami akan tawarkan Momerandum of Understanding (MoU) agar warga Waai menjadi tenaga kerja,”ingatnya.

Sebagaimana diberitakan DINAMIKAMALUKU.COM, sebelumnya, pemerintah pusat sangat serius membangun kawasan pengembangan pusat perikanan terpadu atau Ambon New Port di Desa Waai dan Liang, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah. Ini agar mengelola potensi perikanan yang luar biasa untuk kesejahteraan rakyat.

Buktinya, medio November 2021 mendatang, akan dimulainya pembangunan pelabuhan terbaru terintegrasi dan terbesar di Indonesia Bagian Timur.” Saya baru pulang dari Jakarta. Tapi saya kembali dihubungi Menteri Perhubungan untuk bertemu agar mempercepat pembangunan Ambon New Port,”Kata Gubernur Maluku, Murad Ismail, kepada wartawan, belum lama ini.

Murad yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Maluku ini mengatakan, Ambon New Port menelan biaya kurang lebih Rp 5 triliun dan pembangunan vismat Rp 1,5 trilyun. “Dana ini dari dana Pemilihan Ekonomi Nasional (PEN),”sebutnya.

Mantan Kakor Brimob Polri ini menuturkan, setelah tiga hari Presiden datang ke Kota Ambon, beberapa waktu lalu dirinya dipanggil rapat terbatas dengan seluruh Menteri terkait bahas vismat dan Ambon New Port. “Kalian harus bangga bahwa begitu perhatian besar Presiden Jokowi, memberikan perhatian kepada Ambon New Port,”ingatnya.

Bahkan Ambon New Port dan Vismat, awal medio November 2021 dibangun dan diperkirakan selesai akhir 2023. “Saat rapat kabinet Pak Jokowi bilang bila perlu kita bangun Bandara atau Air Port di atas pelabuhan itu. Jadi lahan yang harus dibebaskan adalah 700 hektar dan vismat itu 200 hektar. Semuanya dikerjakan Kementerian Perhubungan. Jadi kita tidak terlibat dalam pembangunan. Kita hanya terima bersih,”jelasnya.

Dia mengaku, Ambon New Port dibangun karena potensi perikanan di Maluku, luar biasa. Kata dia, dari 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) di Indonesia di Maluku ada 3. “Yang satu itu di laut Banda, WPP 175 di laut Seram, dan ini Ikan besar yang Migran. Tapi yang lagi berjalan itu 718. Jadi 718 itu di Aru,”bebernya.

Untuk itu, lanjut dia, Menteri Perdagangan dan Menteri KKP mengatakan, potensi perikanan dikelola secara baik, 1 hari itu bisa menghasilkan devisa sebanyak Rp 294 miliar per hari. “Kalau vismat kalau sudah dibangun disini, tentu pemerintah kirim kapal ke Maluku itu sekitar 3 ribu kapal. Bayangkan saja, kalau setiap hari hasilkan Rp 294 miliar, Satu tahun itu hasilkan Rp 244 trilliun. Sementara pembangunan Ambon New Port itu RP 5 triliun. Vismat Rp 1,5 trilyun,”rincinya.

Dia berharap, semua potensi masyarakat mendukung Ambon New Port. Bahkan, lanjut dia, Presiden Jokowi harap dukungan masyarakat Maluku.””Pak Jokowi bilang kalau tidak didukung kita rugi. Sekarang semua sektor seperti Batu Bara sudah berkurang. Jadi didepan mata ini tidak perlu lama-lama. Kalau Blok Marsela 2027 baru bisa produksi. Pembangunan 5 tahun. Kalau kita terlambat negara kita rugi,”imbuhnya.

Apalagi, sebut dia, 5 spot Ikan terbesar di dunia itu ada di Maluku dan Maluku Utara di urutan 4 dan 5. Yang pertama Selat Berin ada di Alaska, namun ikanya tidak seperti kita punya. Berikut laut Skandinavia ada Norwegia dan sekitarnya. Philipina dan China serta Maluku dan Maluku Utara termasuk 4 dan 5 spot Ikan terbesar di dunia. “Kalau kita tidak manfaatkan secara baik kita rugi,”ingatnya lagi.

Murad memohon kepada masyarakat Maluku agar membantu program pemerintah pusat itu terlaksana dengan baik.” Saya sepenuh hati dan tenaga saya, menghadap Menteri Terkait segera dibangun. Dan saya berjanji dihadapan Pak Presiden dan Menteri terkait pembangunan vismaket dan Ambon New Port agar lahan segera dibebaskan,”tandasnya.

Dia menyebut, sangat rugi kalau bermain-main dengan lahan. Rugi kalau tidak pacu Maluku sejajar dengan daerah lain.” Pak Jokowi turun agar Vismaket dan Ambon New Port segera dibangun. Ini agar masyarakat Maluku sejahtera dan kita sejajar dengan Provinsi lain,”ringkasnya.(DM-01)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *