Connect with us

Ragam

Arahan & Perintah Gubernur, Dinas PUPR Kunjungi Air Meluap di Hattu

Published

on

DINAMIKAMALUKU.COM, AMBON-Kunjungan langsung dilapangan untuk melakukan penanganan infrastruktur yang rusak akibat banjir dan longsor, terus dilakukan Kadis PUPR Provinsi Maluku, DR Muhamat Marasabessy, ST, SP, M.Tech bersama jajaranya. Kali ini, Marasabessy bersama stafnya mengunjungi air Sakula, Negeri Hattu, Kecamatan Leihitu Barat, Kabupaten Maluku Tengah, Selasa (26/72022) sore.

Ini setelah air Sakula meluap,  sehingga  menutup akses jalan dari Hattu dan ke Kota Ambon, sehingga tidak bisa dilewati karena air meluap, Selasa (26/7/2022).

Tak hanya disitu, atas arahan dan perintah Gubernur  Maluku, Murad Ismail, selain melihat langsung kondisi air Sakula, orang pertama didaerah ini memerintahkan Dinas PUPR Provinsi Maluku, melihat langsung wilayah longsor dan banjir di Kecamatan Lehitu Barat dan Leihitu untuk melakukan pengerjaan darurat terhadap infrastruktur yang rusak akibat curah hujan yang tinggi.

Kadis PUPR Provinsi Maluku, DR Muhamat Marasabessy, ST, SP, M.Tech mengakui, akhir-akhir ini curah hujan yang sangat tinggi di Pulau Ambon dan Pulau Seram, sehingga terjadi banjir dan longsor. Dia kemudian mencontohkan, kondisi air Sakula yang sempat meluap karena pengambilan material di bagian Hulu Sungai itu. “Akibatnya, terjadi sedimentasi, sehingga aliran sungai di dekat Bandara Internasional Pattimura sudah dangkal. Nah, saat curah hujan tinggi ada benturan, sehingga jebol,”kata Marasabessy, kepada DINAMIKAMALUKU.COM, disela-sela kunjunganya di air Sakula, Selasa (26/7/2022).

Mantan Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku itu, mengatakan, ada kesengajaan desain agar airnya dialiri lewat akses jalan utama didaerah itu.”Jadi memang Sodetan (pengalihan aliran sungai baru) dekat Bandara Pattimura itu. Nah, ketika curah hujan tinggi dan banjir memang dialihkan kesini,”jelasnya.

Akibatnya, mantan pejabat di  Kementrian PUPR ini menduga,  sedimen tinggi dan mengalami  kedangkalan, sehingga ketika curah hujan tinggi terjadi banjir bandang dengan skala kecil.”Menurut kami sudah bagus. Hanya saja, kedepan dilakukan dengan  tata ruang agar areal ini masuk bantaran sungai,”tandas Marasabessy, ketika berkunjung diikuti puluhan staf dari Dinas yang membidangi infrastruktur itu.

Untuk itu, Koordinator Balai-Balai Kementerian PUPR di Maluku mengigatkan, sekitar areal air Sakula, tidak boleh ada pembangunan rumah warga atau aktivitas pembangunan lainya.”Nanti kita tetapkan kawasan ini sebagai kawasan sungai. Masyarakat juga diminta tidak buang sampah, sehingga ketika banjir, terjadi masalah. Jadi kita lihat ini sudah bagus. Ketika sungai meluap dibuang ke pantai,”ingatnya.

Selain melihat dari dekat kondisi air Sakula, terang Ketua Umum DPP Ikatan Alumni Universitas Pattimura (IKAPATTI), ada tim yang memantau banjir dan longsor di Kecamatan Leihitu dan Leihitu Barat. “Mereka akan mengelilingi jazirah Leihitu memantau banjir dan longsor. Apalagi, di Negeri Lilibooi, ada longsor. Ada beberapa titik yang dipantau langsung oleh tim. Nah, kalau ada infrastruktur yang rusak kita langsung melaksanakan pengerjaan darurat,”paparnya.

Ketua Umum Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Provinsi Maluku ini mengakui, pihaknya intens mengunjungi lokasi banjir sesuai arahan dan perintah Gubernur Maluku. “Sesuai arahan Pak Gubernur, infrastruuktur yang rusak akibat longsor atau banjir langsung ditangani. Penanganan darurat dulu, nanti penanganan parmanen dilakukan tahun depan,”ingatnya.

Marasabessy akrab disapa Pak Matt mengakui, di Dinas PUPR Maluku, ada tim bencana dan tim multi media, melakukan kunjungan di lokasi banjir di Kota Ambon dan Seram Bagian Barat serta Malteng”Nah, infrastruktur yang rusak dilakukan penanganan darurat dan ditingkatkan menjadi   parmanem di tahun depan. Jadi kita terus melakukan lobi. Apalagi jaringan Pak Gubernur di pusat kita harap dapat bantuan dari sumber pembiayaan lain termasuk APBN, “paparnya.

Apalagi,  sebut Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orwil Maluku ini, air Sakula dan lokasi longsor dan banjir lainya masuk wilayah Kabupaten Maluku Tengah, sehingga pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Malteng. “Besok kami bersama Kadis PUPR Malteng dan kabupaten/kota lain bersama Komisi III DPRD Provinsi Maluku, mendatangi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Mudah-mudahan kita dibantu dana siap pakai. Dana siap pakai itu untuk penanggulangan darurat,”terangnya.

Tak hanya koordinasi dengan kabupaten dan kota, pihaknya juga melakukan koordinasi dengan BWS dan Balai Pelaksana Jalan dan Jambatan Nasional (BPJN). “Kalau jalan dan jembatan kewenangan Provinsi, kami tangani. Kalau jalan dan jembatan kewenangan kabupaten dan kota kami koordinasi. Begitu juga  BPJN dan BWS, kalau kewenangan mereka kami tentu lakukan koordinasi,”paparnya.

Apalagi, tambah dia, sesuai perintah dan arahan Gubernur,  masyarakat harus dapat beraktivitas dengan baik. “Ini perintah langsung Pak Gubernur, sehingga program beliau aksesbilitas ditingkatkan. Jadi dari produksi ada akses ke pemasaran lebih baik. Begitu juga dari daerah ke pusat kota, tentu kemiskinan dari waktu ke waktu terus berkurang dan masyarakat  disejahterakan dengan peningkatan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan,”pungkasnya.(DM-01)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *