Connect with us

Politik

Bandingkan Kepemimpinan Assagaff, Watubun : Hanya MI yang Berprestasi

Published

on

DINAMIKAMALUKU.COM, AMBON-Kepemimpinan Gubernur Maluku, Murad Ismail, saat ini memasuki tiga tahun. Sejumlah pihak mulai mengaitkan kinerja mantan Kakor Brimob Polri itu bangun daerah ini.

Lantas, apa saja yang ditorehkan Murad yang akrab disapa MI bangun daerah ini. Ketua Fraksi PDIP DPRD Provinsi Maluku, Benhur Watubun menegaskan.”Bahwa kemajuan satu daerah itu tergantung pemimpinnya. Bukan di bandingkan-bandingkan dengan Gubernur Maluku, sebelumnya. Tetapi hari ini Gubernur Maluku, Murad Ismail menjadi Gubernur sudah menunjukan prestasi terhadap pembangunan di Maluku, “kata Watubun, kepada wartawan, Kamis (26/12/2021).

Sekretaris DPD PDIP Provinsi Maluku ini justeru membandingkan kepemimpinan Gubernur Maluku, sebelumnya tidak berprestasi bangun daerah ini.”Coba kita flashback kebelakang pasca selesai pasca kepemimpinan Karel Albert kemudian apa yang di lanjutkan oleh Said Asagaff. Apa prestasi yang di buat oleh Assagaff. Kalau untuk bangun jalan saja, wartawan juga bisa, tetapi selain itu apa lagi yang bisa di anggap menjadi sebuah prestasi, jika kita lihat secara fakta terhadap kepemimpinan Said Assagaff, “tegas Benhur.

Wakil Rakyat dari daerah pemilihan Kota Tual, Maluku Tenggara, dan Kepulauan Aru menegaskan, meski Murad memimpin 7 bulan lebih, perjuangan Participating Interest (PI) 10 persen langsung direstui pemerintah pusat untuk Maluku.

“Memang saat itu Pak Ralahalu berjuang untuk Maluku. Tapi kepemimpinan Pak Assagaff mati suri. Hari ini Murad Ismail, bisa memberikan prestasi bagi Maluku, terhitung masa kepemimpinan Murad Ismail 7 bulan lebih, soal blok Masela, mulai dari pembagian PI 10 persen yang di berikan kepada provinsi Maluku, dengan skema pembagian 3, 3,1. 3 persen untuk Kabupaten Kepulauan Tanimbar, 3 persen untuk Maluku barat daya, kabupaten dan kota masing-masing 1 persen,”paparnya.

Politisi muda yang dijuluki “Singa Podium” ini menuturkan, perjuangan PI 10 persen sejak kepemimpinan Gubernur Maluku, Karel Ralahalu, sudah ada titik terang bagi Maluku. Namun, kepemimpinan Murad yang akrab disapa MI baru seumur jagung Pemerintah pusat langsung menyetujui PI 10 persen pengelolaan Blok Masela, milik Maluku.” Tetapi di jaman Pak Murad PI 10 persen Blok Masela disampaikan langsung kepada provinsi Maluku, “tandasnya.

Namun, ingat dia, kepemimpinan Gubernur Maluku, Said Assagaff, tidak ada prestasi yang menonjol. “Kita lihat saja soal Kampung Kerukunan yang mau di rencanakan saja tidak pernah di bangun bangun hingga sekarang ini. Begitu juga Lumbung Ikan Nasional (LIN) dan Ambon New Port ketika dicanangkan namun mati suri. Tetapi coba kita lihat di masa kepemimpinan bapak Murad Ismail, apa saja yang telah dibuat, dan ini bukan semata mata perlu untuk kami banggakan, dan juga untuk mengajak masyarakat untuk membanggakan prestasi itu. Tetapi tugas seorang pemimpin seyogyanya adalah melakukan tugas-tugas pemerintahan, kerakyatan, dan pelayanan publik,”paparnya.

Begitu juga dengan gaji guru kontak SMA dan SMK dan sederajat. Dia membandingkan, kepemimpinan Assagaff, gaji guru kontak tak kunjung naik. “Ketika itu gaji guru kontrak hanya Rp 1. 50. 000. Namun, kepemimpinan Pak Murad, sejak 2020 lalu saya terlibat sehingga gaji guru kontak dinaikan menjadi Rp 1. 500.000. Sementara kepemimpinan Pak Ralahalu dan Pak Assagaff tidak satu rupiahpun gaji guru kontrak dinaikan,”tegasnya.

Dia berjanji, PDIP terus mendorong kenaikan gaji guru kontak. Apalagi, ingat dia, dalam akhir kata fraksi terkait RAPBD 2022, kembali menaikan gaji guru kontrak.”Saya ingat betul bahwa kita akan naikan ini secara bertahap sampai sama dengan Upah Minimum Provinsi (UMP) atau lebih dari UMP, dan bersama DPRD provinsi Maluku, akan di naikan dari Rp 1.500.000 di tahun 2021 menjadi Rp 2. 000. 000 di tahun 2022, “rinci Watubun.

Tak hanya disitu, pihaknya konsern memperjuangkan guru kontak di daerah terpencil, tertinggal dan terluar. ” Guru-guru kontrak seperti di daerah terpencil terdepan terluar seperti, Luang, Sermatang, Babar, Dawelor dan Sastra, Kabupaten Maluku Barat Daya. Di Serlaru, Fordata, Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Daerah Aru Selatan, Batu Goyang, Kabupaten Kepulauan Aru dan yang lainnya. Jadi kita dorong agat gaji guru kontak di daerah terpencil sama dengan Aparatur Sipil Negara (ASN),”pungkasnya.(DM-01)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *