Ragam
Belum Ada Perubahan, HL-AV Diminta Fokus Bangun Maluku


AMBON,DM.COM,-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku, dibawah kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa dan Abdullah Vanath, saat ini belum melakukan gebrakan yang signifikan di berbagai sektor membangun daerah ini kearah yang lebih baik.
Padahal, publik menaruh ekseptasi kepada Lewerissa dan Vanath akrab disapa HL-AV membawa Maluku kedepan lebih baik sesuai janji mereka melalui visi dan misi ketika kampanye pemilihan Gubernur Maluku 2024 lalu.
Ironisnya, kepemimpinan HL-AV diakronim “Lawamena,” baru seumur jagung karena baru berumur 6 bulan sudah dikabarkan retak. Keretakan orang pertama dan kedua didaerah ini soal tarik menarik pejabat birokrasi di Pemprov Maluku. Akibatnya loyalis HL-AV terpancing dan mulai saling serang lewat rekaman video.
” Gubernur dan Wagub semestinya duduk semeja. Melihat prospek perkembangan dan kemajuan Maluku hari ini. Kita di Maluku masih tertinggal, termiskin dan terkorup. Ini semestinya yang harus dilawan dengan sejumlah ide dan gagasan konstruktif,”harap Wahada Mony Direktur Riset, Survey & Kebijakan Publik di Maluku Research Center (MRC), melalui keterangan tertulis yang diterima DINAMIKAMALUKU.COM, Senin (1/9/2025).
Selain itu, kata dia, Gubernur dan Wagub wajib merapikan restrukturisasi pemerintahan birokrasi yang masih menjadi Pekerjaan Rumah (PR). “Lawamena juga patut menyehatkan sistem birokrasi beberapa BUMD Maluku agar terlihat segar dan dapat mendorong dan menaikan income pendapatan daerah,”ingatnya.
Tak hanya itu, dia menilai, kebijakan-kebijakan strategis lainnya, semuanya adalah satu sistem sirkulasi politik didaerah yang harus dipertimbangkan secara seksama. “Agar berdampak krusial dan sistemik bagi pembangunan dan kesejahteraan Maluku,”sebutnya.
Untuk itu, harap dia, HL-AV harusnya duduk satu meja, melepaskan ego kekuasaan, lalu mementingkan kepentingan banyak orang. Kompetensi keduanya tidak diragukan, makanya HL – AV mampu menyelesaikan dinamika pembangunan serta situasi politik yang ada,”jelasnya.
Terkait loyalis HL-AV saling serang, lanjut dia, merupakan hal yang biasa.”Artinya, ada miskomunikasi yang masih harus dijaga. Secara politik, dinamika yang dibangun oleh kubu loyalis sepanjang tidak mengganggu jalannya pemerintahan Lawamena, maka masih bisa di tertibkan,”sebutnya.
Dia berharap, Gubernur HL tetap menjaga dan merawat loyalisnya secara apik. Juga kubu AV harus berperan positioning untuk merapikan barisan masing-masing.
“Karena itu dalam kondisi yang masih sangat wajar, untuk keutuhan jalannya pemerintahan daerah sekaligus menjaga citra dan marwah gubernur dan wakil gubernur di mata publik Maluku,”tegasnya.
Dia menilai, beda kepentingan politik dalam sistem pemerintahan daerah Lawamena, itu hal yang dinamis. Misalnya perumusan kebijakan politik lokal yang diambil hanya didominasi oleh kelompok tertentu.
” Tentu, publik melihatnya, bahwa ada sesutu yang menjanggal terjadi disana. Tapi mudahan-mudahan ini tidak benar,”katanya.
Apalagi, ingat dia, pemerintahan Lawamena masih seumur jagung. Belum juga cukup umur setahun. Perkara kebijakan pembangunan mestinya sudah harus dirasakan oleh masyarakat, kinerja 1 Tahun pemerintahan Maluku justru yang ditagih, baik oleh tim loyalis, pendukung ataupun masyarakat Maluku secara Konprehensif.
“Jika kondisi disana tidak memenuhi ekspektasi maka akan menimbulkan reaksi adaptif dan apatis dari publik Maluku”terangnya..
Oleh karena itu, lanjut dia,HL dan AV masing-masing punya pengalaman panjang yang kompeten, sedari sungguh problem sistemik yang terjadi bisa atasi secara baik dan bukan untuk dipolitisir. Tentu akan berefek domino bagi kinerja pemerintahan daerah Maluku.
“Belum lagi kebijakan-kebijakan strategis lainnya, semuanya adalah satu sistem sirkulasi politik didaerah yang harus dipertimbangkan secara seksama. Agar berdampak krusial dan sistemik bagi pembangunan dan kesejahteraan Maluku,”pungkasnya.(DM-04)
