Hukum
Bentrok Antar Pemuda di Ambon, Kapolda : Jangan Mau Diadu Domba


AMBON,DM.COM,-Kepala Kepolisian Daerah Maluku, Irjen Pol. Drs. Eddy Sumitro Tambunan, M.Si mengajak masyarakat di Kota Ambon, agar tidak diadudomba oleh orang tak yang bertanggung jawab dengan isu yang dapat menyebabkan perpecahan antar sesama orang basudara.
Ajakan Kapolda disampaikan menanggapi peristiwa bentrokan yang terjadi di kawasan Tugu Trikora Ambon yang dikait-kaitkan dengan isu SARA. Padahal, bentrok yang terjadi dini hari tadi murni keributan antar pemuda yang berawal dari minum mabuk dan ngebut-ngebutan di jalan raya.
“Masyarakat jangan lagi mau diadu domba atau mau diprovokasi oleh isu yang dihembuskan dari orang yang tidak bertanggung jawab,” pinta Kapolda saat Rapat Konsolidasi dan Koordinasi Forkopimda Maluku terkait peristiwa bentrokan warga di kawasan tugu Trikora Ambon, Minggu dini hari (14/1/2025).
Rapat dengan Forkopimda Maluku yang dilaksanakan di Aula Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease ini dihadiri Pj. Gubernur Maluku, Sadali Ie, Kasdam XV/Pattimura, Kabinda Maluku, Danrem 151/Binaiya, Kapolresta Ambon, seluruh Pejabat Utama Polda, para Asisten Kodam Pattimura, Kadensus 88 AT Polri Wilayah Maluku, dan seluruh pimpinan agama Wilayah Maluku, tokoh masyarakat, tokoh adat serta Ketua RT yang terlibat kejadian bentrokan.
“Kami meminta seluruh masyarakat Maluku agar situasi yang sudah kondusif pasca bentrok di kawasan tugu Trikora Ambon ini agar dapat dipertahankan,” tambah Kapolda.
Orang nomor 1 Polda Maluku ini mengaku akan kembali mendirikan pos Pengamanan (PAM) yang akan diisi personel TNI – Polri dan juga perwakilan dari tokoh masyarakat. Ini dilakukan agar dapat bersama-sama menjaga keamanan dan memantau situasi.
“Kami dari Kepolisian akan melakukan penegakan hukum terhadap siapapun yang melakukan kekerasan atau menjadi pemicu permasalahan yang terjadi pada minggu dini hari di kawasan tugu Trikora Ambon,” tegas Kapolda.
Kepada personel Direktorat Reserse Kriminal Khusus dan Humas Polda Maluku diminta untuk melakukan patroli Cyber secara intensif.
“Kami meminta agar lakukan Cooling Sistem agar situasi kembali sejuk dan masyarakat tidak lagi terprovokasi,” harapnya.
Sementara itu, Pj. Gubernur Maluku, Sadali Ie, berharap kepada seluruh masyarakat agar tidak lagi membagikan video bentrokan tersebut di media sosial.
“Video kejadian bentrok agar jangan lagi di sher ke media sosial karena hal tersebut akan memperpanjang ketakutan terhadap masyarakat dan bisa memperpanjang permasalahan,” pintanya.
Atas nama pemerintah provinsi Maluku, Pj. Gubernur Maluku juga menyampaikan terima kasih kepada aparat TNI Polri yang sudah bertindak cepat dalam mengantisipasi meluasnya bentrok di kawasan tugu Trikora Ambon.
“Kami meminta kepada seluruh masyarakat Maluku untuk menjadi agen perdamaian di Maluku ini sehingga apabila ada terjadi permasalahan maka masyarakat dapat cepat meredamnya,” ajak Sadali.
Pj Gubernur kembali menegaskan bahwa persoalan yang terjadi bukan permasalahan agama, tetapi antar sekelompok pemuda. Adapun biaya korban yang luka akibat kejadian tersebut akan di tanggung oleh Pemprov.
“Jangan mudah terprovokasi dengan isu yang dapat memecah belah dengan tetap menjaga kebersamaan hidup orang basudara,” ajaknya.
MINTA POLISI USUT TUNTAS
Sementara itu, salah satu masyarakat Kota Ambon, Herman Siamiloy mendesak aparat Kepolisian segera menangkap pelaju pemicu bentrok antar dua kelompok pemuda dikawan Tugu Trikora.
“Saya minta Polisi segera menangkap pelaku pemicu bentrok. Tangkap dan proses sesuai aturan main,”kata Siamiloy, kepada DINAMIKAMALUKU.COM, Minggu (12/1/2025).
Apalagi, ingat dia, ada dugaan provokasi warga mengganggu kamtibmas dan menjurus ke SARA.”Tangkap juga provokator dalam saat bentrok terjadi. Usut tuntas,”harapnya.
Meski begitu, dia mengaku, masyarakat tidak terpengaruh dengan bentrok yang terjadi.”Masyarakat tidak lagi mau diadu domba. Masyarakat sudah jenuh. Masyarakat butuh kedamaian dan kenyamanan,”pungkasnya.
Sebagaimana diberitakan DINAMIKAMALUKU.COM sebelumnya pemicu terjadi konsentrasi massa di Tugu Trikora, Minggu (12/1/2025) sekira pukul 03.10 WIT karena sejumlah pemuda konsumsi minuman keras dan melakukan balap liar dikawasan itu.
“Telah terjadi dua kelompok anak muda saling serang,”kata Kapolresta Ambon dan Pulau-pulau Lease, Kombes Driyano Andri Ibrahim, kepada awak media, Minggu (12/1/2025).
Dia mengaku, ada ketersinggungan sekelompok anak muda yang munum minuman keras dan lakulan balap liar. “Nah, kemudian terjadi saling lempar satu sama yang lain,”ungkapnya.
Dia menerangkan, aparat Kepolisian kemudian terus berupaya menghalau dan membubarkan paksa massa.”Saat ini sudah kondusif,”terangnyà.
Dia mengaku, akibat konsentrasi massà sejumlah ruko mengakami kerusakan dan sejumlah pemuda mengalami luka-luka.”Kita lakukan penyelidikan dengan meminta keterangan dari sejumlah saksi,”pungkasnya.(DM-04)
