Connect with us

Ragam

Bupati Akui Kementan & BAPENAS Setuju & Suport SBT Jadi Produsen Sagu di Intim

Published

on

BULA,DM.COM,-Bupati Seram Bagian Timur (SBT), Fachri Husni Alkatiri mengaku, Kementerian Pertanian (Kementan) dan Badan Perencanaan Nasional (Bapenas) sangat mendukung daerah itu dijadikan produsen sagu tebesar di Indonesai (Intim).

Dua Kementerian dan Lembaga ini mendukung SBT jadi produsen Sagu terbesar di Intim untuk mendukung hilirisasi Pangan sebagai program strategis nasional.

Apalagi, ingat Bupati SBT, Provinsi Maluku merupakan salah satu produsen sagu terbesar khususnya di Indonesia Timur. Namun jika ditelusuri dari sebelas kabupaten/kota, Seram Bagian Timur (SBT) menjadi penghasil sagu terbesar di Maluku.

Potensi lokal ini cukup melimpah jika dibandingkan dengan komoditas lain seperti cengkeh, pala dan kelapa ditambah lagi ikan. Ini yang bakal digarap untuk menjadikan daerah itu pemain sagu nomor satu di Indonesia.

“Sagu ini potensi lokal yang belum kita sadari. Kita tahu komoditi yang terkenal di Maluku ada cengkeh, pala, kelapa ada ikan, sagu salah satu diantaranya,”ungkap bupati SBT, Fachri Husni Alkatity.

Selain sagu, daerahnya punya komoditas lain tetapi produksinya tidak sebanding dengan sagu. Contohnya cengkeh dan pala terbesar kedua, kelapa nomor empat dan ikan nomor enam hingga tujuh di Maluku.

“Setiap tahun kita menyumbang 97 persen dari total produksi Maluku. Coba bayangkan kalau 97 persen dari 100, kita bisa menyebut SBT adalah satu-satunya produsen sagu di Maluku,”katanya.

Jika dilihat dari hasil produksi rata-rata SBT menyumbang 14 ribu ton setiap tahun. Sementara kabupaten kota lain di Provinsi Maluku hanya menghasilkan ratusan bahkan ada yang puluhan ton setiap tahunnya. Menurutnya, dengan jumlah produksi yang ada, daerah itu bisa diperkenalkan lebih luas karena potensi sagunya.

“Artinya kalau bicara sagu Maluku berarti SBT. Ini yang mestinya kita kenalkan keluar sebagai daerah potensial, daerah penghasil sagu terbesar di Maluku,”ujarnya.

Jumlah ini bisa terus meningkat apabila lahan sagu yang ada terus dikembangkan dengan cara budidaya. Hal itu yang disampaikan kepada menteri pertanian Amran Sulaiman saat pertemuan di Jakarta beberapa waktu lalu.

Fachri mengaku, dihadapan Menteri Amran ia berharap, agar sagu dijadikan pangan sehat alternatif sesuai dengan cita-cita presiden Prabowo Subianto dan wakil presiden Gibran Rakabuming Raka yang tertuang dalam program strategis nasional.

“Harapan dan keinginan kami di kabupaten ini agar bisa mensukseskan program strategis nasional pak Prabowo. Jadi salah satu program pak Prabowo itu adalah hilirisasi sagu. Kita belum bicara sagu pak Prabowo sudah bicara tentang sagu,”jelas Fachri.

Dikatakan, setelah mendengar penjelasannya tentang jumlah lahan dan potensi produksi sagu di Seram Bagian Timur, menteri pertanian menyambut baik dengan memerintahkan direktur perkebunan melakukan diskusi lebih intens untuk menjajaki secara serius apa yang disampaikan.

“Sangat serius Kementrian menyambut ini dengan luar biasa bahkan kita ditantang untuk menyiapkan bisnis plant tentang industri sagu di SBT,”ungkap dia.

Selain Kementan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Republik Indonesia juga terus mendorong sejumlah daerah yang punya hutan sagu untuk mendukung program hilirisasi sagu presiden Prabowo.

Oleh karena itu, sejumlah langkah strategis akan dilakukan untuk menjadikan SBT sebagai sentra produksi sagu terbesar di Indonesia Timur.

Salah satunya adalah menggandeng organisasi Masyarakat Sagu Seluruh Indonesia (MASI) yang diketuai oleh profesor Bintoro, guru besar Institut Pertanian Bogor (IPB) sesuai saran Bappenas.

“Prof Bintoro diundang lalu diajak ngobrol tentang bagaimana mengembangkan, kata kepala Bappenas ini saatnya yang kita tunggu-tunggu selama ini. Pak Prof dari MASI tolong bantu saya untuk kita dorong terus industri sagu di Indonesia,”jelas Fachri mengutip obrolan kepala Bappenas.

Dari 12 daerah yang bakal di kembangkan Bappenas untuk jadi produsen sagu, Kabupaten Seram Bagian Timur merupakan salah satu diantaranya. Kedua belas daerah ini sudah diundang wakil menteri Bappenas untuk mempresentasikan potensi sagu yang dimiliki.

“Jumat lalu wakil menteri Bappenas mengundang 12 orang (kepala daerah) yang dianggap penting untuk diajak bicara tentang industri sagu, Alhamdulillah satu diantaranya 12 itu adalah utusan dari Seram Bagian Timur SBT,”ujarnya. (DM-04)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *