Politik
Butuh Peran Aktif Pemuda Awasi “Pesta” Demokrasi

AMBON,DM.COM,-Pemuda adalah generasi penerus bangsa. Untuk itu, dibutuhkan peran aktif pemuda dalam mengisi pembangunan. Apalagi, menghadapi pemilu legislatif dan Presiden serta Pilkada serentak 2024 mendatang, butuh kontribusi kawula muda.
Demikian disampaikan, salah satu pemerhati demokrasi, Sutrisno, melalui rilis yang diterima DINAMIKAMALUKU.COM, Jumat (11/11/2022). Dia mengatakan, meningkatkan keterlibatan masyarakat terutama kaum muda dalam mengawal pesta demokrasi lima tahunan Pemilu Serentak 2024 mendatang adalah sebuah
harapan besar dalam mendorong partisipasi masyarakat.
” Mengingat bahwa para
pemuda merupakan subjek yang aktif serta punya peran dan pengaruh amat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ini semua perlu dilanjutkan bagi para pemuda dalam pemilu serentak 2024 untuk tidak hanya sebagai penonton dalam pesta demokrasi, atau tidak hanya memilih, tetapi turut serta dalam pengawasan partisipatif,”kata Sutrisno.
Tentu hal ini, kata dia, bertujuan menciptakan pemilu berkualitas baik yang dijalankan secara luber dan jurdil. Untuk itu, dia berharap, semua pihak mesti melakukan sosialisasi dan edukasi akan pentingnya peran generasi milenial pada
partisipasi Pemilu.”Sasaran pelaksanaan sosialisasi tersebut adalah tokoh pemuda, pelajar dan mahasiswa pada pemilih pemula serta tokoh perempuan dan
kelompok-kelompok pemuda yang terorganisir,”ingatnya.
Hal ini menjadi penting untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran betapa pentingnya peran aktif pemuda dalam mengawal proses pemilu dan pemilihan yang merupakan amanah
kedaulatan rakyat untuk mengawal hak pilihnya. “Maka dari itu, penting untuk melibatkan mereka dalam pelaksanaan Pemilu Pemilu berikut mengedukasi mereka cara
pengawasanya,”imbuhnya.
Tak hanya disitu, jepas dia, mesti mendorong pengawasan partisipatif dengan cara mengadakan forum Pemuda Pengawas Pemilu, forum ini bertujuan memberikan informasi pelayanan kepada masyarakat yang belum memahami hak dan kewajiban dalam berpartisipasi
sebagai warga negara.
“Forum ini, bukan saja memperkuat kapasitas pengawasan
tetapi, juga mendorong pelibatan pemuda dan masyarakat yang lebih luas dalam pengawasan penyelenggaraan Pemilu. Kehadiran Forum Pemuda Pengawas
Pemilu dapat membantu dan bekerjasama dengan Bawaslu sebagai lembaga pengawas Pemilu,”sebutnya.
Dia mencontohkan, Bawaslu bisa memberikan kesempatan membuat
aplikasi pelaporan data diri peserta pemilu, atau bisa dalam kompetisi
pembuatan web untuk pemuktakhiran data peserta Pemilu, hal ini bisa
membantu tugas KPU dan Bawaslu dalam pemuktahiran atau update data mereka. (tugas Bawaslu di UU No.7 tentang Pemilihan Umum).
” Mengadakan Sekolah Kader Partsipasi Pemilu (SKPP). SKPP ini merupakan upaya dalam meningkatkan pengawasan pemilu sehingga dapat melahirkan kualitas
demokrasi yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan. Dengan adanya sekolah SKPP ini maka kader-kader dibentuk agar bisa menjadi simbol-simbol
pengawasan di masyarakat dalam mengawal pemilu dan pilkada mendatang,”terangnya.
SKPP akan menjadi sarana pendidikan pemilu dan pemilihan kepala daerah bagi masyarakat khusunya para generasi muda serta menciptakan aktor-aktor pengawas dan kader pengawas partisipatif di tengah masyarakat.” Lewat SKPP,
para pemuda dipacu ikut aktif mengawasi manifestasi dari pelaksanaan kedaulatan rakyat di Indonesia. Yaitu Pemilu maupun Pilkada dengan mengembleng pemuda sebagai pionir agar terciptanya demokrasi yang
berkualitas dan akuntabel,”paparnya.
Tak hanya disitu, mendorong serta meningkatkan keterlibatan organisasi perempuan sebagai
penyelenggara pemantau pemilu.”Perempuan juga harus didorong untk mendapatkan posisi sebagai penyelenggara pemantau pemilu melalui pengadaan pelatihan kepemiluan dan penguatan ketrampilan pengawasan partisipatif pemilu pada pemilihan serentak 2024. Keterlibatan organisasi perempuan merupakan bagian
dari bentuk penggunaan hak warga negara untuk mengawal hak pilihnya dalam proses pengawasan pemilukada,”pungkasnya.(DM-02)
