Politik
Caci Maki & Nyaris Pukul Yoltuwu, Siamiloy : Harga Diri Warga MBD, Khususnya Lemola Diinjak-Injak Bupati
AMBON,DM.COM,-Kekecewaan dan kemarahan warga Letti Moa, dan Lakor (Lemola), Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) sepertinya tidak bisa dibendung. Ini setelah Bupati MBD, Benjamin Thomas Noach, sering menunjukan arogansinya sering mencaci maki, bahkan nyaris memukul bawahanya.
Bahkan, biasanya orang pertama didaerah itu diduga dipengaruhi minuman keras jenis Sopi, dengan arogansi sering bentak-bentak dan memarahi pejabat dan ASN setempat dengan alasan yang tidak jelas.”Bupati biasanya seperti begitu. Jadi kasus yang barusan (maki Yoltuwu) kami tidak kaget lagi. Memang orangnya seperti itu,”kata salah satu Kades di MBD kepada DINAMIKAMALUKU.COM, Kamis (29/2/2024)
Terakhir, orang pertama didaerah itu, dilaporkan mencaci maki bahkan nyaris memukul, Oni Yoltuwu, salah satu pejabat di MBD di pendopo Bupati, beberapa hari lalu. Persoalanya, Yoltuwu yang diduga diutus ke kampung halamanya Desa Tomra, kerja politik memenangkan adik sang Bupati, Yani Noach Caleg DPRD Maluku dan caleg DPRD MBD dari PDIP.
Namun, hasil penghitungan suara, Yani Noach, yang saat ini meraih suara sekitar 20 ribu, tidak meraih signifikan di desa dengan pemilih terbanyak di pulau Letti itu, sehingga Bupati marah-marah dan mencaci maki Yoltuwu, yang menjabat Sekretaris Dinas Perikanan dan Kelautan MBD. Ironisnya orang tua Yoltuwu, yang sudah meninggal ikut dicaci maki sang Bupati.
Atas tindakan arogansi Bupati MBD, Salah satu tokoh masyarakat Moa di Kota Ambon, Herman Siamiloy, angkat bicara. Dia menilai, sikap Bupati MBD sudah menginjak-injak harga diri orang MBD, khususnya Letti, Moa, Lakor (Lemola), terlebih khusus warga Desa Tomra.
“Apalagi, mengeluarkan kata kotor (maki) sampai orang tua Oni Yoltuwu yang sudah meninggal. Sebagai pejabat selevel Bupati tidak etis dan tidak wajar mengeluarkan kata-kata seperti itu. Apalagi mau pukul Yoltuwu bak seperti preman. Bupati sudah jelas melanggar sumpah dan jabatan, “kesal Siamiloy, ketika menghubngi DINAMIKAMALUKU.COM, Kamis (28/2/2024)
Dia berharap, warga Tomra, khususnya duduk adat dan memberikan sanksi adat kepada Bupati MBD. Mantan pejabat di Koordinator Perguruan Tinggi Suasta (Kopertis) Wilayah Maluku, Papua, dan Papua Barat ini juga meminta Gubernur Maluku menegur Bupati MBD.”Saya berharap sikap tidak terpuji Bupati MBD tidak ditiru pejabat lain. Ini mengakibatkan kegaduhan ditengah masyarakat,”ingatnya.
Apalagi, ingat putra Tounwawan ini. Bupati MBD sudah menggiring ASN berpolitik praktis. Padahal, ingat Siamiloy yang juga pegiat demokrasi ini ASN dilarang berpolitik praktis.”Mungkin kekalahan adiknya dan suara PDIP ditingkat kabupaten anjlok di Tomra. Ini tidak bisa dianggap sepele karena ASN digiring ungik berpolitik praktis. Ini sangat disayangkan dan tidak boleh didiamkan begitu saja,”kesalnya.(DM-01)