Connect with us

Ragam

Calon Penumpang Kapal ke KKT-MBD “Ngamuk” di Kantor Kesehatan Pelabuhan dan Pemkot Ambon

Published

on

DINAMIKAMALUKU.COM, AMBON-Sejumlah calon penumpang kapal laut, ngamuk di Kantor Kesehatan Pelabuhan Ambon, Kamis (29/7/2021). Mereka ngamuk, setelah pegawai kesehatan pelabuhan tutup loket pengurusan kartu kuning sebagai syarat keberangkatan.

Para calon penumpang tersebut, hendak menumpang KM Pangrango tujuan Banda, Saumlaki, Tepa, Moa, dan Kisar pulang pergi. Sementara calon penumpang lain hendak menumpang KM Cantik Lestari 77B menuju Damer, Moa, Letti, Kisar
dan pulang pergi.

Mereka kesal karena menunggu terlalu lama karena loket tak kunjung dibuka. Padahal, ingat mereka, proses pengurusan Rapid Antigen, memakan waktu yang sangat lama, sehingga mereka berharap setelah mengantongi Rapid Antigen, proses pengurusan kartu kuning bisa dengan mudah.”Tapi setelah kami menunggu berlama lama urus Rapid, kami kaget ketika kembali urus kartu kuning ternyata loket tutup,”kesal calon penumpang, kepada DINAMIKAMALUKU. COM, Kamis (29/7/2021).

Mereka mengaku, loket pengurusan kartu kuning ditutup, karena para pegawai Kantor Kesehatan yang bertugas dibagian loket Kartu Kuning bersamaan makan siang. Padahal, ingat mereka, jika instansi vertikal itu mengutamakan pelayanan ditengah pandemi Covid-19, dilakukan roling atau bergantian makan siang.”Ini agar menghindari kerumunan dan memperlancar pelayanan Kartu Kuning. Tapi, karena loket tutup calon penumpang berkerumun. Nah, mestinya pemerintah seperti Kantor Kesehatan Pelabuhan mengajari protokol kesehatan, bukan menciptakan kerumunan, “kesal mereka.

Ironisnya, lagi kesal mereka, setelah menunggu salah satu ASN kantor pelabuhan mendatangi calon penumpang mengarahkan melakukan validasi ke pelabuhan tempat kapal bersandar.”Kami sudah habis batas kesabaran. Kalian digaji dari uang kami untuk layani kami. Tapi sangat mengecewakan,”kesal mereka.

Namun, sikap tidak terpuji dari sejumlah pegawai di Kantor Kesehatan Pelabuhan, justeru ikut memarahi calon penumpang.”Kami mau pusing apa dengan kalian. Kami kerja setengah mati harus makan siang. Kalian harus tunggu,”kata salah satu pegawai dengan nada tidak bersahabat.

Calon Penumpang berharap,,pimpinan kantor kesehatan pelabuhan Ambon, menegur pegawainya yang tidak mendukung visi kantor itu, yakni layanan terbaik.”Bagaimana pelayanan terbaik, bawahnya saja tidak mendukung. Kami harap. Mereka ditegur dan diberikan sanksi tegas,”Harap mereka.

Mereka juga berharap, DPRD Kota Ambon dan DPRD Provinsi Maluku, memanggil pimpinan Kantor Kesehatan Pelabuhan Ambon, agar kedepan maksimal melayani calon penumpang.”Para pegawai Kesehatan sepertinya ingin kami layani mereka. Padahal tugas mereka haris maksimal melayani masyarakat. Nah, justeru terbalik. Dewan haris bersikap lapor atasan mereka ke Departemen Kesehatan di Jakarta,”harap mereka.

Sementara itu, di Kantor Wali Kota Ambon, calon penumpang ngamuk. Ini setelah calon penumpang yang mengurus rekomendasi bagi anak dibawah umur yang belum Divaksin sebagai syarat untuk syarat berlayar, kesal dengan petugas Satgas Covid-19 Pemkot Ambon.”Kami dari pagi hari. Masak sampai sekarang kami bumi dapat surat keterangan. Ini pelayanan model apa, ini,”kesal mereka.

Ironisnya lagi, ketika calon penumpang kesal dan ngamuk, Sekot Ambon, A G Latuheru, yang menandatangani surat rekomendasi, justeru sementara menemani Pangdam buka kegiatan Vaksin.”Kapan rekomendasi ditandatangani. Ini sudah sore hari, kapal mau berangkat,”teriak salah satu cal9n penumpang.

Ketika dikonfirmasi, Sekretaris Sekot Ambon mengaku, petugas dari BPBD Kota Ambon, sementara menuju lokasi Sekot mengikuti kegiatan vaksinasi untuk tanda tangan rekomendasi.”Jadi tunggu saja, orang bencana sementara ikut tandatnagan rekomendasi,”kata sekretaris Sekot Ambon.(DM-01)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *