Parlemen
Cegah Berobat di Timor Leste, Wakil Rakyat Ini Koordinasi Warga MBD Berobat di NTT

DINAMIKAMALUKU.COM, AMBON-Secara geografis Pulau Wetar, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), berdekatan langsung dengan negara tetangga Timor Leste. Biasanya warga setempat sering memilih berobat di salah satu distrik Atauru di negara yang pisah dari Indenesia itu.
Sebab, Atauru sangat dekat bila dibandingkan dengan jarak tempuh ke ibukota Kabupaten MBD maupun ke sejumlah wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sangat jauh. Selain warga sering berobat disana, para nelayan dari Kalabahi dan sekitarnya sering memasarkan hasil tangkapan ikan ke Atauru.
Hal ini diakui salah satu Anggota DPRD Provinsi Maluku, Anos Yeremias. Wakil rakyat dari daerah pemilihan MBD-KKT ini membenarkan, warga setempat sering
berobat ke negara Timor Leste.”Memang warga MBD khususnya warga di Pulau Wetar dan Pulau Lirang, sering memilih berobat di Timor Leste,”kata Yeremias, kepada wartawan, Senin (31/1/2022).
Untuk itu, dia mengaku, ketika dirinya dihubungi Ketua Majelis Jemaat GPM Ustutun, Pulau Lirang yang berdekatan dengan negara Timor Leste, soal salah satu warga jemaat setempat mengalami sakit dan akan dirujuk ke rumah sakit terdekat untuk mendapat penanganan serius dari medis di Kabupaten Kalabahi atau Kota Kupang Provinsi NTT, dirinya langsung merespon membantu koordinasi agar warga yang sakit tidak berobat ke negara tetangga.
“Saya kemudian menghubungi Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan Kisar yang membawahi Wilayah Kerja (Wilker) Lirang dan Wilker lainnya di MBD,”sebut Yeremias.
Ini dilakukan, agar kapal tercepat bisa menyinggahi Lirang. Ternyata disana ada Kapal Sabuk Nusantara 104 yang hendak ke Kalabahi.”Kapal tersebut ditahan sebentar sambil menunggu evakuasi warga dari rumah sakit ke Kapal karena disana (Lirang) kekurangan Oksigen dan kekurangan obat-obatan lainnya. Jadi pasien sudah menumpang KM Sabuk Nusantara 104 ke Kalabahi. Jadi emergenci saya suruh tahan kapal sebelum pasien naik Kapal,”jelasnya.
Dia juga mengaku, diatas Kapal itu ada pasien lain dari desa Arwala di Pulau Wetar. “Pasien itu juga dirujuk ke Kalabahi untuk berobat. Memang warga setempat lebih memilih berobat ke NTT. Makanya saya minta maaf kepada pengguna jasa KM Sabuk Nusantara 104 kalau kapal mengalami keterlambatan,”bebernya.
Soal, warga di Pulai Wetar dan Pulau Lirang sering berobat ke Timor Leste, dia membenarkan. “Saya kuatirkan seperti itu (berobat ke Timor Leste). Karena itu saya tahan Kapal agar warga kita tidak berobat di Timor Leste. Wibawa negara akan runtuh,”tegasnya.(DM-01)
