Hukum
Copet Marak di Pasar Mardika, Pedagang Mengeluh ke Polda Maluku
AMBON,DM.COM, -Aksi copet merupakan tindak pidana pencurian uang atau barang berharga lainya. Pencopet biasanya beraksi di pasar. Akibatnya, para pedagang dan pembeli mengeluh aksi pencopet.
Ini tercermin setelah Kepolisian Daerah Maluku kembali menggelar kegiatan Jumat Curhat yang bertujuan untuk menjaring keluhan, saran, dan masukan masyarakat terkait kamtibmas. Kali ini kegiatan Jumat Curhat bersama Pedagang Pasar Mardika Kota Ambon.
Salah satu kegiatan implementasi program Kapolda Maluku yakni “Basudara Manise,” digelar bersama Ikatan Pedagang Pasar Mardika (IPPMA) di Cafe Nirmala, Poka, Kota Ambon, Jumat (10/2/2023).
Jumat curhat bersama anggota IPPMA dihadiri oleh Irwasda Maluku Kombes Jannus Parlindungan Siregar. Ia didampingi Direktur Binmas Polda Maluku Kombes Pol Denny Abrahams, Wakapolresta Ambon AKBP Heri Budianto, Kasat Binmas Kompol Sarah Lessy, Kabag Ren Kompol M. Antula, Kasubdit Bin Polmas Kompol J. Parinussa dan Kapolsek Sirimau AKP Sally Lewerissa.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada perwakilan IPPMA yang telah hadir dalam acara jumat curhat hari ini,” kata Irwasda Jannus Parlindungan Siregar.
Sebagaimana moto Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif, yaitu “Maluku aman, damai, dan masyarakat sejahtera” maka jumat curhat ini merupakan implementasi atau realisasi untuk mencapai tujuan tersebut.
“Bapak Ibu semuanya kami dari Polda Maluku dalam program jumat curhat ini bukan saja ingin melaksanakannya di hari jumat tapi di setiap hari kalau bisa, namun kami juga punya kegiatan dan program yang lain maka kita fokus kegiatan ini di hari jumat,” kata Siregar.
Siregar mengaku Ambon merupakan kota dengan julukan City of Music. Ambon juga merupakan salah satu kota yang paling gembira dan bahagia di Indonesia.
“Namun kita juga punya histori di masa lalu yang tidak mengenakan. Maka stabilitas kemanan yang kondusif di saat ini perlu sama-sama kita jaga dan kita pelihara,” pintanya.
Orang nomor 3 di Polda Maluku itu berharap dalam pertemuan ini apabila ada permasalahan yang dialami terkait kamtibmas, khususnya di pasar Mardika, atau yang lainnya dapat disampaikan secara langsung.
“Sampaikan kepada kami apabila ada permasalahan yang dialami sehingga kita dapat selesaikan bersama-sama, sebab pasar itu adalah lambung manusia, jika tidak ada pasar maka kita tidak bisa mendapatkan bahan pokok untuk makan, sehingga saya berharap kita semua bisa berkolaborasi dalam menjaga ketertiban di pasar Mardika,” harapnya.
Senada dengan Irwasda, Direktur Binmas Polda Maluku Denny Abrahams, juga berharap situasi kamtibmas di pasar Mardika dan Maluku pada umumnya bisa tetap terjaga.
“Bapak Ibu semua saya juga anak Maluku sehingga pada kesempatan ini saya berharap Bapak Ibu semua bisa bersama-sama dengan kami menjaga kamtibmas di Maluku ini,” pintanya.
Sementara itu, Rudi, ketua IPPMA menyampaikan permasalahan kriminal yang sering terjadi di pasar Mardika.
“Pak Irwasda kami mau sampikan bahwa permaslahan pencopet di pasar Mardika saat ini sangat meresahkan kami selaku pedagang dan para pembeli,” katanya.
Menurutnya, saat ini para pembeli khususnya ibu-ibu yang ingin datang ke pasar merasa khawatir dan takut dengan maraknya aksi pencopetan.
“Pak Irwasda saat ini mama-mama mau datang belanja di pasar ini mereka takut dan khawatir. Pencopetan sudah terlalu sadis sampai kadang kami juga yang sudah lihat mereka copet tapi takut berbicara karena kami juga pikir keamanan diri dan barang dagangan sehingga kami diam saja,” jelasnya.
Olehnya itu, salah satu pedagang pasar Mardika ini berharap persoalan tersebut dapat dituntaskan. Sebab hal ini sudah terjadi sangat lama dan meresahkan para pedagang maupun pembeli.
“Kami meminta agar hal ini bisa menjadi perhatian serius kepolisian Polda Maluku dan Polresta Ambon karena sunggung sangat disayangkan sering terjadi kekerasan, pencurian dan tindak kriminal lainnya namun Polisi selalu lambat dalam mendatangi TKP. Padahal jarak antara kantor Polisi dengan pasar Mardika tidak jauh, ada Polsek, ada Kodam dan Polda tapi kenapa permasalah kriminal di pasar Mardika ini tidak pernah tuntas hingga saat ini,” ungkapnya.
Ia menyampaikan rencananya akan menyurat ke Polda Maluku agar dapat menghadirkan personel di pasar Mardika untuk menjaga keamanan.
“Jadi kami juga berencana akan bersurat kepada Polda Maluku untuk menghadirkan personel pengamanan,” ucapnya.
Senada dengan Rudi, pedagang lainnya juga berharap yang sama agar persoalan pencopetan dapat segera dituntaskan.
“Pak Irwasda kami juga mau mengatakan bahwa hingga saat ini kalau ada pencurian dan kita tangkap pelaku dan serahkan ke Polisi tapi hanya beberapa saat yang bersangkutan sudah bebas kembali, padahal ini adalah tindak pidana sehingga kami sangat heran apakah ada polisi di level bawa yang bermain karena para tersangka ini kadang berkata kepada kami silahkan kalian lapor tidak masalah karena kantor polisi adalah rumah kita juga,” ungkapnya.
Menanggapi keluhan masyarakat tersebut, Irwasda Maluku Jannus Siregar berjanji akan menindaklanjuti persoalan itu. Pihaknya juga akan melakukan formasi dan langkah baru dalam penyelesaian masalah kriminalitas di pasar Mardika.
“Dalam waktu dekat kami akan mendirikan Pos pengamanan dengan harapan personel yang ditugaskan bukan untuk menyusahkan masyarakat tapi membantu masyarakat khususnya pedangan yang beraktifitas di pasar Mardika,” tegasnya.
Siregar berharap ke depan ada kerja sama yang baik antara IPPMA dengan pihak kepolisian.
“Bapak ibu semua bisa selalu memberikan informasi terkait permasalahan yang terjadi di pasar Mardika,” pintanya.
Sementara itu, Wakapolresta Ambon Heri Budianto, mewakili Kapolresta juga berjanji akan melakukan koordinasi dengan dinas terkait tentang pendirian Pos pengamanan.
“Kami akan segera berkoordinasi dengan penjabat Walikota dan akan segera mendirikan Pos yang isinya mungkin dari kami Polri bersama Pol Pp dan dinas terkait untuk kelancaran pelaksanaan pengamanan di pasar Mardika,” ungkapnya.(DM-02)