Connect with us

Politik

Dampingi Komisi II Pengawasan di Safana Jaya, Watrimury : Keluhan Petani Harus Diperhatikan

Published

on

DINAMIKAMALUKU.COM, AMBON-Ketua DPRD Maluku, Lucki Wattimury, mendampingi Komisi II melakukan pengawasan realisasi APBD dan APBN 2020 di Safana Jaya, Kabupaten Buru, Jumat (26/2).

Didaerah pertanian itu, Ketua DPRD Maluku bersama komisi yang membidangi Pertanian bertemu tiga kelompok tani didaerah itu. Banyak keluhan dan aspirasi yang disampaikan para petani.”
Pertemuan itu kita menaruh perhatian kepada kelompok tani yang bergerak di penanaman Padi, perikanan, dan argo industri lain,”kata Watrimury, kepada awak media, Selasa (2/3).

Politisi PDIP ini mengaku, ada sejumlah masalah yang disampaikan para petani saat pertemuan. Mulai dari persoalan irigasi yang kurang menunjang proses persawahan.”
Ada tanggul yang jebol. Begitu ketersediaan pupuk yang sering kurang,”terangnya.

Dia mengaku, saat pengawasan dan pertemuan dengan para petani, pihak Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan ikut pertemuan.”Kita sampaikan keluhan para petani kepada petugas Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan agar diperhatikan dan ditindaklanjuti,”ingatnya.

Selain itu, lanjut dia, ada perhatian serius bagi petani di Safana Jaya yang kebanyakan transmigran dari Pulau Jawa. Dia berharap, ada transfer ilmu dan pengalaman kepada warga lokal agar mandiri bertani.”Jangan sampai transmigran maju lalu warga lokal tidak. Jangan sampai ada kesenjangan sosial,”harap Bendahara DPD PDIP Maluku itu.

Untuk itu, saat pertemuan para ketua kelompok tani dibawah koordinasi Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan, dimintakan agar masyarakat lokal didaerah itu dilibatkan.” Ini agar ada transfer pengalaman agar mereka bisa meningkatkan ekonomi keluarga,”imbuh dia.

Tak hanya itu, pihaknya juga meminta agar pada petani tidak hanya fokus tanam padi dan jenis pertanian lainya. Apalagi, ingat dia, banyak lahan kosong yang sangat luas didaerah itu untuk menanam pangan lokal lainya.”Bagaimana tanam pangan lokal seperti Umbi -umbian. Apalagi, orang Maluku makan Beras tidak cukup. Harus ada pangan lokal. Kita harus kembangkan potensi ketahanan pangan lokal yang ada,”terangnya.

Dia juga mengusulkan lahan tidur di Buru dan kabupaten dan kota lainya untuk memanfaatkan lahan tidur yang luas agar tanam pisang.”Kalau lahan kosong di tanam Pisang sangat baik. Jadi memang butuh kemampuan dan etos kerja yang baik. Apalagi, ditengah pandemi Covid-19. Jadi memang harus menjadi perhatian seriis agar terus kembangkan kearifan lokal kita pasti mendapat perhatian dari pemerintah,”tutup Wattimiry.(DM-01)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *