Hukum
Diduga “Kuras” Pertalite di SPBU Galala, Petugas Sengaja Biarkan, Ini Modusnya
AMBON,DM.COM, Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite, sering habis di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) karena dikuras para penjual literan di pinggir jalan atau diduga dijual khusus ke konsumen tertentu di Kota Ambon. Salah satunya di SPBU Galala, Kecamatan Sirimau.
Di SPBU biasanya antri Pertalite didominasi oleh warga dengan sepeda motor dengan ukuran besar atau dengan kapasitas tangki motor yang memuat hampir ratusan liter. Mereka adalah penjual Pertalite literan dipinggir jalan atau mereka yang diduga menyuplai ke konsumen tertentu. Praktek ini kerap terjadi namun, terkesan dibiarkan oleh petugas SPBU tersebut.
Sebagaimana dialami DINAMIKAMALUKU.COM, Selasa (23/4/2024) sekira pukul 10. 50 WIT. Saat awak media ini hendak mengisi BBM jenis Pertalite, tampak sejumlah warga dengan sepeda motor dengan kapasitas tangki besar ikut mengantri. Setelah mengisi BBM jenis Pertalite seharga Rp 40 ribu, mereka sengaja menuju arah Desa Halong atau Galala. Selang beberapa menit mereka kembali lagi ikut mengantri mengisi Pertalite hingga tangki sepeda motor penuh.
Tak hanya ikut mengantri dua kali di SPBU. Setelah mereka kembali ke rumah atau tempat jual eceran atau tempat khusus menyedot Pertalite yang telah di isi SPBU, mereka kembali ikut mengantri.”Nah, praktek atau modus seperti ini setiap hari terjadi. Ini yang mengakibatkan Pertalite di SPBU Galala cepat habis,”kata sumber DINAMIKAMALUKU.COM, Selasa (23/4/2024).
Tak haya disitu, pantauan DINAMIKAMALUKU.COM, para petugas SPBU Galala, sangat akrab atau mengenal dekat dengan warga yang menjual BBM eceran atau diduga mengisi BBM dengan modus tertentu yang ikit antri di SPBU itu. “Padahal, pihak Pertamina sudah melarang pihak SPBU agar membatasi warga yang berulangkali mengisi BBM jenis Pertalite,”terangnya.
Terpisah, salah satu pegiat anti korupsi, Herman Siamiloy meminta kepada pihak Komisi II DPRD Provinsi Maluku dan Pertamina agar menyikapi persoalan di SPBU Galala. Sebab, SPBU itu sering bermasalah terkait pengisian BBM jenis Pertalite, tidak sesuai aturan main.
“Mestinya ada pegawasan ketat dan sanksi tegas agar masyarakat dengan mudah mendapatkan BBM jenis Pertalite. Diduga ada praktek kotor yang sudah berjalan lama. Ini yang harus disikapi serius,”kata Siamiloy, kepada DINAMIKAMALUKU.COM, Selasa (23/4/2024).(DM-04)