Connect with us

Politik

Digoyang, LW : Melukai Teman Sendiri Tak Baik & Rusak Partai

Published

on

AMBON, DM. COM,-Ketua DPRD Provinsi Maluku, Lucky Wattimury, akhirnya angkat bicara soal skandal hutang piutang yang dituduhkan kepadanya hingga dirinya diusulkan untuk diganti dari kursi panas itu. Politisi senior ini mengakui,
persoalan hutang piutang telah diselesaikan dan berujung pada pencabutan laporan Polisi.

Namun, dia mencurigakan ada kader partai “main belakang” ingin dirinya diganti dari kursi nomor satu di lembaga politik itu.”Pada awalnya isu pinjaman uang menjadi isu utama pemberitaan media. Tetapi kemudian isu itu bergeser ke isu yang lain yaitu pergantian ketua DPRD Maluku, Lucky Wattimury,”kata Wattimury, melalui rilis yang diterima DINAMIKAMALUKU. COM, Kamis (6/10/2022).

Bendahara DPD PDIP Provinsi Maluku ini  mengakui, dua isu ini memang berbeda, tapi punya kaitan.”Pergeseran isu ini dapat dimengerti sebab masalah pinjaman uang telah berhasil diselesaikan secara kekeluargaan dan damai, termasuk pencabutan laporan di kepolisian, setelah saya bertemu langsung dengan saudara ongen dan pengacaranya,”paparnya.

Wakil rakyat dari daerah pemilihan Kota Ambon ini menegaskan, dirinya berhasil memetakan permasalahannya, bagaimana kronologisnya, termasuk tahapan penyelesaian yang sudah dan akan dilakukan. “Tetapi yang pasti adalah di dalam otak pembuat skenario isu pinjam-memimjam uang antara beta dengan Abdul Wahan Latuamuri harus dijadikan sebagai alat untuk menjatuhkan Lucky Wattimury dari Ketua DPRD Maluku,”tudingnya.

Selama ini, kata dia, dirinya selalu diam, sekalipun tidak pernah mengklarifikasi berita media.  “Waktu ini saya pakai untuk merenung dan mengamati  siapa aktor intelektual yang bermain, termasuk memanfaatkan jaringan untuk bekerja guna mendapatkan data dan fakta,”terangnya.

Makanya, ingat dia, hari ini baru bisa mennjelaskan semuanya kepada publik supaya ada informasi yang objektif dan berimbang.  “Faktanya adalah, pada hari Sabtu 17 September 2022, sekitar jam 18.00 WIT, bertempat di tangga- tangga kantor  DPRD Provinsi Maluku, ada tiga teman dekat saya dan beberapa yang lain bertemu,”bebernya.

Salah satu masalah yang menjadi perhatian adalah bagaimana menjadikan pinjaman uang sebagai berita utama dan viral di media. “Mereka tentukan tanggal hari Senin harus naik Koran dan media sosial.  Dan benar terjadi.  Tujuan  adalah supaya menjadi opini publik, sehingga agar DPP PDI Perjuangan menilai Lucky Wattimury – Ketua DPRD telah mencemarkan nama baik Partai dan harus dicopot dari jabatan Ketua DPRD Maluku,”kesalnya.

Tidak hanya  itu, ingat dia, Ketua DPRD Maluku, yang jadi sasaran tembak, tapi menurut informasi mereka juga mengatur supaya  2024 mendatang,  Lucky Wattimury tidak bisa maju calon Walikota 2024. “Ada calon lain dari luar PDI Perjuangan yang akan diperjuangkan,”katanya.

Fakta lain sebagai gerakan  untuk menjatuhkan Lucky Wattimury dari Ketua DPRD Maluku, yaitu mengajak sekelompok anak muda – aktifis untuk membuat aksi demo. “Jaringan saya dikalangan organisasi pemuda mengingatkan saya bahwa ada aktor intelektual yang bergerilya mengajak teman – teman mereka untuk melakukan demo.  Isunya adalah Lucky Wattimury tidak layak pimpin DPRD karena terlibat hutang – piutang,”tandasnya.

Tujuannya, tegas dia, aksi demo untuk membentuk opini publik secara terus menerus,  sehingga ada alasan melaporkan kepada DPP PDIP sehingga ada tindakan pergantian Ketua DPRD Maluku.”Waktu dengar ceritera mereka, saya diam seribu bahasa. Kok bisa begitu. Tapi kemudian saya katakan, ale dong harus belajar untuk jadi pemimpin yang beretika dan bermartabat. Jangan menghalalkan semua cara untuk mencapai tujuan.  Untuk dong yang muda – muda ingat e, semakin kita gunakan cara – cara yang tidak etis untuk merebut suatu jabatan, maka jabatan itu akan semakin menjauh dari kita.  Atau mungkin pada suatu waktu jabatan itu akan menjadi bencana bagi diri kita sendiri,”terangnya dalam dialog Ambon. 

Soal kemungkinan dirinya diganti dari jabatan Ketua DPRD Maluku, dia mengaku.” Semuanya bergantung kepada Keputusan DPP PDIP. Saya adalah petugas partai  yang ditugaskan. Jadi kalau ada kebijakan DPP untuk menarik dan menempatkan orang lain, pasti saya patuh dan siap laksanakan keputusan DPP.  Partai punya aturan dan mekanisme, itu harus kita jalankan dengan baik,”tandasnya.

Namun, ingat dia, bagi yang ingin menggantikan dirinya adalah belajar untuk tidak menggunakan cara – cara yang tidak terhormat. ” Percaya diri dan lakukanlah perbuatan secara terhormat dan bermartabat untuk mendapatkan suatu jabatan. Jabatan itu pasti akan datang dengan sendirinya,”ingantnya.

Mantan Ketua DPRD Kota Ambon  ini mengigatkan, jabatan Ketua DPRD Maluku adalah milik Tuhan, bukan pribadi atau keluarga.  “Melalui  keputusan DPP Tuhan percayakan jabatan itu untuk beta. Karena itu selama menjalankan tugasnya sebagai Ketua DPRD, beta selalu jadikan jabatan ini sebagai alat untuk melayani dan tidak mau mencederai orang lain,”sebutnya.

Meski ada kekurangan dan keterbatasan dalam memimpin, diakuinya.  “Dan itu dialami setiap pemimpin.  Manusia, termasuk beta bukan malaikat. Karena itu kepada semua warga masyarakat  dan terkhusus warga Kota Ambon khususnya di Dapil beta, juga kepada Ketua DPD PDIP Maluku, Pa Murad Ismail,  yang sejak awal memperjuangkan beta  untuk duduki jabatan ketua DPRD ini, beta minta maaf atas kekurangan yang ada. Tapi percayalah,  beta  sudah kerahkan seluruh pengalaman dan kemampuan untuk bangun Maluku dan mengamankan kebijakan Pemerintah Daerah Maluku,”tuturnya.

Dia juga berpesan khusus bagi pengurus DPD, DPC se Maluku, terlebih di Kota Ambon, termasuk PAC dan PR.” Setidaknya tangan beta pernah membesarkan saudara – saudara. Mulut beta pernah menjadi bagian dari proses dan usaha menjadikan saudara sebagai pemimpin. Bekerja terus jangan berhenti. Jangan sekali – kali melukai orang lain, apalagi teman sendiri. Solid bergerak untuk sukses di 2024,”pungkasnya.(DM-01).  
 
 
 

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *