Ekonomi
Dorong Hilirisasi Produk Unggulan Daerah, LPPM Unpatti : Sejahterakan Masyarakat Maluku
AMBON, DM.COM,-Universitas Pattimura (Unpatti) dibawah kepemimpinan Rektor Unpatti, Prof Dr Fredy Leiwakabessy, terus melakukan terobosan dan inovasi memajukan kampus terbesar di Provinsi Maluku itu.
Tujuanya, selain menghasilkan calon-calon pemimpin, kampus orang basudara itu berkontribusi besar bagi pembangunan dan pengabdian kepada masyarakat didaerah ini.
Buktinya, lewat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unpatti kembali mendorong percepatan hilirisasi produk unggulan daerah melalui kegiatan Expo tahap kedua yang digelar di Ambon, Senin (17/11/2025). Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari seminar nasional terkait pengembangan produk unggulan berbasis komoditas khas Maluku.

Kepala LPPM Unpatti, Dr. Estevanus K. Huliselan, M.Si, mengatakan bahwa kegiatan expo tersebut menjadi bagian dari upaya lembaga untuk memperkuat arah kebijakan perguruan tinggi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Expo ini adalah tahap kedua setelah seminar nasional. LPPM memiliki 21 pusat studi, salah satunya fokus pada produk unggulan daerah. Kami juga memiliki Sentra KI untuk mengawal kekayaan intelektual para akademisi maupun masyarakat, serta Pusat Kajian Halal untuk menjamin mutu produk agar diterima di pasar,” ujarnya.
Huliselan menjelaskan, bahwa pengembangan produk unggulan daerah selaras dengan lima pilar pembangunan sosial ekonomi yang kini menjadi fokus perguruan tinggi, yakni pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan, swasembada energi, subsidi tepat sasaran, dan hilirisasi komoditas.
Menurutnya, perubahan paradigma perguruan tinggi menuju PTN-BH menuntut Unpatti memperkuat inovasi agar mampu meningkatkan pendapatan institusi tanpa bergantung pada SPP mahasiswa.
“Inovasi produk unggulan dosen harus memiliki nilai ekonomis untuk meningkatkan income institusi sekaligus mendukung perekonomian masyarakat. Tahun depan kami rencanakan expo berskala besar dengan melibatkan seluruh UMKM,” kata Huliselan.
Ia menyebut bahwa hingga kini belum ada wadah resmi yang menaungi UMKM di Pulau Ambon dan sekitarnya. Jika wadah tersebut terbentuk, LPPM siap menjalin perjanjian kerja sama agar inovasi perguruan tinggi dapat menjadi jembatan penguatan komoditas unggulan berbasis potensi wilayah Maluku.
LPPM juga tengah menyiapkan pendirian Science Techno Park (STP) sebagai fasilitas penghubung antara perguruan tinggi, dunia usaha, dan industri.
“STP akan menjembatani inovasi perguruan tinggi agar dapat diterima pasar dan industri. Investor membutuhkan jembatan itu, dan STP menjadi wadahnya,” ujar Huliselan.
Sementara itu, Sekretaris LPPM Unpatti, Dr. Sherly Lewerissa, S.Pi., MP, menegaskan bahwa Unpatti kini tidak hanya berfokus pada publikasi ilmiah, tetapi juga pada orientasi hilirisasi dan komersialisasi hasil riset.
“Paradigma riset harus berubah. Produk riset dosen tidak boleh berhenti pada artikel ilmiah semata, tetapi harus memiliki nilai ekonomis. Unpatti hadir memayungi UMKM dan menjembatani mereka dengan pasar, pemerintah, BUMN, dan industri,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa keberadaan Science Techno Park nantinya akan memudahkan investor untuk berkolaborasi dengan perguruan tinggi dan pelaku UMKM.
“Produk-produk yang dihasilkan masyarakat bisa diterima pasar dan memiliki nilai tambah karena ada sentuhan teknologi dan pendampingan dari Unpatti,”pungkasnya.(DM-04)