Pendidikan
Gawat !! Guru & Pegawai Pisah dengan Kepsek di Ambon, Siswa SMP 16 Malteng Libur 2 Hari

AMBON,DM.COM,-Kebijakan sepihak dewan guru SMP 16 Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) meliburkan para siswa di sekolah itu selama dua hari sejak, Selasa hari ini hingga Rabu (6/8/2025) besok disesalkan anggota Komisi IV DPRD Malteng, Demianus Hattu.
Menurut politisi senior PDIP itu, para guru dan pegawai minus penjaga sekolah itu tour ke Kota Ambon, hanya menghadiri perpisahan dengan Kepsek sekolah oti yang sudah pensiun, sangat disayangkan.
“Siswa SMP 16 Malteng di Saparua dinyatakan 2 libur guru dan pegawai tour di Kota Ambon dalam rangka perpisahan dengan kepala SMP 16 Malteng yang sudah purnabakti,”kata Hattu, ketika menghubungi DINAMIKAMALUKU.COM, Selasa (5/8/2025).
Padahal, ingat Hattu akrab disapa DH, kalau para siswa diliburkan selama dua hari sangat menganggu proses belajar dan mengajar. “Apalagi dua hari ini, hari efektif. Tentu sebagai anggota komisi IV DPRD Malteng, sangat menyangkan dan menyesalkan langkah-langkah yang diambil meliburkan siswa sekolah itu selama dua hari. Jadi selama dua hari murid tidak dapat proses belajar mengajar. Ini sangat merugikan para siswa,”terangnya.
Mestinya, ingat dia, jika ada keputusan perpisahan di Kota Ambon, hanya diikuti oleh perwakilan, sehingga sekolah tidak diliburkan selama dua hari.”Nah, kalau ada perwakilan tentu tidak menganggu aktivitas belajar mengajar,”ingatnya.
Dia kemudian mempertanyakan kebijakan siswa diliburkan selama dua hari, apakah mendapat ijin dari Kadis Pendidikan Malteng.”Dinas Pendidikan Malteng harus memperhatiakn hal ini. Apakah 2 hari sekolah diliburkan proses belajar mengajar tidak jalan atas sepengetahuan Kadis Pendidikan atau tidak. Apakah dinas mengijinkan sehingga guru leluasa meninggalkan sekolah selama 2 hari,”tegasnya.
Menariknya, lanjut DH ikut serta dalam rombongan dewan guru menghadiri perpisahan dengan Kepsek yang telah purna bakti, korwil Saparua, Hengky Pattiasina.
Tak hanya itu, DH yang tengah berada di Saparua mengaku, sempat melewati lingkungan sekolah itu sejumlah orang tua (Ortu) mengeluh kepadanya.
“Orang tua pertanyakan kenapa perpisahan Kepsek tidak dilakukan di Sekolah. Kenapa dilakukan di Kota Ambon. Memang orang tua resah karena anak-anak mereka dirugikan. Jadi yang tinggal hanya penjaga sekolah saja,”pungkasnya.(DM-04)
