Connect with us

Parlemen

Hari Pers Nasional, Ini Kesan dan Harapan Benhur Watubun

Published

on

DINAMIKAMALUKU.COM, AMBON-Kehadiran pers untuk menyampaikan informasi kepada publik, sangat dibutuhkan. Namun, kebebasan pers biasanya sering dibungkam. Akibatnya, pekerja pers sering mendapat intimidasi, ancaman, kekerasan hingga pembunuhan.

Karena itu, momentum Hari Pers Nasional (HPN) yang dirayakan, Rabu (9/2/2022), disikapi Ketua Fraksi PDIP DPRD Provinsi Maluku, Benhur Watubun. “Kami mengucapkan selamat merayakan hari Pers. Semoga insan pers baik itu media maupun wartawan, mereka selalu percaya dalam menjalankan tugas selalu mengedepankan independensi dan berpihak kepada rakyat,”kata Watubun, ketika diminta tanggapan terkait HPN, kepada awak media, Rabu (9/2/2022).

Wakil rakyat dari daerah pemilihan Kota Tual, Malra, dan Kepulauan Aru ini berharap, kegelisahan rakyat terhadap situasi-situasi yang terjadi kekinian baik itu, masyarakat pemerintah kelompok masyarakat atau organisasi mendukung keharmonisan, untuk perdamaian dan persaudaraan. “Senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,’harapnya.

Untuk itu, sebut wakil rakyat yang dikenal vokal dan dijuluki “Singa Podium” itu, pers hadir untuk menjembatani seluruh pikiran-pikiran masyarakat, sehingga pemerintah bisa melaksanakan, apa yang menjadi kehendak rakyatnya.”Kita mesti berbangga terhadap semua kerja-kerja baik itu dipemerintahan, politik, maupun pada kerja-kerja organisasi dapat tersebar luas dengan baik dan itulah pers sebagai wadah terdepan, dan memiliki tugas menyampailan informasi kepada publik,”terangnya.

Apalagi, ingat dia ditengah pandemi Covid-19, peran pers itu sangat penting. Karena itu pemerintah harus memberikan dukungan penuh kepada pers. “Jadi menggunakan pers dalam berinteraksi, komunikasi tetapi, pemerintah harus menganggap informasi itu penting dan diterima oleh seluruh masyarakat di seluruh pelosok, “tegasnya.

Dikatakan, pemerintah mesti memanfaatkan seluruh insan pers, baik media dan wartawan agar maksimal untuk kepentingan menyampaikan pesan-pesan publik kepada masyarakat.”Sehingga masyarakat merasa puas dan merasa terlayani dengan kebijakan-kebijakan pemerintah,”tandasnya.

Kendati begitu, dia mengaku, dalam menjalanlan tugas, pekerja pers sering diintimidasi bahkan mengalami kekerasan fisik hingga nyawa taruhan.

“Memang ini suasana kebatinan yang sering terjadi terhadap pers. Karena, dalam melaksanakan tugas pers itu senantiasa berpihak kepada hal-hal yang objektif termasuk, berpihak kepada masyarakat,”bebermya.

Biasanya, lanjut dia, ada pihak-pihak yang merasa pers berpihak kepada masyarakat, dan kemudian terganggu. “Selama ini rakyat tidak terganggu. Yang terganggu, adalah orang yang berkepentingan terhadap rakyat. Ketika dia merasa terganggu pasti, memunculkan sikap arogansi dan juga sikap ketidak sukaan. Itu, kemudian pers selalu mengalami ancaman. Pers selalu mengalami persoalan ketika meliput atau berinteraksi langsung kepada masyarakat,”terangnya.

Karenanya, dia berharap, gaya dan model itu harus dihilangkan dan lenyapkan. Jauh lebih penting, harap dia, memaknai kehadiran pers sebagai teman yang baik untuk menyatakan pesan-pesan baik.” Pers hadir untuk mengkritik kita apabila dalam melangkah melakukan hal yang keliru. Dan disitulah kita harus berbangga. Hanya perslah menjadi teman sejati, bagi para tokoh, politisi maupun pemimpin yang ada di daerah ini,”pungkasnya.(DM-01)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *