Pendidikan
HUT SPP ke-67 Meriah, Kadistan : Saat Ini, Sekolah Pertanian Maju Pesat
AMBON, DM. COM,-Sekolah Pertanian Pembangunan ( SPP) Provinsi Maluku, Senin (5/9/2022) memasuki usia ke-67. Ditengah usia yang matang ini, sekolah itu diakui maju pesat mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) dibidang Pertanian dan sektor lainya.
Ini tercermin saat perayaan HUT SPP Provinsi Maluku ke-67 di aula sekolah tersebut dikawasan Passo, Senin (5/9/2022). Hadir pada kesempatan itu, Kadis Pertanian Provinsi Maluku, DR Ilham Tauda, SP, M. Si, Ketua Komisi II DPRD Provinsi Maluku, Johan Lewerissa, SH. MH, Kabid SMK Dinas Pendidilan dan Kebudayaan Provinsi Maluku, Anisa, SE, sejumlah sesepuh SPP-SPMA, alumni SPP-SPMA, Kepala UPTD Dinas Pertanian Provinsi Maluku, Kepala SMK se-Provinsi Maluku, dan sejumlah tamu dan undangan lainya.
Kegiatan itu, bertemakan : “Bergandengan Tangan Majukan Sekolah Pertanian Pembangunan untuk Maluku Bisa. Lantunan lagu-lagu dan tarian khas daerah Maluku, ditampilkan siswa dan siswi SPP Provinsi Maluku serta pemutaran video berdirinya sekolah tersebut mengawali kegiatan itu. Kegiatan HUT juga digelar Expo SPP Provinsi Maluku untuk mempromosikan hasil, produksi, kreatif, inovasi,dan kerajinan siswa dan siswi sekolah itu.
Kepala SPP, Ahmad Tualepe, S.Sos, M.Si mengatakan, kehadiran sekolah yang dipimpinya berdiri sejak 67 tahun lalu hingga saat ini mencetak SDM unggul. Selain di bidang pertanian juga disektor lainya.”Ini hari bersejarah bagi kita semua. Kita merayakan hari bersejarah lembaga kita tercinta ini. Semoga sekolah tercinta ini semakin maju dan terdepan mencetak SDM dibidang Pertanian dan sektor lainya,”kata Tualepe, dalam sambutanya.
Dia berharap, para siswa dan alumni menciptakan lapangan pekerjaan dibidang Pertanian. Apalagi, ingat dia, kedepan Maluku dijadikan Lumbung Ikan Nasional (LIN) dan pengoperasian Blok Masela, para siswa disiapkan menghadapi program strategi nasional itu. “Kita siapkan mereka untuk menyediakan logistik di LIN dan Blok Masela. Kita juga siapkan mereka disektor-sektor lainnya,”paparnya.
Untuk itu, harap dia, memasuki usia ke-67 banyak hal yang dilakukan. Namun didasari masih banyak belum dicapai lembaga ini. Meski begitu, kerja keras terus dilakukan dengan dukungan semua potensi yang ada. “Salah satunya, meski diterpa pandemi Covid-19, SPP Provinsi Maluku dipercayakan sebagai lembaga uji kompetensi dibidang Pertanian oleh lembaga Sertifikasi Kementerian Pertanian,”paparnya.
Tak hanya disitu, lanjut dia, pihaknya meloloskan 14 guru dan pejabat aksesor nasional dibidang Petanian.”Banyak anak didik kami diterima di berbagai bidang. Jadi bukan hanya di bidang pertanian saja. Tapi semua bidang kami siapkan tenaga kerja yang unggul dan profesional,”paparnya.
Kadis Pertanian Provonsi Maluku, DR Imham Tauda, SP. M.Si mengaku, selama ini sudah banyak capaian yang dilakukan SPP Provinsi Maluku.” 67 tahun bukan usia muda lagi. Ini usia yang cukup matang sebagai sebuah lembaga organisasi. Saya sangat bangga, SPP Provinsi Maluku, hasilkan alumni yang tersebar di berbagai bidang, seperti birokrasi, swasta, legislatif, dan bidang lainya,”kata Ilham, dalam sambutanya.
Dia mengaku, saat ini tantangan dibidang Pertanian, seiring dengan krisis pangan global dunia termasuk di Indonesia dan Maluku. “Kita butuh upaya dan langkah-langkaatasi krisis yang terjadi. Namun, sektor Pertanian, tidak terdampak Pandemi Covid-19,”terangnya.
Namun, dia mengaku, sektor pertanian justeru eksis dan tumbuh. Buktinya, pertumbuhan ekonomi disektor Pertanian tumbuh 23 persen.” Sektor Pertanian penting dan strategis siapkan SDM dalam rangka kita mewujudkan visi Gubernur Maluku, yakni Maluku yang Terkelola Secara Jujur, Bersih dan Melayani, Terjamin dalam Kesejahteraan dan Berdaulat Atas Gugusan Kepulauan,”jelasnya.
Atas dasar itu, dia mengaku, SPP Provinsi Maluku sangat berperan mengembang visi tersebut. Apalagi, SPP Provinsi Maluku punya dua bapak asuh, yakni Dinas Pertanian Provinsi Maluku dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku.”Saya akui kontribusi anggaran untuk pengembangan sekolah ini. Saya pernah diomongin OPD lain soal alokasi anggaran kepada SPP Provinsi Maluku yang tinggi. Saya bilang ini perintah UU di sektor pendidikan itu alokasi anggaran minimal 20 persen. Kita bangga hadir ditengah kita Ketua Komisi II DPRD Provinsi Maluku, kedepan kita bisa dapat anggaran lebih besar lagi kembangkan sekolah ini,”paparnya.
Meski begitu, dua mengaku, saat ini sektor pertanian menyumbang Inflasi yang cukup tinggi. “Bawang Merah, Cabe, dan Kangkung ikut menyumbang tingginya Inflasi. Untuk itu, lewat Surat Edaran Gubernur Maluku, diinstrusikan kepada Bupati dan walikota gerakan tanam Bawang san Cabe. Bahkan, pertemuan dengan para kepala dinas Pertanian Kabupaten dan Kota beberapa hari lalu mereka juga sangat setuju. Kita harap SPP Pertnian Provinsi Maluku ikut tanam Cabe, Bawang, dan Kangkung. Ini dilakukan agar menurunkan Inflasi,”harapnya.
Dia mengaku, program tanam Cabe, dan Bawang Merah, bisa pakai Off Taker dalam bantuan pembibitan, pembiayaan, dan pamasaran serta bantuan modal.”Semua ini dilakukan agar meningkatkan kesejahteraan petani dan ikut tekan Inflasi. Memang Cabe ditanam secara lokal. Tapi Bawang Merah masih didatangkan dari luar. Kita berharap Bawang Merah diproduksi sendiri di Maluku,”ingatnya.
Tak hanya disitu, dia mengaku, Kementerian Pertanian telah menyetujui komuditas Jagung dan Kedelai masing-masing 5. 000 hektar tersebar di Kabupaten dan kota.”Program pemerintah pusat lewat Kementerian Pertanian, agar menanam Jagung dan Kedelai ribuan hektar di Provinsi Maluku, mendapat kemudahan. Selain hasil para petani dua komuditas itu bakal dibeli para “Off Taker,” para petani juga mendapat bibit Jagung dan Kedelai secara gratis,”terangnya..
Dikatakan, Off Taker akan membeli langsung Jagung yang diproduksi dari petani atau masyarakat.Tak hanya disitu, dia mengaku, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian agar memfasilitasi Off Taker yang sama untuk membeli komuditas Kedelai dari para petani atau masyarakat.”Sehingga tidak ada lagi keraguan dari petani melakukan penanaman. Jadi benih Jagung dan Kedelai serta pupuk maupun alsintan disiapkan langsung oleh Off Taker,”jelasnya.
Tak hanya disitu, selain para petani atau masyarakat dimudahkan tanam Jagung dan Kedelai, mereka juga dimudahkan dalam Kredit Usaha Rakyat (KUR).”Skema yang ditawarkan melalui KUR disektor Pertanian dimana Off Taker bertindak sebagai Penjamin atau afalis terhadap kredit petani. Resiko ditanggung Off Taker. Kita mulai KUR dengan Bank Negara Indonesia (BNI). Semua ini akan dibuat dalam perjanjian kerjasama (PKS) antara pemerintah kabupaten/kota, Off Taker dan bank BNI berkaitan dengan KUR yang ditawarkan,”paparnya.
Dia juga menambahkan, kedepan agar para petani tidak tergantung bantuan lewat APBN maupun APBD, namun lewat mekanisme baru yakni KUR dengan offtaker sebagai penjamin.” Inti tadi rapat itu dengan Kementerian Pertanian, sosialisasi tentang mekanisme baru tentang KUR, sekaligus tingkatkan penyerapan KUR di Maluku. Jadi kedepan Petani tidak lagi bergantung pembiayaan APBN dan APBD,”pungkasnya.
Dia juga berharap, SPP Provinsi Maluku, mencetak siswa dan sisiwi agar mandiri dan berinovasi.”Selama ini saya lihat petani milenial masih kurang. Yang ada petani yang sudah dewasa dan berusia. Kota berharap, SPP Provinsi Maluku, ikut mencetak petani milenial yang handal dan profesional, “pungkasnya.
Usai seremonial HUT SPP Provinsi Maluku, Kabid SMK Dinas Pendidikan Provinsi Maluku, dan Ketua komisi II DPRD Provinsi Maluku, Johan Lewerissa didaulat mengunting pita pembukaan Expo atau pameran karya anak-anak SPP Provinsi Maluku. Mereka didampingi Kadis Pertanian Provinsi Maluku, DR Ilham Tauda, SP. M, Si dan Kepala SPP Provinsi Maluku dan tamu undangan lainya. Selanjutnya mereka mengunjungi Expo disekitar gedung aula. (DM-01)