Ini Tantangan Pemkab Malteng, Diantaranya Atasi Miskin Ekstrim & Stunting

AMBON, DM.COM,-Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) mengakui, ada sejumlah persoalan yang mesti diatasi dibawah kepemimpinan Penjabat Bupati, Dr Rakib Sahubawa. Persoalan yang dihadapi, yakni kemiskinan ekstrim, Stunting, serta sejumlah persoalan launya.

Demikian disampaikan Penjabat Sekda Malteng, Jauhari Tuarita ketika mewakili Pj Bupati Malteng, DR Rakib Sahubawa, saat Rapat paripurna penyampaian nota keuangan rancangan APBD 2024 di kantor DPRD Malteng, Jumat (24/11/2023).

Sesuai keterangan tertulis yang diterima DINAMIKAMALUKU.COM, Minggu (26/11/2023), Sekda ketika menyampaikan pidato mengatakan.”Secara umum tantangan kita kedepan adalah, kemiskinan terutama kemiskinan ekstrim, penurunan Stunting, kemudahan investasi. Penggunaan produk dalam negeri, penguatan birokrasi, peningkatan kualitas dan layanan pendidikan, kesehatan serta stabilitas politik dan keamanan,”jelas Tuarita.

Dalam upaya itu, serta tantangan tersebut, kata dia, pihaknya telah menetapkan 15 prioritas pembangunan di Malteng.” Pertama percepatan kemiskinan dan kemiskinan ekstrim melalui inovasi, santunan duafa, tabungan siafa, sabtunan kematian, angkitan jenazah gratis intensif pengulu Masjid, tuagama digereja, pemanfaatan halaman rumah, serta peningkatan produksi minyak kelapa untuk kebutuhan duafa,”jelasnya.

Kedua, kata dia, percepatan penurunan Stunting melalui Gema Ina Latu Maluku Potong Pele Stunting. Orang tua Asuh, serta pemilihan balita Stunting oleh pemerintah Kabupaten, desa serta negeri.

“Ketiga penguatan pemberdayaan UMKM, melalui pinjaman tanpa bunga, kerjasama pemberdayaan Utara mikro mikro usaha duafa,”ingatnya

Keempat, pengendalian inflasi melalui subsidi transportasi dan harga bahan pokok. Kerjasama dengan Pemerintah daerah lain.” Kerjasama dengan Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan dan Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur,”terangnya.

Keenam, penguatan reformasi birokrasi melalui penguatan pendalian penguatan pelayanan publik, dan instansi pemerintahan. Ketujuh, peningkatan pendapatan asli daerah melalui inovasi pelunasan PBB, IMB, dan peluncuran retribusi sampah. Penguatan pembayaran pajak dan penguatan BUMD.

Kedelapan, peningkatan layanan pendidikan melalui inovasi distribusi para guru. Insentif guru honorer, dan beasiswa bagi mahasiswa. Kesembilan, peningkatan kualitas dan jangkauan layanan kesehatan melalui, distribusi tenaga kesehatan, insentif tenaga kesehatan, dan peningkatan rumah sakit pratama Hitu.

Kesepuluh, percepatan pembangunan desa dan negeri melalui inovasi pendamping negeri. Sisitom informasi pembangunan desa. Pembentukan asosiasi saniri negeri. Lomba inovasi desa. Peningkatan insentif perangkat dan saniri negeri. Serta penetapan APBDes secara simultan.

Kesebelah percepatan penanganan konflik melalui inovasi Kecamatan bebas konflik, peraturan daerah pencegahan konflik, serta pembentukan tim orang basudara.

Keduabelas, peningkatan perasampahan dan penyediaan sarana dan prasarana serta tim pengelola persampahan Kecamatan, Desa dan negeri. Desa hijau dan desa bebas sampah serta

Ketiga belas, penguatan peran pemuda dan olah raga. Melalui pembentukan dinas pemuda dan olahraga. Pembinaan cabang olahraga berprestasi serta pengembangan sekolah sepak bola. Keempat belas, penguatan inovasi daerah melalui penguatan Walang inovasi SIDAK, pengajaran informasi, dan lomba kreativitas serta inovasi.

Kelima belas penguatan investasi dan pertumbuhan ekonomi, melalui peningkatan kemudahan investasi dan pengembangan tempat wisata. Pengembangan energi listrik dan elternatif. Pameran dan promosi program unggulan daerah. Pengembangan dan pemanfaatan teknologi air hujan. Pengembangan dan teknologi air laut. Pengembangan tol laut.

“Berikut, percepatan pembangunan infrastruktur melui penataan kawasan ina marina, pembangunan jalan kedaerah terpencil, penataan dan pembangunan air bersih, pembangunan sarana olahraga serta pembamgunan rumah layak huni,”pungkasnya.(DM-02)