Politik
Jalan & Jembatan Rusak Berat di Babar, Komisi III Siap Kawal Bangun Mulai dari Noka-Noka
DINAMIKAMALUKU.COM, BABAR-Sebagian besar akses jalan dan jembatan mengalami kerusakan berat. Warga mengeluh, karena tidak dapat beraktivitas dengan baik.
Komisi III DPRD Maluku, siap kawal anggaran pembangunan.
Ini mengemuka setelah tim Komisi III DPRD Maluku, turun melakukan pengawasan APBD dan APBN Tahun Anggaran 2020 di kecamatan Pulau Pulau Babar, dan Babar Timur, Kabupaten Maluku Barat Daya, Selasa (20/4).Disana, tim Komisi III yang dipimpin salah satu anggota komisi, Anos Yeremias, mengawali pengawasan infrastrukfur jalan dan jembatan mulai dari Kota Tepa, ibukota Kecamatan Pulau Pulau Babar, hingga ke Kecamatan Babar Timur. Tim juga melihat akses jalan Lapen (Lapisan Penetrasi) gorong-gorong, dan oprit yang didanai APBD 2020 yang sementata dikerjakan Dinas PUPR Maluku, senilai Rp 3 miliar lebih.
Yeremias mengatakan, selain tim melakukan pengawasan di Pulau Babar, banyak soroton masyarakat setempat terhadap infrastruktur jalan dan jembatan yang rusak didaerah itu, mendesak agar komisi yang membidangi infrastruktur melakukan kunjungan kerja ke daerah itu.”Kami kesini untuk verifikasi surat masuk yang disampaikan oleh beberapa elemen masyarakat Babar kepada Komisi III DPRD Provinsi Maluku, karena ruas jalan Tepa – Letwurung adalah ruas jalan Provinsi,”kata Anos Yeremias, kepada warga disejumlah desa di kecamatan Pulau-Pulau Babar dan Babar Timur.
Tim Komisi III juga didampingi Kepala Seksi Pembangunan Jalan Bidang Bina Marga Dinas PUPR Provinsi Maluku, Richard Sopamena,ST dan staf Pembangunan Jalan Bina Marga Dinas PUPR Provinsi Maluku, Izak Makuku.
Meski akses jalan beserta sejumlah jembatan mengalami kerusakan berat dibeberapa titik, dia menegaskan, akses jalan di Noka-Noka, harus dibangun Talud Pengaman badan jalan dengan konstruksi beton bertulang agar dapat menahan deburan ombak dari laut, sehingga aktifitas masyarakat dari dan ke Babar Timur tidak terhambat dan tidak lagi menimbulkan kecelakaan diruas jalan Tepa-Letwurung.
Komisi III sudah minta Dinas PUPR Provinsi Maluku segera mengerjakan jalan tersebut karena anggarannya sudah ditetapkan oleh Komisi III saat pembahasan APBD Tahun Anggaran 2021 dan ditetapkan dalam Paripurna DPRD Provinsi Maluku, pada akhir tahun 2020 yang lalu.
“Karena itu tidak ada alasan untuk menunda lagi item pekerjaan yang sudah ditetapkan dalam APBD 2021,”tegas Yeremias.
Kehadiran Komisi III di Pulau Babar selain meninjau pekerjaan yang didanai oleh APBD 2020 juga meninjau pelaksanaan APBN 2020 di Pulau Babar serta akan melakukan perjalanan ke Pulau Marsela untuk meninjau Ruas jalan Lingkar Pulau Marsela, Jumat,23 April 2021.
“Percayalah bulan Juni 2021 Noka-Noka pasti dikerjakan PUPR Provinsi Maluku,”kata Yeremias, ketika bertemu warga di Ilwyar, Manuwui, dan Letsiara, serta melihat langsung kondisi di Noka-Noka.
Dia berharap, jika akses jalan di Noka-Noka dibangun secara baik, warga dari dan ke Babar Timur atau sebaliknya ke Pulau Pulau Babar, dapat beraktivitas dengan baik.
Kendati begitu, Ketua Fraksi Partai Golkar ini mengakui, akses jalan Lapen dari dan ke Desa Manuwui, masih bagus, namun akses jalan setelah dari dan ke Desa Yaltubun, parah sekali. “Komisi III akan perjuangkan agar tahun 2022 ruas jalan Tepa – Letwurung terus mendapat perhatian karena jalan ini adalah kewenangan Provinsi, sama seperti ruas jalan Provinsi lainnya di Kabupaten SBB maupun Kabupaten dan Kota lainnya di Maluku.”terangnya.
Dia mengaku, jika akses jalan di bangun Lapen, ruas jalannya panjang, namun jika jalan di bangun Hotmix, hanya beberapa kilo meter.”APBD kita kecil.
Tapi jalan Lapen yang dibangun Dinas PUPR Maluku, sudah baik mulai dari base,”bebernya.
Meski begitu, wakil rakyat dari MBD-KKT itu, mengigatkan, warga dengan agar dapat melepas sedikit lahannya untuk dibangun saluran air agar air tidak merusak badan dan bahu jalan yang dibangun. “Kita siap alokasikan anggaran untuk bangun saluran di akses jalan yang sementara di Lapen,”jelasnya.
Masyarakat diharapkan ikut mengawal proses pengerjaan dengan baik agar kualitas pengerjaan berkualitas.”Masyarakat harus kawal. Kalau tidak dikawal begini kualitas akses jalan dan jembatan yang telah dibangun sebelumnya dari Pulau-Pulau Babar ke Babar Timur, rusak berat,”harapnya.
Kepala Dusun Ilwyar, Thomas Dewis mengatakan, akses jalan dan jembatan yang rusak berat sangat menganggu aktivitas masyarakat selama ini.”Kita ini belum merdeka. Jalan dan jembatan yang sudah dikerjakan sebelumnya rusak berat dan sejumlah jembatan roboh karena kualitasnya sangat jelek. Saya atas nama masyarakat Ilwyar, harap Pak Gubernur Maluku, perhatikan kami di Babar Timur,”harap Thomas, dihadapan Yeremias dan tim Komisi III.
Benja Unuula, warga Kokwari berharap, akses jalan di Noka-Noka, segera dibangun karena sangat menganggu aktivitas warga setempat. “Di Noka-Noka daerah rawan yang harus dibangun. Itu yang penting. Musim hujan daerah Noka-Noka sangat rawan kecelakaan,”ingatnya.
Warga Kokwari, Domus Dahoklory berharap, akses jalan di Noka-Noka, segera dibangun warga setempat dapat berjalan dengam baik.”Ini semua demi kebaikan kita bersama,”harapnya.
Kades Manuwui Fredi Reiwuty meminta, Dinas PUPR Maluku, meninjau ulang salah satu jembatan di dekat desa itu agar dibangun ulang. Pasalnya, jembatan itu tinggi sehingga warga dengan mobil mengalami sering kecelakaan.”Bahkan ada warga yang meninggal. Jadi akses jembatan itu sering terjadi kecelakaan,”harap dia. (DM-01)