Connect with us

Ragam

Jumat Besok, BMKG: Waspada Maluku Alami Cuaca Ekstrim

Published

on

DINAMIKAMALUKU.COM, AMBON-
Prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merilis peringatan dini cuaca ekstrem di sejumlah wilayah termasuk Provinsi Maluku, Jumat (31/12/2021) besok.

BMKG juga memberikan peta sebaran gambaran potensi gelombang tinggi untuk beberapa perairan di Indonesia.

Berikut rincian peringatan dini cuaca ekstrem di Indonesia: BMKG mengatakan, bibit Siklon Tropis 97S terpantau di Teluk Carpentaria yang memiliki potensi untuk menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan dengan kategori sedang.

Sistem ini memberikan dampak tidak langsung berupa potensi hujan lebat di Papua bagian selatan serta angin kencang di Maluku dan Papua.

Bibit Siklon Tropis 98S terpantau di Samudra Hindia barat daya Lampung, dengan kecepatan angin maksimum mencapai 20 knot dan tekanan minimum 1008, yang bergerak ke arah selatan-tenggara menjauhi wilayah Indonesia.

Sistem ini memiliki potensi untuk menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan dengan kategori rendah.

Sistem ini memberikan dampak tidak langsung berupa potensi hujan lebat dan gelombang tinggi di perairan barat Sumatera hingga barat daya Banten.

Wilayah yang berpotensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang:

Aceh

Sumatera Utara

Sumatera Barat

Riau

Kep. Riau

Bengkulu

Jambi

Sumatera Selatan

Kep. Bangka Belitung

Lampung

Banten

Jawa Barat

Jawa Tengah

Jawa Timur

Bali

Nusa Tenggara Barat

Nusa Tenggara Timur

Kalimantan Barat

Kalimantan Tengah

Kalimantan Utara

Kalimantan Timur

Kalimantan Selatan

Sulawesi Utara

Gorontalo

Sulawesi Tengah

Sulawesi Selatan

Sulawesi Tenggara

Maluku Utara

Maluku

Papua Barat

Wilayah yang berpotensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang:

DKI Jakarta

Yogyakarta

Sulawesi Barat

Papua

Kondisi Laut

Area Perairan dengan Gelombang Sedang (1.25 – 2.50 M)

Selat Malaka bagian Utara

Perairan Barat P. Simeulue – Kep. Mentawai

Perairan Enggano – Bengkulu

Perairan Barat Lampung

Samudra Hindia Barat Sumatra

Selat Sunda bagian Barat dan Selatan

Perairan Selatan P. Jawa hingga P. Sumba

Selat Bali – Lombok – Alas bagian Selatan

Selat Sumba

Perairan P. Sawu – P. Rotte – Kupang

Laut Sawu bagian Selatan

Samudra Hindia Selatan Jawa hingga NTT

Laut Banda bagian Selatan

Laut Sulawesi

Perairan Bitung – Likupang

Perairan Utara Banggai – Kep. Sula

Perairan Selatan Sulawesi Utara

Laut Maluku bagian Selatan

Perairan Kep. Sermata hingga Kep. Tanimbar

Perairan Selatan Kep. Kei – Kep. Aru

Perairan Yos Sudarso

Laut Arafuru

Area Perairan dengan Gelombang Tinggi (2.50 – 4.0 M)

Perairan Selatan Kep. Anambas – Kep. Natuna

Perairan Utara Sabang

Perairan Kep. Sangihe – Kep. Talaud

Laut Maluku bagian Utara

Perairan Kep. Halmahera

Laut Halmahera

Perairan Utara Papua Barat hingga Biak

Samudra Pasifik Utara Halmahera hingga Papua

Area Perairan dengan Gelombang Sangat Tinggi (4.0 – 6.0 M)

Laut Natuna Utara

Perairan Utara Kep. Anambas – Kep. Natuna

Imbauan BMKG

BMKG mengimbau agar masyarakat memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran, seperti:

Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m)

Kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m)

Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m)

Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m)

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi diminta tetap selalu waspada.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku, diminta koordinasi dengan BPBD kabupaten dan kota. Ini penting dilakukan agar meminimalisir korban jiwa akibat cuaca buruk yang terjadi beberapa hari belakangan ini.

Sebab, angin kencang disertai gelombang yang tinggi menganggu pelayaran. Bahkan, sejumlah kapal terdampak karena cuaca buruk. Begitu juga curah hujan yang tinggi berpotensi terjadi banjir dan longsor.
“Nah, ini yang harus diantisipasi BPBD Maluku dengan koordinasi dengan BPBD kabupaten dan kota,”harap Wakil Ketua DPRD Procinsi Maluku, Melkianus Sairdekut, kepada awak media, Kamis (30/12/2021).

Koordinasi agar dilakukan mitigasi mengidentifikasi daerah-daerah yang rawan.”Tujuanya agar terjadi bencana langsung dilakukan tanggap darurat. Ini agar meminimalisir korban jiwa,”harapnya.

Apalagi, ingat politisi Gerindra dari daerah pemilihan KKT-MBD itu, memasuki akhir tahun 2021 cuaca alam sulit diprediksi. “Makanya pemerintah haris mengantisipasinya dengan baik,” pungkasnya.(DM-01)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *