Connect with us

Ragam

Kadis PUPR Maluku “Marathon” Kunjungi Lokasi Banjir di SBB

Published

on

DINAMIKAMALUKU.COM, AMBON-Usai mengunjungi sejumlah lokasi banjir di Kota Ambon, Sabtu (23/7/2022), Kadis PUPR Provinsi Maluku, DR Muhamat Marasabessy, ST, SP, M.Tech, bersama rombongan  “marathon” mengunjungi sejumlah lokasi banjir di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Minggu (23/7/2022).

Lokasi  banjir dikunjungi Kadis PUPR Maluku dan rombongan, yakni  Sungai Wai Riupa di Desa Waimital, Kecamatan Kairatu. Akibat hujan deras beberapa hari lalu, di aliran sungai itu terjadi pengikisan tanah hingga meluas merusak tanaman  warga dan berdampak pada pemukiman warga sekitar.

Selanjutnya,  lokasi banjir yang dikunjungi, yakni di Dusun Kilo 1 Desa Piru, Kecamatan Seram Barat. Didaerah itu terjadi banjir, sehingga warga setempat sempat memblokir jalan karena genangan air meresahkan warga.

Anggota DPRD Kabupaten SBB, Sumardi mengatakan, kabupaten setempat telah melakukan normalisasi terhadap sungai Wai Riupa. Namun, ketika musim hujan dan banjir, normalisasi yang dibangun hanyut terbawa arus sungai.”Jadi memang harus dibangun bronjong atau tanggul sungai secara parmanen. Kalau normalisasi tidak efektif. Karena kalau hujan lebat dan banjir selesai, “kata Sumardi, kepada DINAMIKAMALUKU.COM, Minggu (24/7/2022).

Tak hanya itu, anggota Fraksi Partai NasDem ini Mengakui, di Dusun Kilo 1, Desa Piru, sering terjadi banjir. Dia mengakui, jika hujan deras selama 3 jam, daerah itu tergenang air.”Selama ini tidak teratasi. Warga sering kebanjiran kalau musim hujan,”terangnya.

Dia berharap, kehadiran Kadis PUPR Provinsi Maluku dan rombongan melihat langsung sungai Wai Riupa di Waimital dan melihat langsung sungai Amarale di Kilo I, Desa Piru, sedianya dibangun dalam waktu dekat.”Dana Alokasi Khusus (DAK) Kabupaten SBB tidak cukup. Kita berharap kehadiran Pak Kadis PUPR Provinsi  Maluku, melihat langsung lokasi banjir bisa berjuang dipusat untuk mendapat anggaran untuk bangun tanggul di Sungai Wai Riupa dan atasi banjir di Dusun Kilo 1, Desa Piru,”harapnya.

Salah satu warga Dusun Kilo 1, Desa Piru, Remon Mandaku mengapresiasi kehadiran Kadis PUPR Provinsi Maluku, bersama rombongan melihat langsung lokasi banjir dan sungai Amarale yang akan dialihkan aliran sungai.”Kami minta terima kasih kepada Pak Kadis  PUPR Provinsi Maluku dan IKAPATTI  SBB, dan anggota  DPRD SBB. Kita berharap segera dibangun agar kami terhindar dari banjir,”harapnya.

Kadis PUPR Provinsi Maluku, DR Muhamat Marasabessy, ST, SP, M.Tech mengatakan, di sungai Wai Riupa,  sekitar 6 kilo meter, ada bendungan Kairatu 1 yang mengaliri kurang lebih 1.715 hektar sawah.”Namun,  sungai ini sering meluap ke mana-mana. Akibatnya, aliran sungai berdampak terhadap tanaman berupa sayuran warga dan pemukiman warga di sekitar Sungai tersebut,”kata Marasabessy, kepada DINAMIKAMALUKU.COM, Minggu (24/7/2022).

Mantan Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku, mengatakan, perlu penanganan serius mengatasi aliran sungai Wai Riupa. Hal ini, kata dia, normalisasi yang dilakukan di sungai Wai Riupa, tidak efektif. “Harus buat sistim parmanen mungkin dengan pasangan tebing dari beton. Seperti sheet phile beton, akan bertahan hingga puluhan tahun,”jelasnya.

Untuk itu, mantan pejabat di Kementerian PUPR ini mengaku, pihaknya akan berkoordinasi dengan BWS Maluku, bantu lobi dana di pemerintah  pusat bangun tanggul di sungai Wai Riupa. “Jadi tanggul yang dibangun sekitar 200 meter,”terangnya.

Soal banjir di Kilo 1, Desa Piru, Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Pattimura (IKAPATTI) mengaku, telah melihat langsung wilayah yang terdampak banjir.”Memang banjir yang terjadi meresahkan Warga setempat. Memang disini ada pertumbuhan penduduk dan aliran air di drainase tidak memadai,”terangnya.

Padahal, ingat Ketua Umum Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Provinsi Maluku itu, Dusun Kilo 1, Desa Piru masuk ibukota SBB.”Ini jantung ibukota. Aliran air dibuat dibuang ke ibukota. Drainase dibangun tidak melalui perencanaan yang bagus, “sebutnya.

Soal pengakuan warga setempat hulu Sungai Amarale akan dilakukan pengalihan aliran sungai, Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orwil Maluku mengaku, aliran sungai itu mesti dilakukan Sodetan atau arahkan alur sungai baru.”Katanya lahan tidak masalah. Teman-teman Dinas PUPR SBB sudah lakukan perencanaan. Saya sangat setuju kalau dilakukan Sodetan atau arahkan alur air sungai baru. Apalagi, kalau dilakukan Sodetan  ke pantai sekitar 2 Kilo meter. Kota juga akan berkoordinasi dengan BWS bangun sungai Amarale,”paparnya.

Untuk itu, Marasabessy akrab disapa Pak Matt menegaskan, pihaknya bersama Komisi III DPRD Provinsi Maluku dengan Kadis PUPR kabupaten/kota mendatangi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian PUPR di Jakarta, Rabu (27/7/2022). “Kita akan datang BNPB dan Kenterian PUPR menyampaikan infrastruktur yang rusak. Pak Gubernur Maluku, Murad Ismail juga punya jaringan di Kemenrerian PUPR. Mudah-mudahan kita dapat alokasi anggaran untuk bangun infrastruktur untuk mengatasi banjir akibat hujan ekstrim,”pungkasnya.(DM-02)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *