Ekonomi
Kadistan Maluku : Kita Fokus Penyaluran KUR & Asuransi Tani


AMBON,DM.COM,-Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Provinsi Maluku, DR Ilham Tauda, SP, M.Si mengatakan, pihaknya saat ini fokus memberikan edukasi kepada para petani agar mendapatkan akses pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Asuransi Tani. Sebab, selama ini akses pembiayaan kepada petani sangat rendah.
Ini dilakukan, menurut mantan pejabat di Bappeda Maluku ini, bagian dari implementasi satu projek perubahan dari pelatihan kepemimpinan tingkat II Tahun 2022.” Kami mengambil topik berkaitan dengan PELITA Si TANI, merupakan satu harapan dan satu solusi dimana, melalui satu strategi melibatkan stakeholder dalam mengoptimalisasi, pembiayaan petani di Provinsi Maluku,”kata Tauda, ketika menjadi pembicara pada Takkshow di RRI Ambon, Rabu (9/11/2022) dengan topik : “PELITA Si TANI, Kolaborasi Stakeholder Optomalisasi Pembiayaan Petani di Maluku.
Selain Kadistan Maluku, hadir sebagai pembicara, yakni Kepala Jasindo Maluku, Priyo Diantoro, Area Bisnis SDM BRI Ambon Sugeng, Asisten Bisnis Mikro BRI Ambon, Zufikar Basalamah.
” Pembiayaan petani yang kita maksudkan itu lebih pada, Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian dan Asuransi Tani. Yang mana, selama ini akses petani terhadap, faslitasi pembiayaan sangat rendah. Ini yang menjadi perhatian kami angkat tema PELITA Si TANI ini menjadi satu solusi, ditengah rendahnya akses petani dalam hal mendapatkan modal usaha,”sambungan.
Dikatakan, target atau kuota KUR Tani yang diberikan kepada Provinsi Maluku, sebesar Rp 900 miliar di tahun 2022. “Tapi, sampai September 2022 baru terserap di petani itu sebesar Rp 148 miliar atau sekitar 16 persen. Demikian juga asuransi tani atau Asuransi Usaha Tani. Pemberian Asuransi tani padi dan asuransi ternak Sapi khususnya di Kabupaten Maluku Tengah dan Kabupaten Buru, sebesar 5.000 hektar. Khusus Asuransi tani belum ada realisasi. Ini yang menjadi alasan kenapa kami angkat menjadi salah satu target yang kami selesaikan,”paparnya.
Area Bisnis SDM BRI Ambon, Sugeng mengatakan, penyaluran KUR khususnya di Maluku, sebanyak Rp 144 miliar, atau 99,6 persen itu penyaluran dari BRI. “Namun, kuota kami banyak yang belum tercapai. Artinya, butuh sosialisasi kerjasama dengan stakholder dalam hal ini Dinas Pertnaian, dan penyuluh pertanian., Jasindo dan pemerintah desa,”jelasnya.
Namun, ingat dia, pihaknya menugaskan Mantri di Desa. Mantri adalah, petugas BRI yang mengelola kredit mikro. “Jadi KUR Rp 10 juta sampai Rp 100 juta tanpa agunan. Kita permudah petani dapat KUR, tapi ada persyaratan yang mesti disosialisasikan. Tapi kita hati-hati dalam menyalurkan KUR,”ingatnya.
Kepala Jasindo Maluku, Priyo Dwiantoro mengatakan, penyaluran asuransi tani Padi ini bekerjasama dengan Kementerian Pertanian sejak 2016 lalu. “Jadi setiap tahun kami lakukan sosialisasi. Jadi memang sudah ada yang rasakan atau mengikuti program ini dan ada juga yang belum,”kata Priyo.
Meski begitu, dia mengaku, tahun ini belum ada realisasi asuransi Usaha Tani Padi. “Memang tahun ini, kita bersama Dinas Pertanian Maluku, terus bergerak agar ada petani menikmati asuransi ini. Memang premi asuransi sangat rendah,”pungkasnya.(DM-02)
