Connect with us

Politik

Kapal Tol Laut Singgahi Pelabuhan Letti, Yeremias : Harga Barang Harus Stabil

Published

on

DINAMIKAMALUKU.COM, AMBON-Kementerian Perhubungan, akhirnya menyetujui aspirasi masyarakat Letti, Kabupaten Maluku Barat Daya, yang mengiginkan kapal tol laut menyinggahi pelabuhan setempat di desa Tomra.

Ini setelah Komisi III DPRD Maluku, menyampaikan aspirasi masyarakat ke pemerintah pusat, pekan kemarin. “Untuk kapal tol laut logistik sudah bisa singgahi pelabuhan Letti di desa Tomra dan sekarang sudah bongkar barang di pelabuhan setempat,”kata anggota Komisi III DPRD Maluku, Anos Yeremias, kepada wartawan, Senin (12/4).

Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Maluku ini mengaku, setelah menerima aspirasi dari sejumlah tokoh masyarakat Letti, ketika menyerap aspirasi masyarakat akhir 2020 lalu, dirinya memanfaatkan kesempatan ketika Komisi III menyampaikan aspirasi ke Kementerian Perhubungan.” Kami respon dan sampaikan ke pengelola tol laut di Kementerian Perhubungan dalam hal ini Dirjen Perhubungan laut, dan langsung direspon Direktur Lalu Lintas Laut. Jadi itu hasil reses saya akhir 2020 lalu,”terangnya.

Dia juga memastikan, dalam waktu dekat kapal tol laut, juga menyinggahi pelabuhan di Pulau Wetar, berdasarkan aspirasi yang disampaikan, sehingga dipastikan tahun 2022 mendatang, kapal tol laut menyinggahi daerah itu. Wakil rakyat dari daerah pemilihan MBD-KKT ini berharap, kehadiran kapal tol laut logistik menyinggahi sejumlah pelabuhan di dua kabupaten itu harga kebutuhan pokok stabil.”Kita berharap ada disparitas atau stabilitas harga bahan pokok,”harapnya.

Apalagi, ingat dia, kontainer telah disubsidi pemerintah lewat Direktorat Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan.”Kalau masyarakat di MBD dan KKT masih menemui harga barang masih mahal lapor ke pemerintah daerah dan DPRD Maluku,”ingatnya.

Untuk itu, dia berharap, instansi terkait terus memantau harga barang, sehingga tidak melonjak naik.”Dinas Perindustrian MBD dan KKT harus pro aktif terus melakukan monitoring harga barang,”ingatnya.

Tak hanya itu, dia berharap, setelah kapal tol laut bongkar kontainer, ada muatan balik yang dimanfaatkan warga di MBD dan KKT untuk memasarkan hasil sumber daya alam untuk di pasarkan di pulau Jawa.”Kalau di Larat sudah angkut ikan beku ke Surabaya. Kita berharap warga di MBD dan KKT manfaatkan muatan balik dengan menjual hasil pertanian, hasil hutan dan hasil laut seperti Jambu Mete, Kopra, Rumput, perkebunan, dan hasil perikanan lainya. Nah kalau muatan balik mahal lapor ke kita, karena kontainer sudah disubsidi,”paparnya.

Ini dilakukan agar hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan tidak dipasarkan di sejumlah kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur.”Kalau jual hasil pertanian di Kalabahi, jual ke Surabaya pemerintah tahu hasil pertanian dari Kalabahi. Kita berharap warga pasarkan hasil dengan kapal tol laut langsung ke Jawa. Nah kalau ini dilakukan kita sampaikan aspirasi ke pemerintah pusat diperhatikan. Jangan sampai kita terus dikomplain,”pungkasnya.(DM-01)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *