Politik
Kawal Infrastruktur di Malra Raya, Rumra : Fokus Tekan Kemiskinan Ekstrim

DINAMIKAMALUKU.COM, AMBON-Sejumlah infrastruktur bakal dibangun di sejumlah wilayah di Maluku Tenggara Raya (Malra Raya) di tahun 2022 mendatang. Ini dilakukan agar membuka konektivitas untuk memperlancar produktivitas masyarakat untuk meningkatkan ekonominya.
Sebab, sejumlah wilayah di daerah itu seperti Maluku Tenggara, Aru, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, dan Maluku Barat Daya masuk kategori kemiskinan ekstrim.
Atas dasar itu, saat pembahasan APBD 2022, anggota DPRD Provinsi Maluku, Amir Rumra, sibuk memperjuangkan dan mengawal sejumlah infrastruktur untik dibangun di sejumlah daerah di Malra Raya.”Menjadi bagian dari Provinsi Maluku, Kota Tual, Kabupaten Maluku tenggara, dan Kabupaten Kepulauan Aru, masih membutuhkan perhatian lebih terutama bagi perwujudan konektivitas bagi masyarakat,”kata Rumra lewat interupsinya saat rapat paripurna pembahasan KUA dan PPAS RAPBD 2022, Jumat (3/12/2021).
Wakil Rakyat asal Dapil VI( Kota Tual, Malra dan Aru) yang juga ketua komisi I DPRD Maluku, mengemukakan sejumlah catatan penting untuk menjadi perhatian Pemrov Maluku sehingga dapat dilaksanakan.
Politisi PKS ini merinci, untuk pembangunan jembatan Dian Pulau- Tetoatt Kecamatan Hoat Sorbay Maluku Tenggara, telah diakomodir di APBD 2022 sebesar Rp9 miliar lebih.
Kemudian jembatan Banda Efruan II ungkapnya, sudah di anggarkan kurang lebih Rp1 miliar, juga ruas jalan Hollat Ohoiraut, yang merupakan jalan provinsi.
“Dan juga banjir bandang yang hampir terjadi tiap tahun pada Ohoi Banda suku 30, jelas Rumra.
Sementara untuk Kota Tual dan Kepulauan Aru, berhubungan dengan tallud penahan ombak serta pemenuhan air bersih di wilayah tersebut, sudah disampaikan catatan untuk menjadi perhatian Pemprov.
Lebih jauh, menurut Rumra, lima (5) wilayah dengan kategori kemiskinan ekstrem, Malra, MBD dan Kepulauan ARU, harus menjadi fokus perhatian khususnya untuk infrastruktur jalan, jembatan dan listrik di wilayah yang kategori kemiskinan ekstrem.
“Sementara untuk pengentasan kemiskinan sendiri, kami sampaikan dalam catatan harus terjadi pergeseran anggaran, sehingga yang belum di anggap penting di pending dahulu, tandas Rumra kandidat kuat anggota DPR RI.
Rumra berharap, mesti ada koordinasi dengan lima daerah tersebut, supaya bisa melakukan aksi cepat dalam rangka pengentasan kemiskinan ekstrem, sehingga apa yang menjadi tanggung jawab dan aspirasi masyarakat kami sudah kami sampaikan.
“Kemudian, semakin mudahnya konektivitas antar wilayah bagi masyarakat, akan berpengaruh pada penurunan biaya logistik, sehingga mampu menggerakkan roda perekonomian serta menekan angka kemiskinan.” pungkas Rumra.(DM-01)
