Parlemen
Kembali Gubernur Maluku Disoroti Soal Penyelesaian Bentrok Antar Warga


AMBON,DM.COM,-Sorotan terhadap Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, terkait penanganan bentrok antar warga yang kerab terjadi. Kali ini, orang nomor satu ini diapresiasi turun meredam konflik, namun terkesan tidak menyelesaikan akar persoalan, yakni tapal batas antar desa atau negeri.
Sebelumnya, Ketua Fraksi PKS DPRD Provinsi Maluku, Rostina, S.Sos, M.Si menyoroti, Gubernur, soal penyelesaian penanganan konflik dipermukaan, tanpa menyelesaikan akar persoalan, sehingga bentrok antar warga kerab terjadi.
Dia adalah, Alhidayat Wajo, SH, anggota Fraksi PDIP DPRD Provinsi Maluku. Menariknya, Wajo menyoroti penanganan konflik antar warga, ketika rapat paripurna DPRD Provinsi Maluku, yang dihadiri langsung oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku, Senin (14/4/2025).
“Kami apresiasi langkah pak Gubernur meredam bentrok antar warga. Tapi, tidak menyelesaikan akar persoalan terkait penanganan bentrok antar warga di Seram Utara beberapa waktu lalu,”,kata Wajo, ketika mengajukan interupsi.
Wakil rakyat dari Maluku Tengah ini, mengaku, akar persoalan adalah tapal batas. “Nah, ini yang harus diselesaikan. Tapal batas ini juga menjadi catatan juga selain tapal batas dari desa ke desa dan negeri adat di Maluku,”jelasnya.
Tak hanya itu, dia juga menyoroti soal di Desa Samasuru, Kecamatan Elpaputih, Kabupaten Maluku Tengah, warga setempat belum mendapat bantuan. Hal ini, Kata dia, putusan Mahakamah Agung dan Mahkamah Konstitusi, membuat bingung Pemda.”Mereka ke Malteng, Malteng menolak. Mereka ke SBB, SBB menolak karena status kependudukannya, tidak jelas menurut pemerintah, sehingga kami minta Pemprov melakukan rapat koordinasi menyelesailan permasalahan ini,”harapnya.
Sekedar diketahui, Bentrok antar warga kerab terjadi di sejumlah wilayah beberapa hari belakangan ini. Bentrok yang terjadi karena kesalahpahaman antar warga. Namun, kebanyakan terkait masalah batas antar desa.
Namun, aparat keamanan, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Maluku dan Kabupaten baru bergerak meredam dan mendamaikan warga ketika bentrok sudah terjadi. Akibatnya, ada warga meninggal dunia dan mengalami luka-luka serius.
Bentrok antar warga, yakni antara warga Tial dan Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Senin (31/3/2025). Bentrok antar pemuda terjadi di negeri Kufar dan Kilgau Watubau, Kecamatan Tutuktolu, Kabupaten Seram Bagian Timur, 1 April 2025. Terakhir bentrok antar warga juga terjadi di Rumahloat dan Sawai, Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah, Kamis (3/4/2025). (DM-04)
