Connect with us

Pendidikan

KKN-PPM UKIM di Tiga Kabupaten Secara Daring

Published

on

AMBON-Universitas Kristen Maluku (UKIM), menggelar Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Pada Masyarakat (KKN-PPM) angkatan XLIX ditiga kabupaten. KKN kali ini mahasiswa di tuntut melakukan edukasi pencegahan Covid-19 kepada masyarakat setempat.

Lokasi KKN-PPM mahasiswa UKIM, yakni di kabupaten Buru, Kota Tual, dan Maluku Tenggara. Menariknya, mahasiswa KKN UKIM di lapangan bersama masyarakat dan jemaat, sementara instruktur Instruktur KKN-PPM UKIM, Mutiara D. Utama, S.Sos, M.I. Kom, memandu dari kota Ambon, secara daring. Pelaksanaan KKN-PPM sejak 22 Juni hingga 31 Juli 2020, mahasiswa KKN-PPM terdiri dari mahasiswa Kesehatan dan Teologi.

Setelah melaksanakan kegiatan KKN–PPM selama 6 Minggu, 3 Agustus 2020, instruktur KKN-PPM Mutiara Utama, menarik mahasiswa di 3 kabupatendan kota. Mutiara, mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan seluruh elemen masyarakat yang sudah menerima mahasiswa KKN-PPM Angkatan XLIX dan juga berterima kasih kepada Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat UKIM dan Rektor UKIM, yang telah memberikan dukungan penuh.

Mutiara melanjutkan, kompetensi mahasiswa tidak hanya dibentuk melalui kegiatan belajar di kampus, tetapi juga di luar kampus, yaitu dilingkungan masyarakat. “Untuk mempraktekkan ilmu dan menerapkan hasil penelitian yang dilakukan oleh sivitas akademika, maka diperlukan media yang mendukung,”kata Mutiara, melalui rilis yang diterima Kabar Timur, Rabu (12/8).

Menurut dia, KKN-PPM merupakan sebuah media yang efektif dan edukatif. Mahasiswa diterjunkan di tengah-tengah masyarakat, baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan. “Mereka akan dapat menangkap dan menghayati denyut nadi kehidupan masyarakat dengan berbagai permasalahan yang ada, sehingga persoalan-persoalan, sumber-sumber daya yang telah dan belum dimiliki, dan solusi-solusi yang diperlukan sesuai dengan aspirasi,”paparnya.

Pada prinsipnya, jelas dia, KKN-PPM merupakan salah satu kegiatan pengabdian pada masyarakat yang dilakukan perguruan tinggi sebagai upaya menerapkan ilmu yang diperoleh, hasil hasil penelitian dibidang IPTEKS untuk meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat.” Pelaksanaan KKN- PPM merupakan kegiatan akademik perguruan tinggi, yang dimanifestasikan melalui Tri Dharma,”terangnya.

Alalagi, ingat dia, pengembangan KKN-PPM XLIX dilaksanakan dalam masa pandemi Covid-19 yang sedang mewabah di provinsi Maluku. “Ini menjadi tantangan tersendiri dalam melaksanakannya. Melalui KKN PPM edisi Covid-19 ini , KKN kali ini untuk pertama kalinya dilaksanakan secara daring, yaitu mahasiswa berada di tempat KKN sedangkan instruktur berada di Kota Ambon, pertemuan dan koordinasi evaluasi dilakukan secara daring,”paparnya.

Tujuan KKN PKM di Kabupaten Baru, Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara adalah mahasiswa bersama sama dengan seluruh elemen masyarakat yang ada di tempat KKN tersebut secara bersama sama memutus mata rantai penularan covid 19. “Mahasiswa di 3 kabupaten ini akan menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan mereka secara mandiri bersama masyarakat,”ujarnya.

Sementara itu, mitra KKN PPM UKIM, yakni dusun Kotbesy, desa Waelo kecamatan Waelatan, kabupaten Buru, kelurahan Ketsoblak, kecamatan Dullah Selatan, kota Tual, Gereja Bethania, Wab Ngufar, Klasis Pulau-Pulau Kei Kecil dan kota Tual, Ohoi Wab Ngifaf, kecamatan Hoat Sorbay, kabupaten Maluku Tenggara.

Sejumlah program KKN-PPM, yakni ibadah bersama dengan jemaat baik dalam ibadah kemitraan maupun ibadah kategorial yang dilakukan setiap hari Rabu, Kamis, Jumat dan Minggu selama masa KKN;

Mahasiswa KKN-PPM melakukan sosialisasi dan juga edukasi pencegahan dan memutuskan mata rantai penyebaran Covid 19 dengan mempraktekan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) terutama dalam melaksanakan program 3M, yaitu Mencuci Tangan, Memakai Masker dan Menjaga Jarak. Mahasiswa juga mempraktekan pembuatan handsanitizer, paktek pembuatan dan penyemprotan disinfektan di rumah dan kantor-kantor desa, pembagian produk edukasi bagi masyarakat, pembagian produk edukasi di Mesjid dan Gereja, pembagian masker bagi masyarakat,,pembagian tempat sampah di kantor desa dan tempat umum, pembagian tempat mencuci tanggan di kantor desa dan tempat umum.

Mahasiswa KKN-PPM juga membantu penataan keuangan Ohoi Wab Ngufar, penataan administrasi Gereja Bethania, pelayanan ibadah, membantu masyarakat dalam setiap kegiatan di desa dan jemaat.

Salah satu masyarakat Wab Ngufar, Yeri Rahakratat, mengatakan seluruh program KKN mahasiswa UKIM yang dilaksanakan di Ohoi Wab Ngufar sangat bermanfaat, terutama dalam pengetahuan tentang Covid-19 dan cara mencegah penyebaran Covid-19 di Ohoi Wab Ngufar.

Selain pengetahuan yang bertambah, menurut Eni Ethuan, mahasiswa KKN juga membantu pelayanan di jemaat di Gereja Bethania, Kepala Dusun Kotbesy,Agus Wael memberikan pujian kepada mahasiswa KKN UKIM yang sudah banyak membantu masyarakat dalam melakukan edukasi dan praktek perilaku hidup bersih dan sehat.” Bapak Agus yakin dengan produk edukasi yang diberikan maka pencegahan covid 19 di dusun Kotbesy dapat dilakukan,”kata Eni.

Sementara itu, Lurah Ketsoblak Andreas Rafra, memberikan apresiasi yang tinggi kepada mahasiswa KKN di kelurahan Kotbesy, karena sudah membantu pemerintah dalam melakukan edukasi pencegahan penyebaran covid 19 kepada masyarakat dikelurahan tersebut. “Selain produk edukasi, Pak Lurah juga mengucapkan terima kasih atas sumbangan berupa masker, tempat cuci tangan dan tempat sampah bagi kantor lurah dan tempat umum,”Mutiara menambahkan.

Pendapat yang sama juga disampaikan oleh Pejabat Ohoi Wab Ngufar, program mahasiswa KKN di Ohoi Wab sangat membantu. Bahkan edukasi dan sumbagan produk edukasi pencegahan penyebaran covid 19 juga diberikan ke tempat ibadah seperti Masjid dan Gereja.
“Kesimpulan pelaksanaan 13 Program KKN PKM Angkatan XLIX yang dilaksanakan Mahasiswa UKIM selama 6 minggu lebih bermanfaat dan berdampak bagi masyarakat, karena setiap mahasiswa melakukan edukasi dan juga mempraktekan PHBS di setiap rumah penduduk sehingga masyarakat langsung memperoleh pengetahuan dan praktek pencegahan penyebaran covid 19, melalui Program 3M yaitu Memakai Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak,” pungkas Mutiara.(DM-01)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *