Ragam
Lagi, BMW Dampingi Menteri ESDM Buka Global Hydrogen Summit

AMBON,DM.COM,-Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Negosiasi, Diplomasi, Kerjasama Mineral dan Batu Bara, Dr Michael Wattimena, SE, M.M, kembali mendampingi Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, membuka kegiatan bertaraf internasional.
Sebelumnya, Wattimena akrab disapa BMW (Bung Michael Wattimena) mendampingi Menteri ESDM di Kota Ambon, mengecek kesiapan PT PLN Persero Maluku dan Maluku Utara serta PT Pertamina Ambon memasok listrik dan bahan bakar minyak bagi warga Maluku, 5 April 2025 lalu.


Kali ini, mantan Wakil Ketua Komisi V dan IV DPR RI yang diberi tugas memberikan saran, masukan dan pertimbangan di bidang Negosiasi, Diplomasi, Kerjasama Mineral dan Batu Bara serta tugas-tugas lain mendampingi Menteri ESDM membuka acara Global Hydrogen Summit perdana di Indonesia, yang menandai dukungan pemerintah ihwal pemanfaatan hidrogen dalam industri strategis nasional.
“Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, saya membuka secara resmi acara Global Hydrogen Summit 2025 pada Selasa, 15 April 2025,” ucap Bahlil dalam acara pembukaan Global Hydrogen Ecosystem Summit & Exhibition 2025 di Jakarta.
Tampak Ketua DPP Demokrat dan mantan Calon Wakil Gubernur Maluku itu, terlihat mendampingi Bahlil yang juga Ketua Umum DPP Golkar membuka kegiatan tersebut. Ketika mendampingi Menteri ESDM di Kota Ambon beberapa waktu lalu, BMW mengaku.”Jadi Kunker tidak hanya berhenti di Maluku, tapi kedepan sebagai tenaga ahli Menteri ESDM, kami terus akan mendampingi beliau di berbagai Kunker dan kegiatan Kementerian ESDM di tanah air,”terang BMW.
Bahlil pada kesempatan itu menyampaikan bahwa pengembangan hidrogen selaras dengan visi Presiden Prabowo Subianto, khususnya terkait kedaulatan dan swasembada energi.
Adapun pengembangan hidrogen dapat ditempuh melalui program hilirisasi yang kini diusung oleh pemerintah.“Bahan-bahan hidrogen ini kita punya tiga, batu bara, gas dan air,” kata dia.
Bahlil menyoroti posisi Indonesia sebagai pemilik cadangan batu bara terbesar keenam di dunia. Selain itu, Indonesia juga memiliki cadangan gas yang cukup besar.
Dalam sepuluh tahun ke depan, kata dia, produksi gas Indonesia akan naik dua kali lipat apabila dibandingkan dengan saat ini.“Saya akan mendorong untuk sumur-sumur gas baru akan lebih diprioritaskan kepada market dalam negeri dan hilirisasi, termasuk hidrogen,” ucapnya.
Selain itu, lanjut dia, Indonesia sebagai negara kepulauan juga memiliki sumber air yang cukup untuk mengembangkan hidrogen,
Bahlil menyampaikan bahwa pemanfaatan hidrogen dapat turut mendukung industri strategis nasional, salah satunya di sektor transportasi.
Akan tetapi, yang menjadi tantangan ke depannya adalah bagaimana industri mobil hidrogen dapat bersaing dengan mobil listrik.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Eniya Listiani Dewi menyampaikan bahwa Global Hydrogen Ecosystem Summit & Exhibition 2025 akan digelar selama tiga hari dengan jumlah peserta lebih dari 2.500 orang.
Sebanyak 10 negara terlibat dalam pameran tersebut, dengan peserta pameran tercatat lebih dari 23 pemamer.
Dalam pelaksanaan Global Hydrogen Ecosystem Summit & Exhibition 2025, pengunjung dapat mencoba berbagai kendaraan hidrogen, seperti mobil, golf car, forklift, motor hingga drone.
“Kami berharap dalam 3 hari ke depan bisa mendapatkan pengunjung lebih dari 10 ribu,” kata Eniya.(DM-04)
