Lantik Masika ICMI, Marasabessy : Harus Berkontribusi Bangun Daerah

DINAMIKAMALUKU. COM, AMBON-Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orwil Maluku, DR Muhamat Marasabessy, ST.M. Tech berharap, Masika ICMI dapat memainkan perannya ikut berkontribusi bangun daerah Ini.

”Saya sebagai Ketua ICMI Orwil Maluku, mengucapkan selamat dan sukses atas pelantikan pengurus daerah Masika ICMI Maĺuku. Ini akan menjadi sejarah baru buat keberadaan Masika ICMI di Provinsi Maluku,”kata Marasabessy, dalam sambutannya usai melantik Masika ICMI Maĺuku di Kantor Walikota Ambon, Rabu (19/1/2022).

Kadis PUPR Provinsi Maluku ini berharap, Masika ICMI Maĺuku, ikut berkontribusi bangun daerah Ini.”Harapan saya adik-adik Masika ICMI Maĺuku, bisa mampu mengambil dan memainkan peran untuk membantu serta mendorong kemajuan pembangunan ekonomi di Maluku, dalam situasi pandemi yang masih terus menjadi momok bagi perekonomian bangsa yang dampaknya bisa kita rasakan sampai sekarang ini,”jelasnya.

Mantan Kepala Balai Wilayah Sungai Maluku ini katakan, sebagai pemuda tidak pernah tidur dalam melihat persoalan bangsa dan negara terutama Provinsi Maluku.”Harus mampu membedah dan mencari solusi terkait permasalahan umat serta isu-isu yang strategis yang dihadapi di negeri ini. Dengan berbekal ilmu pengetahuab dab profesionalitas, Masika harus mampu berbicara lebih banyak. Jangan berpangku tangan, ciptakan program-program kerja yang inovatif di berbagai bidang,”harapnya.

Utamanya, harap Koordinator Balai-balai Kementerian PUPR di Maluku ini, bidang ekonomi, sosial, dan politik guna mendorong kebangkitan umat di Maluku.”Jangan lupa selalu bangun kerjasama, koordinasi dan komunikasi yang baik dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN maupun pihak suasta dan pihak lain merupakan mitra terbaik dalam berkolaborasi, berkomunikasi, koordinasi untuk mensejahterakan masyarakat dan mengatasi kemiskinan di Maluku,”paparnya.

Apalagi, ingat dia, di pundak pemuda terdapat tanggungjawab besar untuk negeri ini.”Bangunlah silaturahmi, jalin persaudaraan antar umat beragama di Maluku. Dengan menjunjung budaya dan adat istiadat di Maluku sebagai kearifan lokal orang basudara di Maluku. Potong di kuku rasa di daging.
Sagu salempang di patah dua,”pungkasnya.(DM-01)