Connect with us

Parlemen

Listrik Padam di Letti, Komisi II : Pekan Depan PLN di Panggil

Published

on

AMBON, DM.COM,-Pemadaman bergilir listrik akibat mesin Perusahaan Listrik Negara (PLN) Ranting Serwaru, Kecamatan Letti, Kabupaten Maluku Barat Daya, yang mengalami kerusakan kembali disikapi DPRD Provinsi Maluku. Kali ini, Ketua Komisi II DPRD Maluku, Johan Lewerissa angkat bicara.

Politisi senior Partai Gerindra ini mengaku, Komisi yang bermitra dengan PLN akan menggagendakan memanggil BUMN pekan depan.”Kita sudah agendakan memanggil PLN Wilayah Maluku untuk menjelaskan kenapa Listrik di daerah itu sering padam. Harus ada solusi agar Listrik tidak lagi padam,”ingat Lewerissa, kepada DINAMIKAMALUKU.COM, Kamis (3/11/2022).

Apalagi, ingat Wakil rakyat dari daerah pemilihan Kota Ambon itu, warga setempat sering mengeluh Listrik padam. Padahal, ingat dia, warga yang berbatasan langsung dengan negara tetangga mesti diperhatikan. “Kita akan kawal terus agar warga disana tidak lagi mengalami pemadaman,”tegasnya.

Sebelumnya, anggota DPRD Provinsi Maluku, Anos Yeremias mengaku, telah menghubungi Kepala PLN Saumlaki dan Tiakur, terkait listrik di Padam di Kecamatan Pulau Letti, Kabupaten Maluku Tengah.

“Ketika saya baca berita listrik padam di Letti, saya langsung menghubungi Kepala PLN Saumlaki dan Tiakur. Mereka mengaku, listrik dilakukan pemadaman bergilir karena mesin listrik mengalami kerusakan,”kata Yeremias, kepada DINAMIKAMALUKU.COM, Kamis (3/11/2022).

Namun, Wakil rakyat dari daerah pemilihan MBD dan KKT mengatakan, sesuai pengakuan pimpinan PLN, alat mesin yang rusak akan dikirim ke Letti.”Jadi besok itu kapal dari Saumlaki, bawa alatnya ke Letti. Jadi masyarakat diminta bersabar,”ingatnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, mesin milik Perusahaan Listrik Negara (PLN) Serwaru, Kecamatan Letti, Kabupaten Maluku Barat Daya, awalnya tidak “rewel” meski mesin bekas. Namun, berjalannya waktu, mesin itu mengalami masalah.

Akibatnya, listrik sering dilakukan pemadaman bergilir. Desa Pulau Letti bagian timur dilakukan pemadaman bergilir dimalam hari. Sementara desa-desa di Letti Barat kebagian menyala di malam hati. “Jadi pemadaman dilakukan secara bergilir,”kata salah satu warga Letti, Jemi ketika menghubungi DINAMIKAMALUKU.COM, Kamis (3/11/2022).

Ironisnya, Rabu (2/11/2022) malam, ketika listrik padam, salah satu pasien gawat dirawat dalam kegelapan. “Ini sangat berbahaya. Kalau perawatan dalam kegelapan bisa terjadi mal praktek (kesalahan medis). Kita ini belum merdeka. Selama ini kita tidak diperhatikan soal listrik,”kesalnya.

Padahal, ingat dia, kunjungan Presiden Joko Widodo ke Tiakur Kabupaten Maluku Barat Daya, instruksi perhatikan wilayah perbatasan.”Tapi seolah-olah PLN melawan instruksi Presiden. Kita minta kepala PLN Serwaru diganti,”,kesalnya.

Untuk itu, dia berharap, Komisi II DPRD Provinsi Maluku, segera memanggil PLN Wilayah Maluku, agar mencari solusi agar mesin PLN Serwaru yang sudah tua agar diganti dengan mesin baru agar listrik normal.”Selama ini aktivitas kami terganggu. Kami ini sudah susah. Makanya kami minta perhatian Ketua Komisi II Pak Johan Lewerissa yang terhormat memperhatikan kami di wilayah perbatasan,”harapnya.

Terpisah, Kades Tutukey, Kecamatan Letti, Semi Pera meminta
Kepala PLN Serwaru menjelaskanalasan listrik di kota Serwaru dan desa Tutukey padam sedangkan di desa lainnya menyala??? “Apakah saudara takut dengan desa lain sedangkan kami tidak???? Kalau begini caranya saya pastikan saya sendiri yang turun tangan…… tidak perduli siapa kau,”tegas Pera lewat captio di laman facebooknya, Kamis (3/11/2022).(DM-01)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *