Ragam
Listrik Padam, Warga di Pulau Letti belum Merdeka
AMBON-dinamikamaluku.com, Usia bangsa Indonesia, Senin (17/8) memasuki 75 tahun, setelah merdeka 17 Agustus 1945 lalu. Namun, ditengah masyarakat menikmati hasil pembangunan, justeru warga Pulau Letti, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), belum merdeka karena belum menikmati pasokan listrik secara baik sejak puluhan tahun.
Pasalnya, Perusahaan Listrik Negara (PLN) di daerah itu, selama ini tidak becus melayani warga setempat. Pihak PLN, setempat selalu berdalih kalau mesin PLN tidak mampu melayani warga setempat ,sehingga sering mengalami kerusakan.Kendati listrik menyala, hanya beberapa hari. Selanjutnya, pemadaman secara bergilir, bahkan listrik padam total hingga berhari-hari.
Belum diketahui, persoalan krisis listrik di Pulau Letti, telah disikapi PLN Cabang Tiakur, atau sudah dilaporkan ke pimpinan wilayah PLN Maluku.
Sebab, pemadaman listrik secara bergilir, selain mengganggu aktivitas belajar para siswa di daerah itu, juga mematikan pengusaha kecil dan menengah di daerah yang berbatasan langsung dengan nagara Timor Leste dan negara Australia itu, karena tidak beroperasi.
Apakah, krisis listrik diketahui anggota DPRD MBD asal pulau itu, salah satu komponen pemuda Letti, Meki Posilewan, mengatakan para wakil rakyat sudah mengetahui sejak lama. Bahkan, kata dia, masyarakat setempat ingin bertemu para wakil rakyat yang diwakilinya di dewan untuk menyampaikan aspirasi terkait krisis listrik, namun sulit ditemui.”Kami mau ketemu mereka tapi sulit ditemui,”kata Meki, ketika menghubungi dinamikamaluku.com, Minggu (16/8).
Padahal, ingat dia, ketua komisi C DPRD MBD, Frets Pera, wakil ketua komisi C, Roi Mesdila, dan anggota komisi C, Jefri Makuku, dari pulau Letti. “Komisi C pernah bersama PLN melihat langsung kondisi mesin PLN Serwaru. Namun, sampai saat ini listrik tetap padam. Masak, pimpinan dan anggota komisi C dari Pulau Letti, tapi tidak ada realisasi,”kesalnya.
Mantan pengurus mahasiswa Letti Ambon ini berharap, para wakil rakyat memaksimalkan tugas dan fungsinya agar menjawab persoalan krisis listrik di Pulau Letti.”Bapak wakil rakyat di DPRD MBD, bagaimana dengan fungsi kontrol anda. Anda di percayakan oleh masyarakat untuk membawa aspirasi masyarakat, tetapi anda tidak efektif. Anda membiarkan masyarakat untuk tetap hidup kegelapan secara terus menerus. Anda jangan diam masyarakatmu lagi menjerit dengan kinerja PLN Ranting Serwaru, yang tidak efektif.
Jangan diam saja,”ingatnya.
Dia mengatakan, situasi dan kondisi yang terjadi di PLN Ranting Serwaru di Pulau Letti, selaku anak cabang dari PLN Cabang Tual, sangat mengecewakan.” Pemadaman lampu secara bergilir sudah lama. Sampai kapan listrik bisa normal.
Kami selaku konsumen setiap bulan bayar tagihan listrik. Bagaimana dengan kewajiban anda?. Apakah tetap mempertahankan kinerja anda seperti ini,”tanya dia.
Menurut dia, alasan klasik dari pihak PLN kalau mesin induk sering rusak. Mestinya, harap dia, PLN berusaha agar segera memperbaiki atau menggantikan dengan mesin baru.”
Masyarakat sangat resah dengan kondisi seperti ini,”kesalnya.
Petugas PLN setempat biasanya berdalih kalau dalam waktu dekat lampu tidak padam atau tidak lagi pemadaman bergilir.”Setiap mereka mencatat meteran listrik, kami sering tanya kepada petugas. Tapi, janji tinggal janji. Listrik padam terus,”teramgnya.
Akibat listrik sering padam, warga setempat dengan susah payah membeli Minyak Tanah, untuk menerangi rumahnya di waktu malam.”Selain bayar rekening tiap bulan, warga susah payah membeli Minyak Tanah. Apalagi, ibu-ibu janda, tambah susah,”pungkasnya.(DM-01)