Connect with us

Ragam

Lobi Anggaran, Fachri-Vitho Mulai Bergerilya di Jakarta

Published

on

BULA,DM.COM,-Bupati dan wakil bupati Seram Bagian Timur, Fachri Husni Alkatiri dan Muhammad Miftah Thoha R Wattimena mulai bergerilya mendatangi satu persatu Kementrian dan lembaga negara di Jakarta untuk melobi anggaran pusat sesuai komitmen yang disampaikan pada kegiatan Halal bihalal pemkab beberapa waktu.

Setibanya di ibukota negara pada Senin, (21/4/2025) kemarin, bupati dan wakil bupati dengan akronim Fachri-Vitho ini langsung tancap gas mengunjungi Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri).

Di kementerian pimpinan Tito Karnavian itu, bupati Fachri bersama penjabat sekda, Ahmad Qodri Amahaoru dan sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) bertemu Direktur Jendral Bina Keuangan Daerah, Dr. Drs. Agus Fatoni.

Dalam pertemuan tersebut, Agus Fatoni didampingi sejumlah staf ahli bina keuangan daerah Kemendagri. Bupati Fachri kemudian menyampaikan sejumlah persoalan yang dihadapi Pemkab SBT.

Selanjutnya, di hari kedua pada Selasa, (22/4/2025) rombongan ini juga kembali bertemu Penasihat Khusus Presiden Republik Indonesia bidang pertahanan nasional, Dudung Abdurahman.

Bertemu jenderal Dudung, bupati SBT dan rombongan bicara banyak hal tentang kepentingan kabupaten berjuluk Ita Wotu Nusa itu.

Sebelumnya diberitakan,
Bupati Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Fachri Husni Alkatiri berkeinginan untuk mendatangkan bantuan anggaran yang banyak dari Pemerintah Pusat (Pempus) ke daerah.

Dia mengagendakan akan mengunjungi sejumlah kementerian di Jakarta dengan memboyong sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

“Akan ada banyak kementerian yang ingin saya kunjungi,” ucap Fachri dalam sambutannya pada kegiatan Halal Bihalal Pemerintah Daerah (Pemda) SBT yang digelar di halaman kantor bupati, pada Rabu (9/4/2025).

Politisi PKS ini mengatakan, anggaran yang digelontorkan di kementerian dan lembaga cukup banyak jika tidak ada inisiatif untuk melobi maka akan dijemput oleh daerah-daerah lain.

“Uang-uang di pusat ini kalau tidak kita jemput maka itu akan dijemput oleh orang lain. Kita tidak bisa tunggu di sini lalu uang datang, ini uang harus kita jemput,”ungkap dia. (DM-05)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *