Connect with us

Ragam

Marasabessy: ICMI harus Buat Terobosan Bangun Bangsa

Published

on

DINAMIKAMALUKU. COM, AMBON-Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orwil Maluku, Dr Muhamat Marasabessy, ST, M. Tech menegaskan, peningkatan sumber daya manusia sangat penting agar melakukan terobosan bersama pemerintah bangun bangsa di berbagai sektor khususnya di bidang pendidikan dan kebudayaan.

“ICMI dengan pengalamannya dalam mengawal dan mendukung pembangunan selama ini, perlu kita jadikan reverensi serta tolak ukur untuk membenahi peran strategis ICMI dalam mengisi pembangunan di berbagai Bidang, terutama Bidang pendidikan dan Kebudayaan .Selama berdirinya ICMI sampai sekarang sudah banyak berperan,”kata Marasabessy, ketika menjadi pemateri dalam Serial Kajian ICMI Untuk Indonesia, dengan thema ‘ Menegaskan Peran ICMI Untuk Pembangunan Pendidikan dan Kebudayaan Bangsa yang Berkelanjutan”. Selain Marasabessy pemateri via Zoom yang digelar Selasa (30/11/2021) yakni Prof Dr Arif Satria, Msi Ketua ICMI Orwilsus Bogor, Prof Dr. Ir Yusuf S Barusman MBA Ketua ICMI Orwil Lampung. Sementara penanggap, yakni Prof Dr  Suradi  Wijaya S, MS dan Prof Dr Lili Romli, Msi. Sedangkan moderator, Dr Sofyan Sjaf, Msi. Selain itu via Zoom di ikuti Ketua Umum BPP ICMI Prof Dr Jimly Asshiddiqie, SH. MH, Sekjen BPP ICMI, para pengurus BPL ICMI, Ketua BPD ICMI Orwil  dan pengurus ICMI Orwil.


 
Kadis PUPR Maluku ini mengatakan, penting dalam pembangunan di berbagai bidang di indonesia. Untuk it, harap dia,  perlu  menggali dan mengkaji Sumber daya manusia di dalam tubuh ICMI sendiri , dengan mengidentifikasi tiap tiap pengurus ICMI di pusat maupun daerah ,berdasarkan Profesi keahlian serta pakar  pengetahuan dibidang masing masing

DR MUHAMAT MARASABESSY, ST, M. TECH

” Dengan ini kita bisa mengetahui kemampuan sumber daya manusia yang berada dalam tubuh ICMI .agar kedepan peran peran icmi untuk mengawal pembangunan yang berkelanjutan sudah berdasarkan keahlian dan pengetahuan masing masing tubuh pengurus ICMI ,”ingatnya.

Tujuanya, harap koordinator balai-balai Kementerian PUPR di Maluku ini agar menjadi dasar ICMI berorganisasi ,untuk mencapai tujuan dan misi organisasi. ” Ini agar kita perlu mengenal satu sama lainnya. Agar kita dapat berkolaborasi ,berkomunikasi dalam bekerjasama yang baik sesuai keahlian dan pengetahuan.Dan ini akan Menjadi kekuatan besar di dalam tubuh ICMI,”imbuh Marasabessy.

Dengan begitu, kedepan ICMI  akan solid dan siap untuk memainkan peran dalam mengisi pembangunan di indonesia. “Untuk dapat berperan serta ICMI Harus mampu membuat suatu terobosan yang besar, dengan melahirkan program program yang inovatif dalam menjawab tantangan zaman yang makin kompleks .terutama dalam bidang pendidikan dan kebudayaan,”jelasnya.

Apalagi, ingat mantan Kepala Balai Wilayah Sungai Maluku itu, ICMI dengan latar belakang Intelektual Muslim dengan tingkat pendidikan yang tinggi dan profesional di berbagai keilmuan menjadikan potensi bagi pengembangan organisasi kedepan serta menciptakan nilai bergaining untuk kemajuan ICMI.

“Pembangunan pendidikan dan kebudayaan merupakan pilar penentu untuk kemajuan suatu negeri di dunia untuk menciptakan suatu peradaban. Hilangnya suatu kebudayaan di satu negeri maka hilangnya wajah dan nilai nilai kearifan lokal yang ditanamkan oleh para leluhur,”tandasnya.

Untuk itu, harap mantan pejabat di Kementerian PUPR itu, ICMI harus berada di Garda terdepan untuk melihat persolan ini. Karenanya, untuk menegaskan peran ICMI dalam pembangunan pendidikan dan kebudayaan perlu ditingkatkan dan dimaksimalkan sumber daya manusia yang potensial ditubuh ICMI dengan membuat terobosan pada program kegiayan sebahai berikut.

  Pertama,  ICMI mampu menyiapkan tenaga ahli dan tenaga pengajar dibidang pendidikan dan kebudayaan yang berjenjang dari tingkat dasar sampai tingkat tinggi.

Kedua, bekerjasama dengan pemerintah dalam hal  ini kementerian dan lembaga-lembaga terkait.

Ketiga, mendirikan sarana dan prasarana pendidikan di pusat maupun daerah.

Keempat, membuat kajian dan penelitian serta karya ilmiah secara berkesinambungan dalam bidang pendidikan dan kebudayaandenfan menulis buku atau melakukan seminar secara berkelanjutan.

Kelima,  ICMI  sebagai benteng juga filter arus masuk budaya-budaya dari luar agat tidak mempengaruhi dan menghilangkan budaya terutama aklak dari pemuda pemudi muslim di Indonesia.

Keenam, lebih memperkuat budaya silaturahmi antar sesama umat beragama agar terhindar dari perpecahan dan paham radikalisme
 
Ketujuh, lebih memperkuat budaya silaturahmi antar sesama umat beragama agar terhindar dari perpecahan dan paham radikalisme.

Kedelapan, membuka ruang kerjasama bilateral dengan dunia internasional dalam bidang pendidikan dan kebudayaan dalam hal ini studi banding atau memberikan beasiswa untik kuliah keluar negeri dan kerjasama antar lembaga.

Menurut Pak Matt sapaan akrab Marasabessy, pendidikan merupakan medium transformasi nilai-nilai budaya, penguatan ikatan-ikatan sosial antarwarga masyarakat, dan pengembangan ilmu pengetahuan untuk mengukuhkan peradaban umat manusia.”Dimulai dari pembahasan tentang suatu pernyataan hipotetis bahwa berbagai persoalan di masyarakat seperti pengangguran, tidak dapat dilepaskan dari keberadaan sistem pendidikan yang tidak “pas” dengan budaya Indonesia. Untuk menemukan pendidikan yang berakar budaya bangsa perlu dilaksanakan penajaman penelitian pendidikan,’paparnya.

Namun dalam mencari pendidikan yang berakar pada budaya bangsa tidak  berarti bahwa pendidikan harus bersifatekslusif. Hal ini bertentangan dengan realitas globalisasi. “Oleh karena itu, pencarian pendidikan yang berakar pada budaya bangsa harus pula memahami karekteristik pendidikan modern, bisa dileburkan pendidikan modern kedalam kearifan budaya lokal,”tegasnya.

Begitu juga dalam melestarikan khazanah budaya Indonesia yang kaya diperlukan kontribusi intelektial Muslim yang berpendidikan dan berkualitas untuk menjaga keberlangsungan budaya tersebut. 

“Pendidikan yang terbentuk bisa kita namakan pendidikan yang berlandaskan budaya atau pendidikan yang responsif terhadap kebudayaan. Akan tetapi di sisi lain model pendidikan kontemporer harus tetap diadopsi untuk menjamin kompetisi pendidikan. Sehingga pendidikan yang terbentuk yaitu kolaborasi antara kebudayaan dan modernisasi sistem pendidikan,”ulasnya.

Semua ini hadap dia,  menjadi tugas dan peran penting ICMI untuk membangun pendidokan dan kebudayaan  yang berkelanjutan dan berkarakter.”Itu berarti  budayawan-budayawan ICMI  memiliki tanggung jawab moral untuk senantiasa membangun ,menjaga ,melestarikan dan melindungi keaslian tatanan kebudayaan yang berkelanjutan   agar tidak rusak tatanan kebudayaan yang menjadi variabel utama penunjang pariwisata sebagai salah satu potensi sumber manusia di Indonesia,”terangnya.

 Dia berharap, CMI dapat bersama-sama dengan pemerintah terus menyampaikan pesan-pesan positif dalam berbagai kesempatan dan di masa yang akan datang.

 “Dalam pengembangan pendidikan dan kebudayaan tang dapat turut berperan dalam upaya peningkatakan kapasitas ekonomi umat. “ICMI jangan berpangku tangan terus mengawal dan menjaga keberlangsungan di dalam bernegara ,dgn terus memberi kinerja kinerja dan  sumbangsih pemikiran positif dan modern  untuk umat islam ,bangsa  dan Negara,”pungkasnya.(DM-01)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *