Connect with us

Politik

Mencermati Motivasi Bakal Calon Walikota dan Wakil Walikota Bangun Kota Ambon

Published

on

Oleh :
H.M. Saleh Wattiheluw
( Pemerhati Pembangunan)

PROSES menuju perhelatan pesta demokrasi pemilu kepala daerah Kota Ambon semakin menarik untuk dicermati, karena tidak lama lagi akan berlangsung proses pendapataran di KPUD Kota Ambon pada bulan Agustus 2024 mendatang.

Tercatat dibursa bakal calon Walikota dan bakal calon Wakil Walikota Ambon, sangat ramai. Sejumlah nama hadir dengan berbagai latar belakang serta harapan untuk merubah wajah kota Ambon. Secara umum ada aktivis, birokrat, politisi, jika disebutkan nama secara acak bakal calon walikota antara lain ; Jantje Wewnno, Bodewin Wattimena, Agus Ririmase, A.G Latuheru, Tady Salampessy, dan Ikhsan Tualeka.

Sedangkan untuk bakal calon Wakil Walikota antata lain; Abdul Manan Latuconsina, Bakri Assatri, Elly Toisuta, Saidna Bin Azhar, Rustam Latupono, Barkah Patimahu, Ikhsan Tualeka, Mus Mualim, Sait Patta, Asmin Matdoan, Darul Kutni Tuhepaly, Diana Padang, Fidyah Afifudin, dan Nuraini Lapia.

Nama-nama bakal calon Walikota dan Wakil Walikota yang disebutkan diatas dari sisi kapasitas dan rekam jejak tidak perlu diragukan lagi, mereka adalah putra dan putri terbaik. Selaku warga kota tentunya pada saatnya akan memberikan suara kepada pasangan yang dikehendaki dan dianggap mampu merubah wajah Kota Ambon, agar lebih baik kedepan.

Tahapan proses pendaftaran dan pengembalian formoir di parpol sedang berlangsung untuk mendapat rekomendasi dukungan parpol. Siapapun diantara meraka yang mendapat rekomendasi dari parpol dan berpasangan itulah colon pemimpin Kota Ambon yang akan berkonstestasi dan dipilih oleh warga kota pada bulan November 2024 memdatang.

Pasangan siapapun yang terpilih diharapkan mampu menjawab dan mengurai problematika yang dihadapi warga kota Ambon 10 tahun terakhir ini. Sebut saja masalah kependudukan dan admistrasi, masalah ketersedian sarana prasaran kesehatan dan sarana prasaran pendidikan, masalah sampah dan kebersihan, masalah kemacetan lalu lintas

Kuncinya terletak pada kemampuan pasangan terpilih untuk bekerjasama, berkolaborasi dengan pemangku kepentingan kota Ambon serta lembaga-lembaga keagamaan, ormas-ormas pemuda dan LSM pada level kota.

Selaku warga kota tentunya kita mengharapkan Kota Ambon lebih baik dan maju dengan ukuran yang rasional, yaitu pemerintahan kota bebas korupsi, kolusi, menolak disclaimer, pengelolaan dan alokasi APBD harus memperhatikan prinsip efisien, efektif serta keadilan, sehingga mampu menciptakan multiplayer efek sosial ekonomi untuk warga kota dan hindari pencitraan berlebihan.(**)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *