Ragam
MTQ di KKT, Kepala Daerah : Kami Bangga, Ukir Sejarah, dan Unik
DINAMIKAMALUKU.COM, SAUMLAKI-Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke XXIX Tingkat Provinsi Maluku Tahun 2022 di Kota Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, terus diapresiasi sejumlah pihak. Kali ini sejumlah kepala daerah di Kabupaten dan kota ikut angkat bicara mengapresiasi pelaksanaan MTQ didaerah yang bertajuk “Duan Lolat.”
Pasalnya, pelaksanaan MTQ kali ini digelar didaerah dengan populasi penduduk Muslim hanya 4 persen dari jumlah penduduk didaerah itu.
Sebelumnya apresiasi yang sama dari Ketua Umum Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Provinsi Maluku, DR Muhamat
Marasabessy, ST, SP
M. Tech, anggota DPR RI, Mercy Barends dan sejumlah kalangan lainya terkait pelaksanaan MTQ di KKT.
Mereka adalah Walikota Tual, Adam Rahayaan dan Bupati Seram Bagian Barat, Timotius Akerina. ”Jadi memang kami sangat bangga dijemput meriah. Ini ukir sejarah. Memang pelaksanaan MTQ di KKT sangat unik,”kata Rahayaan dan Akerina, secara terpisah.
Rahayaan dan Akerina bersama sejumlah kepala daerah datang langsung dari daerahnya, selain menghadiri pembukaan MTQ, mereka juga mensuport Qoriah dan Ori dari daerahnya yang mengikuti sejumlah mata lomba. “Saya menyampaikan apresiasi dan bangga kepada Bupati Sekda KKT dan jajaranya yang menggelar MTQ yang begitu meriah dan luar biasa,”kata Rahayaan
Apalagi, ingat dia, momentum kegiatan keagamaan Muslim itu baru pernah digelar di KKT sejak daerah itu menjadi otonom baru.”Gelaran MTQ ini baru pertama kali sejak daerah ini menjadi otonom baru. Apalagi, digelar didaerah penduduk Muslim yang hanya 4 persen,”terangnya.
Dia juga mengaku, bangga ketika dirinya bersama kontingen Tual dan Malra tiba di Pelabuhan Saumlaki dengan KM Feri dari Kota Tual, disambut hangat.”Kami juga bangga dijemput sangat meriah. Bahkan, kami dari Pelabuhan jalan kaki sampai di depan Mesjid. Kami juga didampingi paguyuban Kei di KKT jakan kaki hingga ke sekretariat MTQ,”tuturnya.
Akerina melanjutkan, kegiatan
MTQ ke XXIX di KKT sangat unik. Kenapa unik, terang dia, penyelenggaraan MTQ di mayoritas penduduknya bergama Kristen Katolik dan Protestan. “Masyarakat yang beragama Islam hanya 4 persen. Masyarakat KKT itu memiliki rasa toleransi antar umat beragama sangat tinggi. Pembukaan MTQ luar biasa. Toleransi yang tinggi, sehingga pelaksanaan berjalan dengan baik. Dan ini luar biasa sangat spektakuler,”sebutnya.
Untuk itu, dia berharap, perlombaan sejumlah mata lomba dapat menghasilkan Ooriah dan Qri untuk mewakili Maluku di tingkat nasional dan internasional.
Sementara Ketua Hakim Cabang Kaligrafi, DR Arman Manarfa, ikut merasakan antusiasme mesyarakat setempat mendukung dan menonton mata lomba yang dihelar di SMA10 Saumlaki.”Perlombaan yang digelar selama dua hari ini antusiasme mastarakat sangat tinggi dan luar biasa. Ini contoh yang baik bagi pelaksanaan MTQ pada waktu-waktu mendatang didaerah lain. Kita tahu bersama KKT penduduk Muslim hanya 4 persen, tapi dukungan luar biasa yang kita rasakan di KKT,”pungkasnya.(DM-01)