Politik
Mus Mualim Hampir Pasti Ditunjuk Nakhodai DPD Hanura Maluku
DINAMIKAMALUKU. COM, AMBON-DPP Partai Hati Nurani Rakyat atau Hanura, saat ini tengah membahas siapa yang bakal ditunjuk menkabat Ketua DPD Hanura Provinsi Maluku. Nama Mus Mualim dan Rhoni Sapulete, salah satu dari mereka bakal ditunjuk menahkodai partai besutan Oesman Sapta Odang (OSO) itu.
Namun, Mus Mualim, disebut menguat ditunjuk meneruskan sisa masa jabatan Ketua DPD Hanura Provinsi Maluku sisa jabatan 2021-2025. Ini setelah Ketua DPD Hanura Provinsi Maluku, Moh Yasin Payapo meninggal dunia, medio Agustus 2021 lalu.”Jadi sudah 99 persen Pak Mus di tunjuk jabat Ketua DPD Hanura Maluku,”Kata sumber DINAMIKAMALUKU.COM, Rabu (17/11/2021).
Anggota Fraksi Partai Hanura DPRD Provinsi Maluku, Julius Pattipeiluhu mengaku, mendapat informasi kalau DPP Hanura tengah bahas siapa yang akan ditunjuk jabat Ketua DPD Hanura Maluku.”Informasinya begitu (bahas Ketua DPD Hanura Maluku),”Kata Pattipeiluhu.
Soal nama Mus Mualim Menguat di tunjuk menjabat Ketua DPD Hanura Maluku, dia tidak mengiyakan juga tidak membantah. “Kalau sudah ada putusan siapa yang ditunjuk jabat Ketua DPD Hanura Provinsi Maluku, saya informasikan,”elaknya.
Sementara itu, Bina Wilayah Maluku DPP Hanura, Suhedi A Samalo ikut membenarkan
pihaknya tengah membahas siapa yang akan ditunjuk sebagai Ketua DPD Hanura Maluku.”Benar. Tadi siang Maluku sempat dibahas bersama sejumlah provinsi lain. Tapi tertunda. Kita akan tentukan dalam waktu dekat,”kata Samalo, ketika dihubungi DINAMIKAMALUKU.COM, Rabu (17/11/2021).
Soal nama Mualim mengemuka berpeluang untuk ditunjuk, dia enggan komentar panjang lebat.”Nanti kalau sudah ada putusan, saya informasikan. Kita berharap secepatnya agar konsolidasi partai berjalan dengan baik,”harapnya.
Sekedar tahu musyawarah DPD Partai Hanura Provinsi Maluku yang digelar di hotel Marina, Sabtu (6/11/2021) Mualim dan Sapulete direkomendasikan DPP Hanura sebagai calon Ketua DPD Hanura Provinsi Maluku. Namun, 9 DPC Hanura kabupaten dan kota menolak Mualim dan Sapulete dicalonkan. Akhirnya terjadi kericuhan, sehingga pimpinan sidang Musdalub memutuskan untuk dikembalikan ke DPP Hanura putuskan. (DM-01)