Ekonomi
Peternak di Desa Lurang & Uhak Pasok Daging Ayam ke BKP-BTR

DINAMIKAMALUKU.COM, AMBON-Pertanggungjawaban sosial pihak perusahaan tambang melibatkan masyarakat sekitar, terus digalakan. Ini dilakukan agar masyarakat setempat selalu diberdayakan.
Buktinya, PT Batutua Kharisma Permai dan Batutua Tembaga Raya (BKP-BTR), perusahaan pertambangan tembaga katoda di Pulau Wetar, Kabupaten Maluku Barat Daya, menjalankan Kebijakan Hubungan Masyarakat yang menyatakan bahwa kehadirannya memberi manfaat berkelanjutan bagi masyarakat di area sekitar operasi.
“Anak perusahaan Merdeka Copper Gold ini telah mewujudkan hal tersebut melalui rangkaian program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM).
Program PPM tersebut memiliki tujuh program, antara lain adalah peningkatan pendapatan riil kepada masyarakat, “kata Bagian Komunikasi PT BKP-BTR, Dino Musida, lewat rilis yang diterima DINAMIKAMALUKU.COM, Sabtu (1/5).

Beragam kegiatan upaya di dalamnya, salah satunya adalah kemitraan dengan para peternak ayam pedaging di Desa Lurang dan Desa Uhak yang meliputi pula Kampung Baru, Kecamatan Wetar Utara.”
Kemitraan tersebut dilakukan oleh bagian Community Affairs (Comdev) dalam External Affairs Department. Comdev bertindak sebagai pembina para kelompok-kelompok peternak, kemudian ayam dan telur yang dihasilkan dibeli oleh Prasmanindo Boga Utama (PBU), perusahaan mitra BKP-BTR yang menyediakan catering untuk seluruh karyawan,”jelasnya.
Tak hanya itu, sebagian bahan pangan bagi seluruh karyawan BKP-BTR maupun kontraktor yang disediakan PBU memang berasal dari masyarakat dengan pola kemitraan.” Selain daging dan telur ayam, ada sejumlah komoditi lain yang dikerjasamakan, yaitu berbagai jenis sayuran serta buah, ikan, tahu-tempe dan krupu,”terangnya.
Di Lurang ada lima kelompok dan di Uhak ada empat kelompok peternak, di mana setiap kelompok terdiri dari empat atau lima orang peternak. “Mereka melibatkan sejumlah warga untuk pemeliharaan rutin dan banyak lagi anggota masyarakat yang terlibat ketika saat hari panen atau pemotongan hingga diserahkan kepada PBU,”paparnya.
Terhadap kelompok-kelompok peternak itu, Comdev membantu kontrol kesehatan dan biosecurity pemeliharaan ternak ayam serta sistem kandang, kontrol pembelian bibit ayam (DOC/Day Old Chicken), juga manajemen pemeliharaan agar sesuai dengan standar dan kuota kebutuhan PBU.
“Bobot ayam dari peternak rata-rata 1,8 kilogram dan pakannya sesuai dengan prosedur pemeliharaan dengan pakan pabrikan berupa konsentrat yang diklasifikasi sesuai dengan umur yaitu Starter, Growing dan Finisher,”sebut Musida.
Kegiatan pemotongan dan penyerahan ayam ke PBU, lanjut dia, berlangsung bergiliran antar kelompok dan sudah dijadwalkan. “Dalam satu bulan, sebanyak lima ton daging ayam dari peternak yang dipasok ke BKP-BTR dalam hal ini kepada PBU. Dari jumlah tersebut, kuota peternak dari Lurang maupun Uhak masing-masing 2.500 kilogram,”bebernya.
Para peternak biasa membeli DOC dalam satu paket termasuk pakan, vitamin dan obat-obatan di Kupang yang diangkut oleh kapal perintis milik Pelni yang singgah di Pelabuhan Lerokis di Lurang.” Sementara khusus pakan yang biasanya berjumlah banyak maka diangkut oleh kapal LCT yang dioperasikan BKP-BTR ke Wetar.
Kemitraan antara BKP-BTR, PBU dan para kelompok peternak itu telah berjalan baik. BKP-BTR mengharapkan dari kemitraan tersebut, maka usaha peternak ayam oleh masyarakat di Lurang dan Uhak dapat membentuk kemandiran dan usaha yang berkelanjutan,”pungkasnya.(DM-02)
