Politik
Posisi Sekretaris DPD Golkar Maluku Diantara RR & AY, UL Dikabarkan ‘Pusing’ Tentukan
AMBON,DM.COM,-Pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) DPD Partai Golkar Provinsi Maluku, telah berakhir dengan terpilihnya Umar Lessy (UL) sebagai Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Maluku.
Musda DPD Partai Golkar Provinsi Maluku, digelar di Baileu Oikumene dan dilanjutkan di Swisbellhotel, Sabtu (8/11/2025) hingga Minggu (9/11/2025) dini hari.
Namun, saat ini masih terjadi ‘tarik menarik’ soal siapa kader terbaik yang bakal mendampingi Lessy, sebagai Sekretaris DPD Partai Golkar Provinsi Maluku. Dua nama yang mengemuka untuk posisi Sekretaris, yakni Richard Rahakbauw dan Anos Yeremias.
“Sebagian pengurus DPD II Partai Golkar mengiginkan RR (sapaan akrab Rahakbauw). Sebagian besar DPD II Partai Golkar juga mengiginkan AY (sapaan akrab Yeremias). Umar pusing tentukan,”kata salah satu kader Golkar, ketika menghubungi DINAMIKAMALUKU.COM, Minggu (9/11/2025).
Meski begitu, kata kader yang meminta namanya tidak diwartakan mengaku, posisi Sekretaris DPD Partai Golkar adalah jabatan strategis yang harus diputuskan segera.”Makanya, sebelum UL tentukan, para kader senior dan sesepuh Golkar akan diminta pertimbangan dan masukan. Apakah pilih RR atau AY. Tapi, sepertinya kader senior dan sesepuh lebih memilih AY ,”bebernya.
Terpisah, salah satu kader senior Partai Golkar, Herman Siamiloy mengigatkan, UL agar lebih jeli dan peka memilih posisi strategis di kepengurusan termasuk posisi sekretaris DPD.”Saya ingatkan ketua DPD Partai Golkar Provinsi Maluku, tidak salah pilih posisi sekretaris DPD. Harus pilih kader yang matang, tenang, dan memiliki kapasitas dan sudah teruji,”ingat Siamiloy, kepada DINAMIKAMALUKU.COM, Minggu (9/11/2025).
Soal UL telah terpilih sebagai Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Maluku, menurut mantan anggota Dewan Pertimbangan DPD Partai Golkar Provinsi Maluku itu, baik Rohalim Boy Sangadji dan Umar Lesssy adalah kader terbaik Partai Golkar.” Ini energi baru, kekuatan baru. Oleh sebab itu, saya yakin kepengurusan yang baru, bahu-membahu kembali membesarkan partai Golkar di Maluku,”jelasnya.
Untuk itu, dia mengigatkan, pengisian komposisi kepengurusan harus pendekatanya dengan menggunakan data. “Kalau rekrut pengurus sekarang harus lihat elektoral di kepengurusan. Jangan sampai jabatan Kolonel, tapi tidak punya basis kuat dibawah. Caleg berkali-kali tidak lolos. Itu artinya kepercayaan publik tidak kuat,”ingatnya.
Apalagi, ingat Siamiloy, jabatan strategis merupakan magnet elektoral di tengah masyarakat. “RR dan AY memang mereka punya kursi. Mereka punya elektoral bagus. Tantangan Golkar kedepan harus kembali ke papan atas, karena Golkar saat ini dipapan tengah,”paparnya.
Dia mengibaratkan, liga sepak bola. Dikatakan, sekarang Golkar ganti nakhoda, mesti kedepan lebih baik.” Jangan lagi libatkan atau rekrut lagi pengurus lama, lalu kader potensial yang punya elektoral dan teruji terpental,”tegasnya.
Dia mengigatkan, tantangan Golkar kedepan kembali meraih kejayaan tidak mudah. Sebab, soal posisi kursi pimpinan dewan, Golkar memiliki selisih kursi DPRD Provinsi Maluku dengan PDIP sebanyak 4 kursi, dengan NasDem 3 kursi, dengan Gerindra 2 kursi.
“Nah, kalau dengan PKS itu, Golkar kalah selisih suara. Tentu kepengurusan kedepan harus naikan Golkar lagi ke parpol papan atas dengan meraih kursi pimpinan dewan atau menjadi pemenang pemilu,”pungkasnya.(DM-04)