Ragam
Program KUR di Maluku Rendah, Ini Penjelasan Wagub

DINAMIKAMALUKU.COM, AMBON- – Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah salah satu program pemerintah dalam meningkatkan akses pembiayaan kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang disalurkan melalui lembaga keuangan dengan pola penjaminan. Namun, penyerapan KUR di Maluku masih terbilang rendah.
Wakil Gubernur Maluku Drs. Barnabas Orno, menjawab soal masih rendahnya penyaluran KUR di Maluku dibandingkan dengan Provinsi Pulau Jawa yang peminatnya sangat banyak.
“Hal ini dikarenakan masyarakat masih takut untuk mengambil KUR, karena tidak ada pasar,” kata Wagub saat diwawancarai, Rabu (5/8/2021).
Mantan Bupati MBD itu mengatakan masyarakat Maluku masuk kategori miskin, bukan karena kurang sumber daya alam dan sumber daya manusia namun terkait akses pasarnya.
Wagub menyampaikan kendala-kendala yang dihadapi Provinsi Maluku, salah satunya karena Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang terlalu kecil, sekitar 3 Triliun.
“Laut tidak dihitung, hanya darat yang dihitung, sementara laut yang menghubungkan kita. Harus ada regulasi khusus terkait Provinsi Kepulauan. Regulasi khusus bukan saja untuk Provinsi Maluku, tapi juga terhadap wilayah-wilayah yang luasnya seperti Maluku namun anggaran kecil,” ungkap Orno.
Wagub juga menambahkan jika indikatornya adalah penduduk, jangan hanya hitung penduduk yang kepadatan penduduknya sekitar 36 jiwa/km2, karena masalah penduduk lalu mendatangkan transmigrasi dari luar, yang akhirnya membuat kearifan lokal jadi tergeser.
“Jangan sampai kearifan lokal tergeser. Pangan daerah Maluku seperti papeda, jagung dan kacang-kacangan harus dipertahankan,” jelas wagub.
Sementara itu, saat menghadiri rapat Percepatan KUR Sektor Pertanian bersama Kepala Daerah di Maluku yang digelar secara virtual, Rabu (28/7), Wagub menyampaikan terimakasih atas perhatian besar jajaran Kementan terhadap sektor pertanian di Provinsi Maluku. Wagub berharap, kedepannya dengan program KUR, masyarakat Maluku akan mendapat manfaat yang cukup besar.
Dalam rapat tersebut, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berjanji, ke depan pihaknya akan menambah alokasi tambahan dana KUR Maluku menjadi kurang lebih 1 triliun.
“Saya mau Maluku tidak lagi tergantung dengan daerah lain, saya mau Maluku jadi lumbung pangan nasional,” katanya.
Mentan juga mengajak para kepala daerah di Maluku untuk memperkuat penyerapan KUR pertanian secara masif dan berkelanjutan. Menurutnya, percepatan KUR penting dilakukan untuk meningkatkan produktifitas pangan lokal serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. (DM-01)
